Jogjapolitan

Jumlah Pengungsi di Glagaharjo Bertambah, Keluarga Boleh Menjenguk

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Tanggal: 10 November 2020 - 05:07 WIB
Sejumlah lansia dari lereng Merapi duduk-duduk di lokasi pengungsian Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman pada hari Senin (9/11/2020). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo

Harianjogja.com, SLEMAN-- Sebanyak 185 pengungsi sudah menempati barak pengungsian yang berada di balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman pada hari Senin (9/11/2020). Bagi pengungsi yang terdiri dari kelompok rentan, diberikan trauma healing kepada pengungsi untuk menghindari terjadinya stres.

Camat Cangkringan Suparmono mengatakan jika terjadi penambahan pengungsian yang terjadi pada hari ketiga evakuasi warga yang termasuk dalam kelompok rentan. Sebelumnya, pada Sabtu (7/11/2020) evakuasi dilakukan terhadap 133 warga. Saat ini pada Senin (9/11/2020), total pengungsi sebanyak 185 orang.

Baca juga: Bertahun-tahun Sulit Dapat Listrik, Petani di Pesisir Kulonprogo Kini Andalkan Panel Surya

"Sudah terjadi penambahan semalam, mungkin hari ini akan bertambah. Namun, masih terdapat ruang pengungsian yang masih tersisa banyak. Di SDN Muhammadiyah Cepitsari. Di sana masih banyak. 50 orang lagi masih cukup," ujar Suparmono, Senin (9/11/2020).

Suparmono sadar jika pengungsi yang ada di barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, perlu dilakukan pendampingan secara intensif agar tidak mengalami stres.

"Setiap pagi ada trauma healing mereka diajak senam. Saya minta memang teman teman relawan dan pemerintah kecamatan Cangkringan monggo mbah-mbah itu diajak ngobrol. Mereka kalau ada teman ngobrol itu relatif mengurangi rasa jenuh di barak pengungsian. Karena setiap pagi biasanya merumput. Mereka kangen loh merumput itu simbah-simbah. Teman teman warga juga ajaklah mengobrol mbah-mbah itu. Keluarga juga dibolehkan untuk menjenguk," papar Suparmono.

Baca juga: Mau Jadi Sukarelawan Merapi? Wajib Jalani Rapid Test

Berdasarkan catatan dari pemerintah kecamatan Cangkringan, pengungsi terdiri dari beragam usia. Pengungsi berusia kurang dari dua tahun sejumlah 21 anak. Usia kisaran tiga hingga lima tahun mencapai delapan anak. Rentang usia enam hingga 18 tahun mencapai 23 orang.

"Untuk yang dewasa itu sudah termasuk satu ibu hamil dan 12 difabel. Untuk yang usia dewasa atau lebih dari 18 tahun ada 52 orang. Lalu yang lansia mencapai 82 orang," pungkas Suparmono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Puluhan Guguran Lava Terjadi di Gunung Merapi dalam Sepekan
2 Awan Panas dan Puluhan Guguran Lava Terjadi di Merapi Sepekan
Pakem, Turi hingga Murangan Diguyur Hujan Abu Merapi
Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Turgo Hujan Abu Tipis

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Best Strategies for Togel Players
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Adi Soemarmo Bandara Internasional, Asita: Kabar Baik untuk Dunia Pariwisata
  4. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya

Berita Terbaru Lainnya

Warga Giwangan Protes Minim Sosialisasi Renovasi Terminal
Bupati Bantul Kukuhkan Komite dan Forum Kreatif Menuju UCCN
Gudang Furniture di Pendowoharjo Terbakar, Kerugian Rp100 Juta
Kawasan Sungai Code Jadi Sasaran Gerakan Bantul Bersih Sampah 2025
Omah Demamit, Jejak Kolonial yang Masih Tegak di Pundong Bantul
Kampus Tekankan Integrasi Data dan Peran Aktif Pemda di Raperda Riset
Konsumsi Ikan di Gunungkidul Masih Jauh dari Rata-rata Nasional
Tingkatkan Kesadaran Tata Ruang Lewat Penataan Reklame dan Lomba
Top Ten News Harianjogja.com Rabu 15 Oktober 2025
Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Rabu 15 Oktober 2025