Atas Permintaan Almarhum, Sebuah Gending Jawa Dimainkan Saat Mengantar Jenazah Ki Seno Nugroho
Harianjogja.com, BANTUL- Sebuah gending dipastikan dimainkan sebagai penghormatan kepada almarhum Ki Seno Nugroho yang meninggal, Selasa (3/11/2020) malam karena serangan jantung.
Gending ini dimainkan sesuai dengan permintaan almarhum yang sempat menginginkan jika dirinya meninggal untuk diiringi oleh gending tersebut.
“Beliau sempat berkata pada saat pementasan, jika ingin gending yang diaransemen oleh salah satu orang terdekatnya tersebut dimainkan saat beliau enggak ada. Nama gendingnya saya kurang begitu hapal, yang jelas beliau menyukainya dan meminta agar gending itu dimainkan,” terang Manajer Ki Seno Gunawan Widagdo, di rumah duka, Rabu (4/11/2020) pagi.
Baca juga: Dalang Kondang Ki Seno Nugroho Tutup Usia, Ini Profilnya...
Oleh karena itu, Gunawan mengaku telah menyiapkan sejumlah gamelan yang dipasang di depan rumah almarhumah. Adapun jenazah Ki Seno sendiri di semayamkan di pendopo pada bagian depan rumahnya. Rencananya, jenazah dari Ki Seno akan dikebumikan di Makam Semaki Gede, Kota Jogja.
“Karena di sana ada makam ayahanda beliau juga, Ki Suparman. Ki Seno sendiri tinggal di sini sejak 2016. Beliau dikenal low profil dan membaur dengan warga. Beliau juga dikenal dekat dengan warga, meskipun beliau adalah pendatang,” lanjutnya.
Baca juga: Wawali Heroe: Ki Seno Adalah Rajanya Dalang Live Streaming
Ki Seno meninggal dunia setelah mengeluhkan sakit saat bersepeda santai Selasa (3/11/2020) sore. Sempat dibawa pulang ke rumah, namun kemudian dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping, karena kondisinya yang memburuk. Ki Seno meningal dunia Selasa malam di usia 48 tahun.
Ki Seno Nugroho meninggalkan satu istri dan tiga orang anak. Istrinya, Agnes Widiasmoro, adalah dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News