Jogjapolitan

Ini Penyebab RS di Sleman Tak Bisa Maksimal Tambah Bed untuk Pasien Covid-19

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Tanggal: 21 Januari 2021 - 19:17 WIB
Foto ilustrasi. - Reuters

Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyatakan penambahan bed atau tempat tidur bagi pasien Covid-19 disesuaikan dengan jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang ada di tiap-tiap rumah sakit (RS).

"Penambahan bed disesuaikan dengan kemampuan SDM di tiap RS. Contohnya rumah sakit UGM itu ya, tambah 150 bed itu sanggup, tapi kan SDM nya terbatas jadi penambahannya dari 40 bed jadi 60 bed," Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Kamis (21/1/2021).

Ia juga mencontohkan penambahan bed di RSUD Sleman. Joko menegaskan penambahan sebanyak 60 bed sebenarnya bisa dilakukan. Akan tetapi, kendala jumlah SDM tidak memungkinkan penambahan bed sebanyak 60 unit. "Jadi hanya sanggup menambah 15 bed," jelas.

BACA JUGA: Seorang Perempuan Meninggal Mendadak di Parangkusumo

Lebih lanjut, tingkat keterisian rumah sakit di Sleman berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk pasien non critical sebanyak sekitar 75 persen. Sedangkan, untuk pasien critical masih di atas 90 persen. "Tingkat keterisian belum banyak berubah," imbuhnya.

Adapun, Joko menambahkan jika pelayanan pasien non Covid-19 juga diklaim oleh Joko tidak mengalami kendala. Penolakan upaya operasi yang tidak urgen untuk dilakukan juga belum terjadi di wilayah kabupaten Sleman.

"Sejauh ini belum ada laporan kejadian seperti itu di Sleman. Pelayanan non Covid-19 tetap berjalan dengan baik," terang Joko.

Penambahan bed di rumah sakit yang memberikan pelayanan bagi pasien Covid-19 juga tidak mengenyampingkan pelayanan reguler atau non Covid-19. "Iya betul (tidak mengenyampingkan pelayanan reguler)," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Muchus Eks Wartawan Senior Solo Daftar Bakal Cawawali Solo 2024 Lewat PDIP
  2. Beraksi Siang Bolong, Duo Maling Spesialis HP Dihajar Massa di Bringin Semarang
  3. Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
  4. Rupiah Melemah, Apindo Jateng Ancang-ancang Naikkan Harga Produk Manufaktur

Berita Terbaru Lainnya

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah
Rakernas IMA Jadi Momentum Perluasan Pasar UMKM Sleman
Catat! Tarif Parkir Kendaraan Bermotor di Lokasi Wisata Wilayah Bantul
Berikut Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Hari Ini
Tingkatkan Daya Saing, Pemkot Jogja Dorong Sertifikasi dan Legalitas Produk UMKM
Begini Target Penurunan Angka Stunting di Sleman pada Tahun Ini
Seorang Pengemudi Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Tepi Ring Road Jombor
Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS
Hore! Gunungkidul Dapat Tambahan Pupuk Hingga 18.000 Ton
Polres Bantul Ingatkan Menerbangkan Balon Udara Membahayakan Penerbangan