Jogjapolitan

Pemkot Jogja Akui Persentase Kematian Pasien Corona Lebih Tinggi Dibanding Nasional

Penulis: Yosef Leon
Tanggal: 24 Mei 2021 - 14:07 WIB
Ilustrasi - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja menyebut, tingkat kematian kumulatif pasien Covid-19 di wilayah setempat lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi nasional.

Persentase kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Jogja mencapai angka 4,64% sementara nasional hanya 2,5%.

BACA JUGA: Destinasi Wisata Masih Ramai Pengunjung

PIC Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Dinkes Kota Jogja Yudiria Amelia mengatakan, tingkat kematian pasien Covid-19 di wilayah setempat tergolong fluktuatif dan cenderung menurun sejak Januari lalu. Pada Januari dalam sepekan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bisa mencapai 20 pasien. Sementara sekarang jumlah pasien Covid-19 yang meninggal rata-rata di angka 3-5 pasien per pekan.

"Januari memang cukup tinggi dan sekarang sudah agak menurun karena vaksinasi untuk lansia dan yang lain kan juga sudah jalan," ujarnya Senin (24/5/2021).

Secara umum pasien Covid-19 yang meninggal itu didominasi oleh mereka yang punya penyakit penyerta dan juga para lansia. Jumlahnya sekitar 54,6%. Namun, dia mengklaim bahwa angka kematian kumulatif pasien Covid-19 telah menurun dibanding pekan sebelumnya yakni sebesar 0,19 persen.

"Artinya kematian bukan murni disebabkan oleh Covid-19. Pasien lebih dulu penyakit dan semakin parah setelah terkena Covid-19 dan rata-rata usianya 50 tahun ke atas," katanya.

BACA JUGA: Data BPJS Kesehatan Bocor, Menteri Tjahjo: Saya Yakin Data ASN Ikut di Dalamnya

Yudiria mengatakan gugus tugas akan berusaha mengoptimalkan kebijakan di sektor hulu berupa penerapan 3 T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

"Intinya kami tetap mengimbau agar penerapan protokol kesehatan tetap selalu dijalankan. Selain itu vaksinasi juga terus diupayakan agar diatas 90 persen. Sekarang kami juga tengah menggencarkan tracing agar upaya memutus mata rantai penyebaran bisa dilakukan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Boyolali Full Berawan Sepanjang Hari Ini, Cek Prakiraan Cuaca Sabtu 20 April
  2. Mendung dengan Suhu Panas, Simak Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 20 April
  3. Hanya Berawan tanpa Hujan di Wonogiri, Simak Prakiraan Cuaca Sabtu 20 April
  4. Gelapkan Uang & Terlibat Pencucian Uang, Dosen Nuklir UGM Diburu Polda Jatim

Berita Terbaru Lainnya

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 20 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 20 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
YIA Catat Rekor Tertinggi 19.600 Penumpang dengan 125 Pergerakan Pesawat dalam Sehari
Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 20 April 2024
Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK
Akhirnya DPUP-ESDM DIY Mulai Sosialisasi Normalisasi Tanjakan Clongop Pekan Depan
Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Hasil Riset: 34 Persen Masyarakat Belanja Bahan Makanan Masih secara Offline
Dibanding Tahun Lalu, Jumlah Turis dan Belanja Wisatawan Kota Jogja Kali Ini Naik Selama Libur Lebaran