Jogjapolitan

Terus Bertambah, Total 52 Warga Terinfeksi Covid-19 di Klaster Dusun Ngemplong Sleman

Penulis: Lugas Subarkah
Tanggal: 28 Mei 2021 - 18:37 WIB
Ilustrasi. - Freepik

Harianjogja.com, SLEMAN--Setelah skrining massal pada sekitar 300 warga Nglempong, Ngemplak, Sleman dan sekitarnya pada Kamis (27/5/2021), ditemukan penambahan kasus positif dari klaster ini sebanyak 39 kasus. Apabila ditambah dengan 12 kasus positif di awal, serta satu warga dari Dusun Degolan maka saat ini total kasus Covid-19 dari klaster tersebut berjumlah 52 kasus positif.

Kepala Puskesmas Ngemplak I, Seruni Anggraini Susila, menjelaskan hasil PCR skrining masal langsung keluar pada kamis (27/5/2021) malam, yang menunjukkan 39 warga dinyatakan positif. “35 orang dari Dusun Nglempong, empat orang dari Dusun Degolan,” ujarnya, Jumat (28/5/2021).

Ia menuturkan kasus di Dusun Degolan memang rumahnya berdekatan dengan kasus di Dusun nglempong. Kemudian saat Lebaran, mereka melakukan halalbihalal, saling mengunjungi ker rumah masing-masing, sehingga diduga menjadi penyebab menyebarnya covid-19 di dua dusun ini.

BACA JUGA: Beri Penghargaan Hotel hingga Desa Wisata, JTA 2021 Diharap Bangkitkan Pariwisata

Dari 39 kasus baru tersebut, sebanyak 26 kasus dievakuasi untuk karantina di Rusun gemawang, tiga kasus dibawa ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun dan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sebagai langkah tindak lanjut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 lintas sektor, untuk melanjutkan tracing dari kasus baru tersebut, mobilitasnya kemana saja. “Rencananya nanti akan dilakukan kerja bakti dekontaminasi lingkungan. Untuk menjaga psikologis warga, kami tidak pakai istilah lockdown, tapi hanya pengetatan aktivitas terbatas,” katanya.

Bagi warga yang satu keluarga hasil skriningnya negatif, diperbolehkan beraktivitas seperti biasa dengan protokol kesehatan ketat. Sementara bagi keluarga yang salah satu anggotanya positif, harus isolasi semua, dengan kebutuhan yang difasilitasi Satgas Covid-19 Dusun.

Dengan bertambahnya kasus positif ini, ia mengakui Dusun nglempong mau tidak mau akan menjadi zona merah. Maka sesuai ketentuan, segala aktivitas sosial di Dusun Nglempong akan dihentikan sampai setidaknya 10 hari kedepan. “Sementara off dulu, itu kesepakatan seluruh Satgas,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Berikut Jadwal Pemulangan Jemaah Haji DIY ke Tanah Air
Polres Bantul Sebut Perayaan Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram di Bantul Kondusif
Pembayaran Ganti Rugi Lahan Tol Jogja-Solo di Banyuraden: Terkecil Warga Peroleh Rp39,4 Juta untuk Tanah 5 Meter Persegi
Referensi Transportasi Saat Libur Panjang, Ini Jalur Trans Jogja
Penjelasan Kraton Jogja Tradisi Mubeng Beteng 1 Sura Digelar Malam Jumat Kliwon
321 Anggota Korpri Purna Tugas di Sleman Diberi Tali Asih, Totalnya Mencapai Rp481,5 Juta
Pakar Kritik Gagalnya PBB Melindungi Tenaga Medis di Gaza
Harga Tiket dan Jam Buka Tutup Pameran Temporer Abhinaya Karya 2025 di Sonobudoyo Jogja
KPU Bantul Lakukan  Pemutakhiran Data Pemilih Tahun 2025
Penanganan Sampak Organik, Warga Kota Jogja Gunakan EM 4 dan Molase untuk Hilangkan Bau