Jogjapolitan

Etika Penelitian Selama Pandemi Covid-19 Perlu Dipahami

Penulis: Bernadheta Dian Saraswati
Tanggal: 03 Desember 2021 - 15:47 WIB
Kunjungan perwakilan Forum for Ethical Review Committees in the Asian & Western Pacific Region (FERCAP) 2021 ke kantor Harian Jogja, Jumat (3/12/2021). - Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati

Harianjogja.com, JOGJA—Virus SARS-CoV2 atau lazim dikenal dengan nama Corona terus menjadi objek penelitian para peneliti dunia. Selama dua tahun pandemi Covid-19, virus ini terus memunculkan varian baru. Teranyar ada Omicron.

Komisi Etik Penelitian sebagai badan atau komisi yang bertanggung jawab untuk melindungi hak, kesehatan dan kesejahteraan manusia yang menjadi subjek penelitian, juga menanggung dampak hiruk pikuk penelitian dalam menanggulangi pandemi ini. Komisi Etik harus bisa bekerja lebih cepat tanpa mengurangi kewaspadaan dalam me-review atau menilai protokol penelitian.

Permasalahan utama yang dihadapi Komisi Etik pada masa pandemi ini adalah tuntutan untuk bekerja lebih cepat tanpa mengurangi kualitas. Komisi ini juga sering dituntut untuk lebih waspada dalam menilai protokol vaksin atau obat baru mengingat keperluan untuk segera digunakan terkadang menghiraukan langkah-langkah esensial dalam penelitian yang dapat membahayakan.

Masalah-masalah itu akan dibahas dalam Forum for Ethical Review Committees in the Asian & Western Pacific Region (FERCAP) 2021, pada 8-11 Desember 2021. Untuk kali pertama, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tahunan tersebut.

Melalui FERCAP 2021, para peserta bisa belajar dan bertukar pengalaman tentang tantangan dan hambatan yang dihadapi berbagai komisi etik penelitian di seluruh wilayah Asia Pasifik Barat serta bagaimana mengatasinya. Peserta juga akan bersama-sama merumuskan langkah-langkah untuk mengoptimalkan kinerja komisi etik di masa depan.

Madarina Julia, Ketua Penyelenggara FERCAP 2021 mengatakan konferensi ini merupakan pertemuan rutin kalangan institusi kesehatan baik civitas akademika maupun rumah sakit dari beberapa negara. "Dari luar negeri sendiri biasanya diikuti 300-an peserta," kata Madarina saat berkunjung ke kantor Harian Jogja, Jumat (3/12/2021.

Harapannya, dengan diselenggarakannya forum ini di Indonesia, para peneliti ataupun praktisi etika penelitian dari berbagai universitas, rumah sakit, atau organisasi-organisasi yang berkaitan dengan penelitian pada subjek manusia bisa turut berpartisipasi. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan budaya pelaksanaan penelitian beretika yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Indonesia menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya dan bagi UGM untuk pertama kali. Mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung, konferensi dilaksanakan secara daring untuk menekan angka penularan Covid-19.

Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono berharap hasil riset para peneliti di dunia kesehatan, utamanya berkaitan dengan Covid-19, dapat juga dinikmati masyarakat awam untuk menghilangkan berita yang simpang siur maupun hoaks seputar Covid-19. "Harapannya informasi bisa disebarkan ke masyarakat," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Musik dapat Mengurangi Risiko Demensia saat Usia Lanjut
Manusia Ternyata 40 Kali Bergerak Lebih Besar Dibandingkan Satwa
Pemkab Wonosobo dan Brin Uji Coba Varietas Bawang Daun Lokal
Pertama Kalinya, Nyamuk Ditemukan di Islandia

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

DIY Siaga Darurat Bencana, Modifikasi Cuaca Segera Dilakukan
Warga Bantul Diminta Aktif Siskamling, Bantu Satpol PP Jaga Ketertiban
Cegah Kecelakaan, Dishub Bantul Periksa Bus Wisata
KAI Daop 6 Yogyakarta Gelar Ramp Check Jelang Nataru 2025
Revitalisasi Taman Pringgodiningrat Sleman Dikebut
Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di DIY Tiga Hari ke Depan
Masalah Sampah DIY Tak Bisa Hanya Andalkan TPST Piyungan
Kuota Sampah Sleman di TPA Piyungan Hampir Habis
Gerbang Tol Pertama di DIY Usung Konsep Joglo, Begini Gambarannya
Pemda DIY Kembangkan Digitalisasi Pertanian, Ini Langkahnya