Jogjapolitan

Ratusan Pelayat Antarkan Mendiang Artidjo, Pejuang HAM yang Meninggalkan Warisan Luhur

Penulis: Lugas Subarkah
Tanggal: 01 Maret 2021 - 15:17 WIB
Ratusan pelayat antarkan jenazah Artidjo Alkostar untuk dimakamkan, di Makam Keluarga Besar UII, Senin (1/3/2021). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Harianjogja.com, SLEMAN—Bangsa Indonesia kehilangan salah satu tokoh yang gigih memperjuangkan keadilan, Artidjo Alkostar. Ratusan pelayat menghadiri persemayamannya, mulai dari Presiden Joko Widodo hingga aktivis HAM.

Seremoni persemayaman mendiang Artidjo Alkostar berlangsung di Auditorium Abdulkahar Muzakkir, UII, Senin (1/3/2021) pukul 10.00 WIB. Presiden Joko Widodo menyempatkan hadir sekira pukul 08.00 WIB sebelum menjalankan sejumlah agendanya di DIY.

BACA JUGA: Kepala Humas PM Jepang Mundur karena Ditraktir Makan

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, juga turut hadir dan memberi sambutan. "Segenap jajaran KPK berduka atas berpulanganya beliau. Beliau adalah sosok yang baik. Kita adalah saksi kebaikan beliau," katanya.

Ia menuturkan Artidjo memiliki kepribadian yang menginspirasi, yakni sangat sederhana, apa adanya dan tidak pernah meminta pada negara. "Kedua miliki prinsip selalu bersyukur, ikhlas, dan sabar dengan apa yang kita terima dan yang diberikan Allah," ujarnya.

Menurutnya kepergian Artidjo bukan saja kehilangan bagi KPK, tapi seluruh bangsa Indonesia. Ia berharap Artidjo dapat menjadi inspirasi untuk terus semangat dalam memberantas korupsi.

Mantan mahasiswa Artidjo yang saat ini aktif di Amnesti Internasional Jogja sekaligus pendiri Sosial Movement Institute, Eko Prasetyo, mengatakan Artidjo mengajarkannya banyak hal, salah satunya adalah tradisi menulis. "Bang Ar sangat produktif, saya dulu ngedit bukunya, Negara Tanpa Hukum," ujarnya.

BACA JUGA: Tim Kajian UU ITE Minta Masukan Korban UU ITE, dari Ahmad Dhani hingga Baiq Nuril

Artidjo menurutnya merupakan salah satu pejuang hak asasi manusia (HAM), termasuk memperjuangkan proses penegakan pelanggaran HAM masa lalu.

"Saya dulu terlibat perjanjian amnesti di Jogja, di antaranya adalah saran Bang Ar. Menurutnya gerakan hak asasi manusia harus didorong oleh semua elemen. Aksi kamisan di jogja adalah warisan inspirasi Bang Ar," katanya.

Di kelas, Artidjo kata dia merupakan pengajar yang unik, karena tak jarang mengajak mahasiswanya menonton film dan mendorong mahasiswa agar terlibat dalam permasalahan sosial di sekitarnya. "Dia dosen yang kalau kita absen karena demo, oke gapapa," ungkapnya.

Kiprah Artidjo di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jogja pada masa Orde Baru juga menginspirasi banyak gerakan mahasiswa. "LBH Jogja waktu itu jadi kanal pertemuan rutin teman-teman yang ditekan Suharto," ujarnya. (Lugas Subarkah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Aktor dan Komedian Pat Finn Meninggal Dunia pada Usia 60 Tahun
Paul Hingga David Beckham Beri Penghormatan Mani The Stone Roses
James Ransone, Bintang The Wire dan It Chapter Two, Meninggal
Ustaz Muhammad Jazir ASP, Ketua Dewan Syuro Jogokariyan Wafat

Video Terbaru

Berita Lainnya

Berita Terbaru Lainnya

Wisatawan Membludak, Personel Satlinmas Pantai DIY Kurang
Struktur Baru Pemkab Gunungkidul Resmi Berlaku Januari 2026
Wisata Gunungkidul Batal Gelar Kembang Api

Wisata Gunungkidul Batal Gelar Kembang Api

Jogjapolitan | 1 hour ago
PSS Sleman Hajar Persipal 4-0, Ansyari Puji Kolektivitas Tim
Kasus DBD di Sleman Turun Signifikan Sepanjang 2025, Nol Kematian
Sambut 2026, Teras Malioboro Pilih Musik dan Seni Lokal
Malam Tahun Baru 2026, Kulonprogo Tanpa Pesta Kembang Api
Jelang Tahun Baru, Bantul Ajukan Tambahan Elpiji 3 Kg
Bupati Sleman Imbau Warga Tak Nyalakan Kembang Api
Antisipasi Banjir di Perkotaan, BPBD Pasang EWS Banjir di Kali Besole