Jogjapolitan

Puluhan Ribu Pelaku Usaha Gunungkidul Dapat Suntikan Dana

Penulis: David Kurniawan
Tanggal: 31 Desember 2021 - 09:47 WIB
Ilustrasi - Freepik

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah tak ingin berdiam diri saat melihat pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) terpuruk akibat pandemi Covid-19. Dinas Koperasi UKM Gunungkidul menyebut sekitar 21.688 pelaku usaha yang mendapatkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp1,2 juta.

Sekretaris Dinas Koperiasi UKM Gunungidul, Sih Supriyana mengatakan bantuan untuk pelaku usaha yang terdampak Covid-19 pada 2020 ada sekitar 18.000 pelaku usaha. Sedangkan pada 2021 ada 3.688 pelaku usaha yang mendapatkan BPUM dari Pemerintah Pusat.

Ia menyebut proses pencairan dilakukan langsung melalui transfer bank. “Jadi memang kami hanya diberikan pemberitahuan terkait dengan pelaku usaha yang mendapatkan bantuan. Tetapi, untuk pencairan kami tidak mengetahuinya,” katanya, Rabu (29/12).

Bantuan bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19 tidak hanya berasal dari Pemerintah Pusat. Melainkan, ada juga bantuan dari Pemda DIY. Total ada 832 pemilik usaha yang tergabung dalam asosiasi, sentra usaha hingga forum komunikasi mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta.

Selain itu ada juga Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemda DIY untuk koperasi. Pada awalnya ada 135 koperasi yang mengajukan tetapi yang disetujui hanya ada 16 koperasi.

Total BKK yang diberikan sebesar Rp2,05 miliar. Adapun besaran yang diterima setiap koperasi bervariasi mulai Rp25 juta hingga Rp250 juta. Diharapkan bantuan ini digunakan untuk program kredit lunak bagi anggotanya, dengan ketentuan bunga yang dipatok tidak boleh melebihi 3% setiap tahunnya. “Ini sudah dicairkan,” katanya.

Disinggung mengenai jumlah UKM di Gunungkidul, Sih Supriyana mengatakan ada sekitar 23.000 unit. Usaha yang dilakukan bervariasi mulai dari olahan makanan, kerajinan tangan hingga usaha perdagangan.

Dia pun mengakui selama pandemi hampir semua UKM ikut terdampak karena hanya segelintir yang bisa berjalan dengan baik. Salah satunya, kegiatan usaha herbal di Kalurahan Wareng, Kapanewon Wonosari. “Yang lainnya mengeluh karena usaha tidak jalan. Contohnya ada perajin topeng yang harus alif pekerjaan karena usahanya tidak jalan karena terdampak pandemi,” ujarnya.

Meski demikian, pada saat sekarang sudah mulai berjalan. Dinas Koperasi UKM Gunungkidul pun berkomitmen memberikan pendampingan dan pelatihan. Selain itu, ada juga bantuan promosi melalui aplikasi resmi yang dimiliki Pemkab Gunungkidul maupun Pemda DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

92 Layanan Pos Universal Diresmikan untuk Dukung Penyaluran BLT
3 Bansos Cair di Gunungkidul November, Ini Daftar Penerimanya
7.100 Penerima Bansos DIY Diduga Terlibat Judi Online
Hari Santri, Baznas Banyumas Salurkan Rp1 Miliar bagi Mustahik

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Vonis Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Dibacakan 20 November
Kisah Disabilitas: Berawal dari Servis, Kini Miliki Toko Elektronik
KPU Kota Jogja Evaluasi Enam Standar Pelayanan Publik
AJI Jogja Dukung Tempo, Kecam Gugatan Amran Sulaiman
DPRD Gunungkidul Kejar Kesepakatan RAPBD 2026 Sebelum Deadline
GIPI: SDM Lemah, Pariwisata DIY Sulit Bersaing Global
Tarif Bus KSPN Sinar Jaya ke Bantul dan Gunungkidul
Jadwal SIM Corner JCM dan Ramai Mal Malioboro, Rabu 12 November 2025
Dinkes Dorong SPPG Lengkapi SLHS untuk Percepat Sertifikasi
Pemkab Gunungkidul Salurkan 126,5 Ton Bahan Pangan Murah ke Masyarakat