Jogjapolitan

BPPTKG: Merapi Bisa Saja Erupsi Seperti Semeru

Penulis: Yosef Leon
Tanggal: 05 Desember 2021 - 21:27 WIB
Luncuran awan panas Gunung Merapi menuju hulu Sungai Krasak sekitar pukul 12.44 WIB terlihat dari Kawasan Turi, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman, Kamis (7/1/2021). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Harianjogja.com, JOGJA—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegaskan status dan kondisi Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau Siaga menyusul letusan Semeru pada Sabtu (4/12/2021). BPPTKG menyebut karakteristik tiap gunung api di Indonesia berbeda antara satu dengan yang lain. Namun demikian, fenomena Semeru yang erupsi pada saat status level II atau Waspada bisa saja terjadi pada Merapi.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan fenomena longsoran lava pijar bisa saja terjadi di Merapi yang saat ini berstatus level III atau Siaga. Namun begitu, sampai saat ini jawatannya memastikan Merapi masih stabil. BPPTGK terus memantau dan melaporkan kondisi terkini Merapi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.

BACA JUGA: PVMBG Ungkap Aktivitas Semeru Sebelum Erupsi Besar

“Aktivitas Merapi saat ini masih cukup tinggi, ditandai tingginya jumlah guguran dan inflasi yang masih juga terjadi. Kemungkinan seperti Semeru ada, longsoran itu bisa saja terjadi, tapi sampai saat ini stabilitas masih cukup untuk Merapi dan hal lain yang perlu diketahui bahwa karakter Merapi beda dengan Semeru,” ungkap dia, Minggu (5/12/2021).

Berdasarkan riwayat laporan aktivitas gunung Merapi per Minggu pukul 12:00-18:00 WIB, belum ada tanda peningkatan status gunung yang berada di wilayah Jateng-DIY itu. Dalam pengamatan selama enam jam tersebut, petugas mendengar suara guguran sebanyak dua kali dari Pos Babadan berintensitas sedang.

"Gempa guguran terjadi sebanyak 44 kali dengan amplitudo 4-29 mm yang berurasi 23.5-132.2 detik. Sementara aktivitas embusan terjadi satu kali dengan amplitudo 3 mm dan durasi 14.6 detik," kata Hanik.

Meski begitu, BPPTKG tetap merekomendasikan bahwa potensi bahaya saat ini tetap ada berupa guguran lava dan awan panas. Cakupan potensi bahaya menuju ke sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga km ke arah sungai Woro dan sejauh lima km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

BACA JUGA: Ahli Vulkanologi ITB Ungkap Penyebab Meletusnya Gunung Semeru

Lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius tiga km dari puncak. Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi adanya gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III, kata dia, direkomendasikan untuk dihentikan. "Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima km dari puncak Gunung Merapi," tutup Hanik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Merapi Dikabarkan Erupsi Besar pada 18 April, Faktanya Seperti Ini
Gunung Ruang Erupsi, Sandiaga Klaim Belum Ada Kerugian di Sektor Pariwisata

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Jamaika Akui Kedaulatan Negara Palestina
  2. Curi Burung Warga Sragen, Pemuda Asal Karanganyar Divonis Percobaan 2 Bulan
  3. 50 Tahun Eksis, PT Dan Liris Fokus pada Digitalisasi, Inovasi, & Keberlanjutan
  4. Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden-Wapres Terpilih 2024-2029, Kawal 17 Programnya

Berita Terbaru Lainnya

Kabupaten Sleman Prioritaskan Pembangunan Pertanian
Mempercepat Penanganan, Pemkab Kulonprogo Bikin Rembug Stunting
Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling Bantul April 2024
Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024