Jogjapolitan

Kasus DBD di Kota Jogja Turun dari Tahun Sebelumnya

Penulis: Sirojul Khafid
Tanggal: 02 Desember 2021 - 13:17 WIB
Ilustrasi - Pixabay

Harianjogja.com, JOGJA-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jogja menurun dari tahun sebelumnya. Pada 2020, angka DBD mencapai 296 kasus. Sementara pada 2021 sampai bulan November berjumlah 74 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani mengatakan penurunan ini salah satunya hasil dari program nyamuk ber-Wolbachia yang menyasar wilayah Kota Jogja. Bakteri Wolbachia yang dimasukan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD bisa menekan penyakit ini. “Ada program Wolbachia yang bisa memandulkan nyamuk itu, dan cukup berhasil,” kata Emma, Kamis (2/12/2021).

Selain itu, masa pandemi Covid-19 juga dinilai berdampak positif terhadap kasus penyakit-penyakit yang menyangkut perilaku hidup bersih. Di masa pandemi, banyak masyarakat yang menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk protokol kesehatan seperti mencuci tangan memakai sabun.

“Selama pandemi Covid-19, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat meningkat. Sehingga penyakit-penyakit terkait perilaku hidup bersih seperti diare dan DBD juga menurun,” kata Emma.

Baca juga: Waspada, Kasus DBD di Gunungkidul Mulai Meningkat

Meski adanya tren penurunan, Emma mengingatkan warga tetap harus waspada. Masih ada potensi peningkatan kasus DBD ke depannya. “Terutama di musim hujan ini, ada genangan-genangan air yang bisa jadi sarang nyamuk,” katanya.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Jogja, Endang Sri Rahayu mengatakan pada November 2021, kasus DBD mengalami sedikit kenaikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Kondisi itu seiring masuknya musim hujan, salah satu penentu faktor risiko DBD.

“Meskipun pandemi, masyarakat jangan sampai melupakan DBD. Tetap lakukan pemberantasan sarang nyamuk dan empat M seperti menguras bak mandi, menutup tempat air, membersihkan barang- barang bekas yang bisa menampung air serta saluran air,” kata Endang.

Pada Januari 2021 lalu, ada satu kasus DBD yang menyebabkan kematian di Kota Jogja. Sehingga kewaspadaan dan pencegahan perlu semakin ditingkatkan. Apabila mengalami gejala, perlu tindak lanjut yang cepat dan tepat. Terlebih saat tubuh mengalami demam tinggi dengan kondisi naik turun. Perlu adanya perhatian terhadap masa demam berdasarkan jam awal pertama mengalami demam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

DBD Gunungkidul Diprediksi Tetap Landai Sampai Akhir Tahun
DBD di Bantul Capai 538 Kasus, 3 Meninggal Dunia
Lawan DBD, Brasil Bangun Pabrik Nyamuk Wolbachia Terbesar di Dunia
Serangan DBD di Bangladesh Menggila, Dalam Sehari 12 Orang Meninggal Dunia

Video Terbaru

Berita Lainnya

Berita Terbaru Lainnya

Polda DIY Fokus Amankan Keramaian Malam Tahun Baru
Animal Rescue Dominasi Evakuasi Damkar Sleman 2025
Homestay dan Kos Harian Gerus Okupansi Hotel Jogja Saat Nataru
Perempuan Kotagede Ditangkap Edarkan Uang Palsu di Pasar
Libur Akhir Tahun, Wisatawan Bantul Diminta Beli Tiket Online
Joglo Berusia Seabad di Imogiri Bertahan di Tengah Zaman
Perayaan Tahun Baru 2026, Sejumlah Jalan di DIY Ditutup
UGM Rancang Huntara Rumah Geunira dari Kayu Hanyutan Bencana Sumatera
Malam Tahun Baru 2026, Arus Lalu Lintas Jogja Direkayasa
Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 31 Desember 2025