Jogjapolitan

FK-KMK UGM Gelar Simposium Perkembangan Anak di Tengah Pandemi

Penulis: Yudhi Kusdiyanto
Tanggal: 26 Juli 2021 - 12:12 WIB
Salah satu narasumber saat menyampaikan paparannya dalam acara Postgraduate Symposium 2021 bertema Child Development in Pandemic Age: How to Prevent a Potential Generation Lost, Sabtu (24/7/2021). - Istimewa

Harianjogja.com, SLEMAN—Sejak pandemi Covid-19 melanda, terjadi perubahan besar pada pola pendidikan, pengasuhan, bahkan interaksi anak-anak dan remaja. Sistem pendidikan daring menjadi alternatif solusi bagi anak-anak dan remaja agar tetap mengenyam program pembelajaran sekolah.

Sebagai upaya mengantisipasi keterputusan tumbuh kembang anak di masa pandemi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggelar kegiatan Postgraduate Symposium 2021 bertema Child Development in Pandemic Age: How to Prevent a Potential Generation Lost, Sabtu (24/7/2021). Postgraduate Symposium 2021 yang diikuti ratusan peserta digelar Sabtu dan tahap kedua Sabtu (31/7/2021).

Dekan FK-KMK UGM, Profesor Ova Emilia saat membuka simposium mengatakan anak-anak menjadi kelompok rentan terdampak pandemi Covid-19. Pertama, dampak tumbuh kembang anak dalam proses pendidikan menjadi tidak optimal, terutama dalam pembelajaran daring. “Kedua, dampak ekonomi membuat anak-anak rentan mengalami keterbatasan asupan nutrisi untuk pertumbuhan,” kata Ova, dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Minggu (25/7/2021).

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Jumeri, mengatakan dalam pendidikan daring, beragam kendala harus dihadapi guru, orang tua, dan anak. Tak bisa dipungkiri, guru juga mengalami kegagapan pembelajaran, merasa awam dalam teknologi informasi, hingga kesulitan mengetahui kecukupan target kompetensi. Sedangkan orang tua tidak semua mampu mendampingi adan belajar karena tanggung jawab lain seperti kerja, dan kesulitan memahami pelajaran. “Untuk siswa, mereka kesulitan konsentrasi, keluhan penugasan, hingga kondisi stres ataupun jenuh karena isolasi berkelanjutan,” katanya.

Dia mengatakan, setelah setahun pandemi, kondisi krisis ini berpotensi menimbulkan dampak sosial negatif berkepanjangan seperti anak putus sekolah, penurunan capaian belajar hingga terjadinya kekerasan pada anak dan risiko internal.

Untuk merespons kondisi ini, Kemendikbud mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat Covid-19. “Mendikbud bahkan merelaksasi dana BOS dan BOP agar dapat digunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19, seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfektan, maupun masker. Mendikbud bahkan telah mengalokasikan Rp5,92 triliun untuk bantuan sarana teknologi informasi dan komunikasi sekolah pada 2020 dan 2021,” kata Jumeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

828 Murid SD dan SMP di Kuloprogo Bakal Terima Beasiswa Tahun Ini, Segini Nominalnya
Kirab Budaya Menjadi Rangkaian Peringatan Hari Jadi DIY, Disdikpora: Kami Instruksikan Sekolah Ikut Serta
Luar Biasa! Terbaik Nasional, Lulusan SMK di DIY Paling Banyak Terserap Kerja
Kaji Serapan Sekolah Kejuruan, Konsorsium Kampus Vokasi DIY Kembangkan Konsep Pekerja Istimewa

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Deretan Buku Terlaris Sepanjang Masa
  2. Penampakan Mobil Sedan Hangus Terbakar di SPBU Ngadirojo Wonogiri
  3. Pelita Jaya Perkasa, Klub Malaysia Matrix Deers Keok di Kualifikasi BCL Asia
  4. SMA Warga Rayakan Hari Kartini dengan Beragam Lomba Menarik

Berita Terbaru Lainnya

PPDB Kelas Khusus Olahraga untuk SMP Negeri di Bantul Mulai Dibuka
Begini Catatan Pakar Hukum Tata Negara UGM soal Putusan MK
Pilkada Bantul 2024, Abdul Halim Muslih hingga Pj Bupati Kuala Ambil Formulir di DPD Golkar
Tabon Hadirkan Karya Seni Partisipatif, Spiritualitas Islam hingga Isu Sosial
Ketum PP Muhammadiyah Berpesan Kepada Prabowo Untuk Tampung Aspirasi AMIN dan GAMA
Constitutional Law Society Beri Pernyataan Sikap Soal Putusan MK
Masuk Radar Calon Bupati Bantul, Soimah Mengaku Belum Tertarik
Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei
Dua Hal Ini Jadi Penyebab Kasus Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan di Bantul Tinggi
Curi Dua Iphone, Pencuri di Salah Satu Konter Jalan Gejayan Diamankan Polisi