Jogjapolitan

Terus Tumbuh, Wajarkah Volume Kubah Lava Merapi?

Penulis: Newswire
Tanggal: 30 Desember 2021 - 20:07 WIB
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Dam Sabo Kali Gendol, Bronggang, Cangkringan, Sleman, Minggu (12/4/2020). - ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Harianjogja.com, JOGJA--Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan volume kubah lava yang terus tumbuh di Gunung Merapi hingga kini masih dalam batas kewajaran.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan resmi di Yogyakarta, Kamis (20/12/2021), menkelaskan bahwa hingga saat ini kubah-kubah yang ada di Gunung Merapi tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan.

"Volume kubah barat daya per 24 Desember 2021 sebesar 1,65 juta meter kubik. Volume tersebut untuk Merapi bukan volume yang 'huge' [sangat besar], ini masih wajarnya Merapi," katanya.

Ia mengatakan BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi melakukan pengambilan gambar setiap saat dan menganalisis morfologi dua kubah lava yang baru (kubah barat daya dan kubah tengah) serta lava-lava lama yang ada disekitar kubah-kubah baru tersebut secara terus menerus.

Selain morfologi, BPPTKG juga menghitung volume kubah.

BACA JUGA: Catat! Ini Daftar Bansos yang Berlanjut Tahun Depan

Menurut dia, hasil analisis kubah lava tersebut secara rutin telah disampaikan BPPTKG ke seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat termasuk dalam laporan aktivitas mingguan.

Rekomendasi bahaya, kata dia, juga sudah ditetapkan sejak Januari 2021 berdasarkan skenario jika kubah tersebut runtuh.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila gunung api itu mengalami erupsi eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

"Sampai saat ini, tidak ada perubahan parameter yang signifikan di Merapi. Walaupun demikian, tentunya kita tetap harus meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi Merapi," demikian Hanik Humaida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

Dalam Waktu Sepekan, Merapi Luncurkan 46 Kali Guguran Lava
Gunung Merapi Keluarkan Ratusan Awan Panas Guguran Sejak Masa Erupsi Efusif
Merapi Gugurkan Lava 7 Kali dalam 30 Menit Sore Tadi, Ini Penyebabnya Menurut BPPTKG
Aktivitas Merapi Terpantau Tinggi dalam Sepekan, Ada 139 Guguran Lava

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Gelapkan Uang & Terlibat Pencucian Uang, Dosen Nuklir UGM Diburu Polda Jatim
  2. Tak Dibagikan ke Warga Miskin, Oknum Kadus di Situbondo Malah Jual Beras Bansos
  3. Bahaya Asap Rokok 20 Kali Tingkatkan Risiko Kanker Paru
  4. Para Pemain Cadangan Pelita Jaya Jakarta Benamkan Bima Perkasa Jogja 101-67

Berita Terbaru Lainnya

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK
Akhirnya DPUP-ESDM DIY Mulai Sosialisasi Normalisasi Tanjakan Clongop Pekan Depan
Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Hasil Riset: 34 Persen Masyarakat Belanja Bahan Makanan Masih secara Offline
Dibanding Tahun Lalu, Jumlah Turis dan Belanja Wisatawan Kota Jogja Kali Ini Naik Selama Libur Lebaran
Pembuktian Money Politic Cukup Sulit, Bawaslu Bantul Antisipasi Money Politic pada Pilkada 2024
Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024
Golkar Bantul Buka Pendaftaran Bursa Pilkada 22-24 April 2024
Update Peringatan Dini Cuaca di DIY: Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang