Jogjapolitan

Bantul Lakukan Pemetaan Kesehatan untuk Kelanjutan PTM SD & SMP

Penulis: Catur Dwi Janati
Tanggal: 19 Mei 2021 - 07:27 WIB
Suasana PTM di SDN Serayu, Jogja, Rabu (28/4/2021). - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Bantul bakal lakukan pemetaan kesehatan siswa pascalebaran. Pemetaan kesehatan warga sekolah memang jadi salah satu poin dalam Daftar Periksa Kesehatan (DPK) sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul, Isdarmoko menyampaikan akan tetap melanjutkan uji coba Layanan Konsultasi Pelajar (LKP) pascalebaran. Adapun LKP merupakan program uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi SD dan SMP di Bantul, siswa masuk 30 persen yang terbagi dalam kelompok kecil. Akan tetapi pascalebaran pemetaan kesehatan warga sekolah bakal kembali dilakukan melalui pendataan.

BACA JUGA : Bantul Lakukan Akselerasi PTM, Sekolah Harus Penuhi DPK 

"Kami sudah sampaikan kepada sekolah-sekolah, bahwa ketentuan pemetaan tersebut masuk dalam DPK," tuturnya Selasa (18/5/2021).

Pemetaan warga sekolah meliputi banyak hal, salah satunya bila siswa atau keluarga yang tinggal satu rumah pergi keluar daerah atau mudik, maka siswa tersebut tidak diperkenankan masuk sekolah mengikuti LKP. Begitupun bila rumah siswa yang bersangkutan dijadikan sasaran mudik, siswa tersebut juga tidak boleh ikut LKP sementara waktu.

"Kita sudah menyampaikannya sejak kemarin. Jadi termasuk saat ini juga, kalau nanti ada keluarga dari luar daerah masuk, itu juga anak tersebut enggak masuk. Tapi sekolah tetap berjalan," tegasnya.

BACA JUGA : Sebelum Lakukan PTM, SMK di Bantul Berkali-kali

Siswa yang mudik atau jadi sasaran mudik, disebutkan Isdarmoko tidak boleh mengikuti LKP selama 14 hari. Selama waktu tersebut siswa mengikuti pembelajaran secara daring.

Sampai kini Isdarmoko belum menerima laporan ada siswa yang mudik atau jadi sasaran mudik. "Belum ada, nanti segera saya tanyakan lagi," ujarnya.

Isdarmoko berharap orang tua dan siswa jujur saat dilakukan pendataan pemetaan kesehatan. "Harapannya ya tidak ada penyebaran LKP bisa berjalan normal. Karena kemarin kita juga hati-hati kalau menerima tamu dari luar daerah khususnya dari zona merah nanti itu kan berisiko," ujarnya.

Saat ini LKP masih masuk libur lebaran. Sejumlah SD dan SMP yang mengikuti LKP baru akan masuk kembali pada 19 Mei 2021.

Di sisi lain, sejumlah sekolah percontohan PTM di DIY juatru libur dua pekan pascalebaran. Kebijakan itu diambil guna memastikan tak ada sebaran di sekolah pascalebaran. Kepala Sekolah SMKN 1 Bantul, Mujari yang menjadi salah satu sekolah percontohan mendukung kebijakan libur dua pekan pasca lebaran.

BACA JUGA : PTM di Bantul, Meja Kursi Siswa Makin Direnggangkan

"Kebijakannya bagus, karena kita kan harus tahu persis kondisi di lapangan," tuturnya.

"Jadi sebelum nanti diberlakukan lagi sekolah tatap muka sebagai percontohan ya kita melihat dulu kondisi di luar. Kalau memang kondisi di luar bagus, no problem [PTM] ya jalan terus," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Bantul Kekurangan 153 Kepala Sekolah TK hingga SMP
Seluruh SD dan SMP di Bantul Kini Dilengkapi Panel Digital
SMPN 1 Sanden Gelar Gerebek Sampah di Pantai Goa Cemara
90 Siswa Kurang Mampu di Gunungkidul Terima Bantuan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Jadwal SIM Keliling Kulonprogo 16 Desember 2025, Ini Lokasinya
Disnakertrans Bantul Lepas 3 KK Transmigrasi ke Poso
Jadwal DAMRI Jogja-YIA Selasa 16 Desember 2025, Tarif Rp80 Ribu
Jadwal SIM Keliling Polda DIY Selasa 16 Desember 2025, Ini Lokasinya
Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Selasa 16 Desember 2025
Joni 15 Tahun Jadi Honorer, Kini Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
Polres Bantul Terjunkan 345 Personel Amankan Nataru 2025-2026
Inspektorat Gunungkidul Audit Dugaan Korupsi Kalurahan Ngunut
AFJ Desak Regulasi Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana