Ratusan Santriwati di Playen Keracunan Nasi Kotak
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 184 orang dari salah satu pondok pesantren di Kapanewon Playen mengalami keracunan massal pada Rabu (12/5) malam seusai buka bersama di hari terakhir puasa.
Dari jumlah itu, ada 50 santriwati yang sempat dirujuk ke rumah sakit. Hingga Jumat (14/5) puluhan santri ini masih dalam pengawasan intensif dan ditempatkan di satu lokasi guna mempermudah pengawasan.
Kapolsek Playen, AKP Hajar Wibowo mengatakan peristiwa keracunan massal ini terjadi pada Rabu malam seusai santap buka bersama di hari terakhir puasa. Pada saat itu, pengasuh memesan 480 kotak nasi dengan menu sambal dan nila bakar.
Setelah santap bersama, pada Rabu malam ada sejumlah santri yang mengeluh pusing, mual, mules hingga diare. Awalnya, kata dia, pengasuh pondok berusaha menyembuhkan secara mandiri. Namun demikian, kondisi tidak membaik karena jumlah santriwati yang mengeluh bertambah banyak pada Kamis (13/5) siang hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan pertolongan.
“Total ada 50 santri perempuan yang dilarikan ke rumah sakit. Kami mendapatkan laporan baru sekitar pukul 22.00 WIB [Kamis malam] hingga kami tindaklanjuti hari ini,” katanya, Jumat (14/5/2021).
Menurut Hajar, sudah meminta anggotanya untuk mengecek ke lokasi kejadian. Salah satunya mengambil sampel makanan yang dikonsumsi. Diduga keracunan ini terjadi karena santap bersama nasi box yang dipesan pengasuh pondok. “Memang ada puluhan santriwati yang dibawa ke rumah sakit, namun kondisinya sudah membaik dan hanya menjalani rawat jalan,” katanya.
Hanya saja, sambung Hajar, para santri ini masih dalam pengawasan untuk memantau kondisi terkini. “Mereka dikumpulkan di satu pondok guna mempermudah pengawasannya,” kata mantan Kapolsek Purwosari ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sumitro mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi terkait dengan keracunan massal yang terjadi di pondok pesantren di Playen. Adapun hasil sementara ada 184 orang yang terindikasi mengalami keracunan. “Ini masih sementara karena kami masih pelakukan pendalaman. Yang jelas, mayoritas korban adalah santriwati,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Gol Witan Sulaeman Masuk Nominasi Terbaik Asia, Ini Daftar 7 Kandidat Lainnya
- Berusia 143 Tahun, Intip Produksi Roti Kecik Ganep Oleh-oleh Legendaris Solo
- Tersangka Pembunuh Wanita di Setren Wonogiri Pernah Bunuh Orang pada 2009
- Wapres Terpilih Gibran Blusukan Bagikan Susu Gratis ke Warga di Jakarta Utara