Jogjapolitan

Pemda DIY Bentuk Satgasus Pantau Pasien Isoman

Penulis: Ujang Hasanudin
Tanggal: 26 Juli 2021 - 07:17 WIB
Foto ilustrasi. - Ist/dok Polda DIY

Harianjogja.com, JOGJA- Pemda DIY akan membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgasus) untuk memantau dan mengajak pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (Isoman) di rumah agar pindah ke selter terpusat untuk memudahkan pemantauan dan perawatan.

Koordinator Bidang Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 DIY, Noviar Rahmad mengatakan Satgasus nantinya akan dibentuk di tiap kapanewon atau kemantren dengan anggota dari tim medis puskesmas, TNI-Polri dan seksi ketertiban di setiap pakanewon atau kemantren. Total anggota tiap tim sekitar 10 orang.

“Satgasus ini tugasnya mengedukasi dan mensosialisasikan kepada pasien yang isoman agar mau pindah ke selter terpusat untuk memudahkan pengawasan,” kata Noviar, Minggu (25/7/2021).

Baca juga: Hari Terakhir PPKM, Pemerintah Gagal Capai Target Turunkan Kasus Covid-19

Pihaknya belum bisa menerapkan upaya paksa seperti di daerah lainnya di Jateng yang memaksa pasien Covid-19 yang isoman untuk pindah ke selter.

“Kami sifatnya masih persuasif dan imbauan. Kami memgimbau kepada masyarakat yang masih melaksanakan isoman di rumah agar pindah ke selter yang disiapkan pemerintah,” ujar Noviar.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ini menyatakan isolasi di selter lebih terjaga dan terawasi kondisi tiap pasien Covid-19 sehingga jika terjadi perburukan kondisi pasien, pihak koordinator dan tim medis dari tiap selter akan langsung merujuknya ke rumah sakit.

Baca juga: PPKM Level 4 Dilonggarkan, Jokowi: Pasar dan PKL Boleh Buka

Saat ini diakui Noviar masih banyak selter kosong yang disediakan Pemda DIY, pemerintah kabupaten dan kota maupun pemerintah kalurahan. Sebelumnya Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan sampai 21 Juli 2021 lalu tercatat ada 54 selter yang ada di DIY dengan rincian selter yang dibentuk Dinas Sosial DIY sebanyak 32 selter dengan daya tampung 816 orang.

Kemudian selter yang dibentuk pemerintah kabupaten kota sebanyak 12 selter dengan daya tampung 680 orang, dan selter yang dibentuk oleh perguruan tinggi dan hotel sebanyak 10 selter dengan daya tampung 869 orang. Selter yang dibentuk Dinas Sosial DIY sejak 1 Juli lalu sudah terisi sebanyak 778 orang dan yang sudah dinyatakan sembuh atau sudah keluar selter sebanyak 423 orang sehingga yang terisi sebanyak 294 orang. Masih tersisa sebanyak 522 orang.

Sementara selter yang disediakan pemerintah kabupaten dan kota terisi 437 orang sehingga kosong 243 orang. Adapun selter yang dibentuk perguruan tinggi dan hotel sudah terisi 302 orang dan masih tersedia 567 orang. “Selter yang kita layani dari 32 selter itu yang aktif dan ada penyintasnya baru 19 selter. Selter yang aktif juga banyak yang kosong,” kata Endang, Jumat (23/7/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Waspada! WHO Beberkan Kasus Covid-19 Dunia Naik 52 Persen
KPK Kembali Tetapkan Dua Tersangka Kasus Korupsi Bansos Covid-19
Virus Corona Pirola Merebak, Kemenkes Belum Sarankan Wajib Masker
Belum Ada Bukti Covid-19 Eris Lebih Parah dari Omicron

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. PDIP Semarang Belum Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota
  2. Viral Video Gerombolan Pemuda bawa Sajam di JLS Salatiga, Ini Kata Polisi
  3. Rising Sun Jadi Lagu Pembuka Konser TVXQ! di Indonesia
  4. Penampilan Nino Kuya Jadi Perhatian Warganet

Berita Terbaru Lainnya

Stok Darah di DIY Menipis, PMI: Aktivitas Donor di Luar Belum Banyak
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Susunan Pemain dan Head to Head PSS Sleman vs Dewa United
Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana
Fatayat NU Kulonprogo Gelar Konferensi Cabang Ke-IX Tahun 2024
Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah
Rakernas IMA Jadi Momentum Perluasan Pasar UMKM Sleman
Catat! Tarif Parkir Kendaraan Bermotor di Lokasi Wisata Wilayah Bantul
Berikut Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Hari Ini
Tingkatkan Daya Saing, Pemkot Jogja Dorong Sertifikasi dan Legalitas Produk UMKM