Jogjapolitan

Jogja Terima 50.000 Masker dari Korea Selatan

Penulis: Lugas Subarkah
Tanggal: 15 Desember 2020 - 16:07 WIB
Ilustrasi. - Freepik

Harianjogja.com, JOGJA-Dalam mempererat kerja sama khususnya di masa pandemi covid-19, Pemerintah Gyeongsangbuk-do, Republik Korea Selatan memberi bantuan alat pelindung diri (APD) berupa 50.000 masker medis kepada pemda DIY.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian Gyongsangbuk-do yang sejak 2005 menjalin kerja sama sister province dengan DIY. “Ini adalah bukti bahwa kedua daerah tidak hanya menjalin kerja sama saat kondisi baik dan normal saja, tetapi juga dalam kondisi kritis,” ujarnya, Senin (14/12/2020).

Bantuan senilai Rp170 juta ini diserahkan oleh Ketua Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY Agus Priyono kepada Kepala Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPBD) DIY, Suwardoyo.

Suwardoyo menuturkan dengan bantuan tersebut, persediaan masker yang siap untuk dibagikan menjadi 550 ribu masker. “Sebelumnya, kami masih ada stock sekitar 500 ribu buah masker, karena kami ada program 1 juta masker sampai bulan Desember 2020 ini,” katanya.

Bantuan ini bisa menjadi cadangan persediaan hingga Januari 2021. Masker ini akan dibagikan kepada masyarakat luas, terutama bagi kelompok masyarakat yang mengirimkan permintaan. Sejauh ini, permintaan paling banyak dari institusi dan kalangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DIY.

Agus Priyono mengungkapkan Gyeongsangbuk-do adalah provinsi pertama dari luar negeri yang mengirimkan bantuan masker kepada DIY, karena selama ini belum ada sister province lain yang memberikan bantuan serupa.

Ia menuturkan sempat terjadi kendala pada proses pengiriman masker tersebut. “Kami sebelumnya sudah melakukan korespondensi sejak dua minggu sebelumnya. Namun pada akhirnya, dengan adanya bantuan dari BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana], proses tersebut menjadi lebih mudah,” katanya.

Kerja sama yang terjalin kata dia, tidak terbatas pada bantuan ini saja, melainkan beberapa kerjasama lintas bidang, seperti dalam bidang ekonomi, pendidikan, seni, budaya, pertanian, pariwisata, serta perdagangan dan industri.

“Implementasi yang telah dilakukan dan masih berjalan adalah pemberdayaan masyarakat desa melalui gerakan Saemaul Undong di Desa Bleberan dan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, pelaksanaan lokakarya bagi petani milenial DIY di Gyeongsangbuk-do, serta peningkatan kapasitas SDM ASN DIY melalui pelatihan bahasa dan manajemen pemerintahan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Kemenkes Permudah SLHS SPPG di DIY, Tak Perlu NIB
Pustu di Bantul Jauh dari Ideal: Bangunan Rusak, Baru 15 yang Aktif
Orkes The Growol Siap Hadir di Hajatan Warga Tidak Mampu Kulonprogo
Satpol PP Sleman Tangani 9 Kasus Tipiring Miras & SPA Ilegal
PWI DIY Buka Pendaftaran Calon Ketua, Ini Syarat Lengkapnya
168 Siswa Keracunan dari MBG, Kepala SPPG Bantul Bungkam
Pemkab Kulonprogo Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana
Kurniawan Jadi Paniradya Pati, Danang Setiadi Pimpin Baperida
Baru 45 Persen KDMP di Sleman Aktif, Modal Jadi Kendala
Kecelakaan di Nanggulan, Lansia 74 Tahun Meninggal di Lokasi