Jogjapolitan

Replika Robot dari Sepeda Motor Karya Orang Bantul Dijual Sampai China

Penulis: Jumali
Tanggal: 16 Oktober 2021 - 16:37 WIB
Eri Sudarmono bersama robot hasil karyanya, Kamis (14/10/2021). - Harian Jogja/Jumali

Harianjogja.com, BANTUL—Warga Bantul sukses membuat replika robot dari onderdil sepeda motor bekas. Produk yang dihasilkannya itu bahkan dijual hingga China. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Jumali.

Suara gerindra yang bertubrukan dengan besi bersautan di sebuah ruangan berukuran 12 x 10 meter di Pedukuhan Kauman, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul. Sejumlah orang di tempat itu “membisu” karena sibuk membongkar, memotong dan meratakan potongan sepeda motor.

Beberapa orang lainnya sibuk mengelas dan menyatukan potongan onderdil sepeda motor hingga membentuk tubuh robot dengan postur setinggi dua meter. Sedangkan di pojok ruangan lainnya, terparkir belasan sepeda motor kuno dari berbagai merek. "Ya, beginilah kondisinya mas. Itu, pesanan dari Tiongkok," kata Eri Sudarmono, pemilik Er Studio Art, Kamis (14/10/2021).

Pria berusia 42 tahun ini sejatinya tidak ada niatan membuat replika robot berbahan onderdil sepeda motor jadul bekas. Namun, adanya pandemi Covid-19 telah menghancurkan perekonomiannya. Bagaimana tidak? Eri yang biasa menggantungkan hidupnya dari pembuatan dekorasi dan studio lukisan sejak 2006, harus memutar otak agar pandemi Covid-19 yang menghancurkan bisnisnya dan tidak mematikan pendapatannya.

"Lalu muncullah ide membuat replika robot. Karena banyak buyer lukisan saya yang minta agar dibuatkan replika robot," jelas Eri.

Eri tidak menyangka jika replika robot yang dibikinnya justru akhirnya menjadi penopang kehidupannya. Bahkan, dari membuat replika robot, dirinya bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar. "Sekarang karyawan saya 12 orang. Dulu di awal hanya sekitar enam pekerja saja," ungkap Eri.

Eri mengungkapkan pesanan pertama untuk replika robot berasal dari Tiongkok. Saat itu, pelanggan lukisannya meminta dibuatkan sebanyak 10 unit replika robot. "Saya langsung setujui. Karena pada dasarnya tidak ada kendala. Apalagi basic saya waktu kuliah di ISI Yogyakarta kan Kriya Logam. Dan ini tidak jauh dari bisnis dekorasi yang saya tekuni juga," papar Eri.

Robot pertama yang dihasilkan Eri adalah Autolube dan dibuat dari potongan sepeda motor Yamaha tahun 1975. Berbeda dengan replika robot lainnya, menurut Eri, dirinya sengaja menggunakan bahan baku onderdil sepeda motor jadul. Sebab, bahan logam yang ada di sepeda motor jadul lebih gampang dibentuk dan disusun menjadi replika robot.

"Semua bisa digunakan. Kecuali ban dan riting yang terbuat dari plastik. Lagian, tidak sulit untuk mendapatkan sepeda motor jadul utamanya tahun 70 sampai 90-an," ungkapnya.

Selain itu, Eri juga memanfaatkan sepeda motor jadul sebagai usaha sampingan lainnya. Di mana, sepeda motor jadul yang bisa direstorasi, akan direstorasi sehingga bisa digunakan selayaknya sepeda motor yang layak jalan. "Ada sekitar 15-an ini, hasil restorasi saya. Yang bisa direstorasi saya restorasi. Yang tidak bisa saya jadikan bahan untuk pembuatan replika robot," tandasnya.

Khusus untuk pembuatan replika robot, Eri mengaku membutuhkan waktu sekitar sebulan dan lima unit sepeda motor jadul untuk membentuk satu unit replika robot. Biasanya, Eri mencari sepeda motor jadul ke beberapa lokasi di sekitar DIY. Bahkan, dirinya tidak segan-segan memborong sepeda motor jadul yang sudah tidak bisa dioperasionalkan untuk bahan baku pembuatan replika robot. "Tapi, belakangan ada yang menyetori sepeda motor rosok ke saya. Biasanya saya beli mulai Rp500.000 per unit. Sebenarnya kesulitannya pada skalanya. Tapi, itu biasanya enggak lama, karena nanti otomatis menyesuaikan," jelasnya.

Di awal pembuatan replika, Eri membutuhkan waktu sebulan untuk membuat satu unit replika robot. Namun, dengan jumlah karyawan yang saat ini ada 12 orang, dalam sebulan produksi replika robot bisa meningkat menjadi lima unit.

"Replika yang saya buat itu rata rata tingginya di atas 2 meter dan bobotnya mencapai 350 kilogram. Sedangkan harga yang saya banderol antara Rp25 juta hingga Rp60 juta tergantung tingkat kesulitannya," ungkapnya.

Meski tidak melakukan promosi besar-besaran dan hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut, nyatanya usaha pembuatan replika robot yang ditekuni Eri cukup besar peminatnya. Rata-rata pesanan berasal dari Tiongkok dan Jerman. Selain itu, ada beberapa pemesan dari beberapa kota di Indonesia seperti Surabaya yang memesan replika robot. "Sekarang saya memang mulai memamerkan karya saya di akun instagram  er_studio_art," kata Eri.

Meski sukses membuat replika robot, Eri menyatakan masih punya keinginan untuk melakukan inovasi produk. Ia berkeinginan agar replika robot yang diproduksinya bisa digerakkan. "Tapi itu nanti, karena perlu uji coba. Saat ini saya fokus kejar target pesanan. Karena sekarang cukup banyak pesanan yang belum tergarap," ungkap Eri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Xiaomi Perkenalkan Jam Tangan Pinta Terbaru, Intip Spesifikasinya
Pembeli Mengular & Harga Jual di e-Commerce Naik hingga Rp40 Juta, Ini Kehebatan Fujifilm X100VI
Reaktor Nuklir Korsel Terhubung ke Jaringan Listrik Uni Emirat Arab
Vietnam Berpotensi Jadi Naga di Bidang Kecerdasan Buatan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Prodi Kesehatan Paling Diminati, Ini 30 Prodi UNS Terketat pada SNBP 2024
  2. Bahaya, Mengonsumsi Berlebihan Antibiotik dan Obat Pencahar
  3. Rekomendasi Barang Elektronik untuk Kado Pernikahan
  4. BRIN akan Kembangkan Reaktor Nuklir Skala Kecil

Berita Terbaru Lainnya

Dishub DIY Buat Skema Jalur Utama dan Alternatif Masuk DIY Saat Mudik Lebaran 2024
Jelang Libur Lebaran 2024, Reservasi Hotel di Bantul Mulai Meningkat, Tarif Diperkirakan Naik
Masa Jabatan Lurah Diperpanjang, Apdesi Bantul: Harus Dioptimalkan Untuk Peningkatan Kinerja Lurah
Gunakan Drone, Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Oya Wonosari Terkendala Arus Deras
LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target
Kronologi Bocah Hanyut Saat Bermain di Tepian Sungai Oyo
Jelang Lebaran, Pemda DIY Klaim Harga Beras Mulai Turun di Pasaran
Jalan Sleman Rusak Akibat Proyek Tol, Perbaikan Dilimpahkan ke Pengembang
Sultan Sampaikan LKPJ 2023, Realisasi Pendapatan Daerah Capai 99 Persen
Sambut Pemudik dan Wisatawan Libur Lebaran 2024, Begini Persiapan Pemkab Gunungkidul