Jogjapolitan

Kenali Karakteristik Sungai untuk Minimalisasi Kecelakaan Air

Penulis: Catur Dwi Janati
Tanggal: 18 Oktober 2021 - 08:37 WIB
Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Harianjogja.com, BANTUL - Adanya laka air di Bantul baru-baru ini  membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mewanti-wanti masyarakat saat melaksanakan aktivitas di dekat sungai. Pengetahuan tentang kondisi sungai penting diketahui sebelum melalukan aktivitas di sekitarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto meyampaikan bila warga yang melakukan aktivitas sungai harus mengetahui seluk beluk karakteristik sungai. Tipikal sungai misalnya, menurut Dwi warga harus tahu tipikal sungai yang hendak didatangi untuk meminimalisir kecelakaan air.

"Tipikal sungainya itu dalam atau dangkal, itu perlu tahu. Alirannya juga. Sebelum kita melalukan aktivitas di sungai minimal harus tahu tipikal sugainya. Alirannya tenang tapi dalam atau alirannya kencang tapi dangkal," tuturnya pada Minggu (17/10).

Pengetahuan akan kedalaman dan tipe aliran sungai dapat dijadikan acuan dalam melakukan aktivitas di sungai. Selain pengetahuan tersebut, kemampuan diri dalam berenang juga penting saat beraktivitas di dekat area sungai.

"Beraktivitas di sungai itu harus punya kemampuan berenang. Kadang-kadang kita belum pernah mencoba apakah bisa berenang tidak tahu-tahu masuk di senguai, padahal kebetulan yang dimasuki kedalamannya di luar batas kemampuan. Sehingga menimbulkan dampak yang tidak baik misal kecelakaan," ujarnya.

Pemahaman akan karakteristik sungai dan batasan kemampuan dalam berenang menurut Dwi harus dimengerti masyarakat yang kerap beraktivitas di sungai. "Jangan hanya mengandalkan keberanian tapi tidak punya kemampuan untuk mengatasi itu," tambahnya.

Ditambahkan Dwi, berbagai macam aktivitas banyak dilakukan di area sungai. Untuk anak-anak, disebutkan Dwi aktivitas yang dilakukan banyak yang berupa bermain saja. "Kalau yang sifatnya anak-anak itu bermain dengan temannya. Tetapi temannya itu bisa berenang, tetapi belum tentu yang diajak bermain itu punya kepandaian yang sama," ungkapnya.

Oleh karenanya Dwi meminta adanya orang dewasa yang mengawasi anak-anak bila beraktivitas di sekitar sungai. "Imbauannya kami berharap, orang tua perlu mengawasi putra-putrinya mau bermain, bermainnya kemana itu yang harus diketahui. Sehingga tidak terjadi kecelekaan yang sering terjadi di sungai," tegasnya.

Dwi juga mewanti-wanti para pemancing untuk turut berhati-hati di sekitar sungai. Beberapa laka disebutkan Dwi karena pemancing terpeleset ke aliran sungai. "Teman-teman pemancing harus juga hati-hati betul di sungai karena potensi-potensi itu bisa terjadi dimanapun kapanpun. Dilengkapi kemampuan jaga diri," tuturnya.

"Kalau dewasa kan biasanya pemancing terpeleset dan sebagainya itu. Hati-hati juga, tipikal sungai kan kadang-kadang sulit ditebak. Pada saat kondisi bukan itu bisa datang banjir tiba-tiba," tandasnya

Berdasarkan data, Dwi menyebutkan kecelakaan di sungai memang jarang terjadi. "Kecelakaan di sungai jarang, tapi kecelakaan rata-rata terpeleset. Tapi jumlahnya tidak begitu banyak, tapi kan cukup mengkawatirkan," terangnya.

Sebelumnya seorang bocah asal Trimulyo, Jetis, Bantul dilaporkan hilang di Dam Kiyaran, Sungai Opak, Padukuhan Kiyaran pada Senin (11/10). Kepala Kantor Basarnas Jogja, Wahyu Efendi menceritakan bahwa korban ditemukan pada Selasa (12/10). Korban ditemukan perugas masih di sekirar lokasi kejadian.

Korban selanjutnya dievakuasi Tim SAR gabungan kemudian diserahkan kepada Polsek Jetis untuk identifikasi sebelum diserahkan ke keluarga korban.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Ubah Metode Pencarian Lansia Hilang di Kali Code
Satlinmas Rescue Istimewa: Waspadai Lebeng di Sekitar Pantai Parangtritis!
Pencarian Lansia Hilang di Sungai Code Diperluas Sejauh 8,5 Km
Mulai Dipadati Wisatawan, Polres Kulonprogo Imbau Pengunjung Tak Mandi di Pantai Glagah

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Gelapkan Uang & Terlibat Pencucian Uang, Dosen Nuklir UGM Diburu Polda Jatim
  2. Tak Dibagikan ke Warga Miskin, Oknum Kadus di Situbondo Malah Jual Beras Bansos
  3. Bahaya Asap Rokok 20 Kali Tingkatkan Risiko Kanker Paru
  4. Para Pemain Cadangan Pelita Jaya Jakarta Benamkan Bima Perkasa Jogja 101-67

Berita Terbaru Lainnya

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK
Akhirnya DPUP-ESDM DIY Mulai Sosialisasi Normalisasi Tanjakan Clongop Pekan Depan
Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Hasil Riset: 34 Persen Masyarakat Belanja Bahan Makanan Masih secara Offline
Dibanding Tahun Lalu, Jumlah Turis dan Belanja Wisatawan Kota Jogja Kali Ini Naik Selama Libur Lebaran
Pembuktian Money Politic Cukup Sulit, Bawaslu Bantul Antisipasi Money Politic pada Pilkada 2024
Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024
Golkar Bantul Buka Pendaftaran Bursa Pilkada 22-24 April 2024
Update Peringatan Dini Cuaca di DIY: Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang