Jogjapolitan

Dianggap Ganggu Pemandangan, Depo Pasir di JJLS Diminta Pindah

Penulis: Ujang Hasanudin
Tanggal: 03 Desember 2021 - 18:47 WIB
Depo pasir di samping JJLS di Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, yang diprotes warga setempat, Jumat (3/12/2021). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Harianjogja.com, BANTUL—Kepala Bagian Bina Pemerintahan Kalurahan/Kelurahan dan Kapanewon/Kemantren pada Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara, meminta depo pasir yang berada di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, untuk pindah. Selain tidak memiliki izin menempati lahan Sultan Grond (SG),  depo pasir tersebut dianggap mengganggu keindahan pemandangan wisata.

KPH Yudanegara datang ke lokasi depo pasir, Jumat (3/12/2021) bersama Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, dan sejumlah perangkat Kapanewon Sanden dan Kalurahan Gadingsari. Suami GKR Bendara tersebut juga berdialog dengan warga di Pantai Gua Cemara.

Yudanegara mengatakan kedatangannya sebagai tindaklanjut atas aduan warga melalui Lurah Gadingsari yang mengeluhkan keberadaan depo pasir karena mengganggu pemandangan wisata, karena lokasinya berada di dekat objek wisata Gua Cemara. “Solusinya harus pindah dengan batas waktu selama tiga bulan,” kata Yudanegara.

Depo pasir yang menempati lahan SG tersebut tidak memiliki izin dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dalam dialog, Yudanegara juga menyampaikan pemanfaatan tanah SG harus seizin Kraton.

Wakil Bupati Bantul, Joko Budi Purnomo, mengatakan dirinya dan KPH Yudanegara mendapatkan pengaduan dari warga terkait dengan adanya depo pasir tak jauh dari Pantai Gua Cemara. Ia bersyukur KPH Yudanegara datang untuk menindaklanjuti keluhan warga. Joko juga mengapresiasi ketegasan dari Kraton untuk menghentikan aktivitas kegiatan di lahan SG yang belum mendapat izin. “Jika tak segera ditindaklanjuti keberadaan depo pasir bisa menambah semrawut akses menuju Gua Cemara,” kata Joko.

Lurah Gadingsari, Mashuri mengatakan depo pasir yang beroperasi selama sebulan terakhir dimiliki warga Karanganyar, Kalurahan Gadingsari. Sebagai Lurah dia mengaku telah menemui pemilik depo, namun yang bersangkutan tak berkenan. “Karena masih ngotot dan merasa benar akhirnya saya sowan KPH Yudanegara dan akhirnya diberi solusi agar depo pasir pindah paling lambat Maret 2022,” ujar Mashuri.

Mashuri menegaskan keberadaan depo pasir di lahan SG sangat merasakan warga, terutama pelaku wisata Pantai Gua Cemara dan sekitarnya, karena jika dibiarkan maka akan semakin banyak depo pasir ilegal yang dibangun di sepanjang JJLS Bantul. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Dinas Pariwisata Bantul Tidak Pungut Retribusi Wisata untuk Pengguna JJLS
Begini Sekenario Pemindahan TPR Wisata Pantai di Bantul ke Selatan JJLS
Pemda DIY Siap Komunikasikan Ganti Rugi bagi Warga Terdampak JJLS
Penyelesaian Pembangunan Kelok 23 Mundur karena Medan yang Berat

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Adi Soemarmo Bandara Internasional, Asita: Kabar Baik untuk Dunia Pariwisata
  2. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  3. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja Hari Ini Minggu 14 September 2025
Angkutan KSPN Malioboro ke Pantai Baron Minggu 14 September 2025
Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Minggu 14 September 2025
Bentor Tertabrak Avanza di Jalan Parangtritis, Pengemudi Meninggal Dunia
Satpol PP Kota Jogja Dorong Pengolahan Sampah Organik di Kampung Panca Tertib
Keluarga Korban Nelayan yang Tenggelam di Bantul Terima Santunan BPJamsostek
Aksi Demo Selesai, Layanan SPKT dan SKCK Polda DIY Kembali Dibuka
Ini Alasan Pemkab Belum Menghapus Dua OPD di Gunungkidul
Empat Pemotor Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ring Road Barat Sleman
Jumlah WNA Naik Kereta Tumbuh 10,69 Persen, Jogja Kunjungan Terbanyak