Jogjapolitan

Ini Penyebab Klithih Menurut Sosiolog UGM

Penulis: Lugas Subarkah
Tanggal: 04 Januari 2022 - 19:07 WIB
Senjata tajam yang diamankan dari para terduga pelaku klithih di Bantul, Senin (29/11/2021) - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Harianjogja.com, JOGJAKlithih adalah istilah yang dipakai warga Jogja untuk menyebut kekerasan jalanan oleh remaja. Sasaran kekerasan ini biasanya acak. Penyebab klithih, menurut sosiolog UGM, berasal dari berbagai faktor.

Dosen Sosiologi Fisipol UGM, Wahyu Kustiningsih, menjelaskan fenomena klithih tidak bisa lepas dari konteks sejarah, yang diawali dari geng anak SMA di Jogja. “Secara historis pasti terkait, artinya bisa jadi klithih itu muncul lagi. Ini bisa dimaknai sebagai bagian dari kenakalan remaja, dan jangan heran di masa depan pasti akan muncul kembali,” ujarnya, Selasa (4/1/2022).

BACA JUGA: Pasang Baliho Solo Aman di Jogja, Gibran Bantah Terkait Klithih

Klithih menurutnya adalah label tindakan walaupun sebenarnya secara teori, klithih adalah bagian dari kenakalan remaja sehingga butuh banyak upaya untuk memberantasnya.

“Tidak lagi sekadar menangkap pelakunya dan kemudian selesai urusan, tetapi karena ini kenakalan remaja maka ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan. Pelaku tertangkap bisa jadi belum ada penyesalan, sebab jika ini kenakalan remaja maka ini menyangkut soal exercise power,” katanya.

Ada banyak penyebab munculnya klithih di Jogja yang melibatkan anak-anak remaja. Salah satunya semakin terbatasnya ruang publik sebagai arena ekspresi.

Jika dahulu ruang publik begitu luas, kini berkurang cukup banyak. Belum lagi persoalan pandemi yang terjadi saat ini ketika orang harus berjarak dan akhirnya memaksa orang mau tidak mau harus beralih dengan teknologi untuk berinteraksi.

“Jadi, ruang yang sudah berkurang semakin berkurang lagi saat ini. Orang pun akan semakin jauh dari masyarakat. Mereka membentuk dunianya yang semakin terasing dari masyarakatnya karena mereka sudah asyik dengan komunitasnya yang bisa terhubung secara virtual dan sebagainya,” katanya.

Ia mengatakan anak nakal di sebuah lingkungan harus dirangkul dan tidak dilabeli sebagai anak nakal. Jika dilabeli, mereka pun merasa teralienasi dari komunitas dan kemudian membangun komunitas sendiri tempatmereka bisa eksis.

BACA JUGA: Datangi Fans Persis, Suporter PSIM Bentrok dengan Jukir Beringharjo, 1 Orang Ditangkap

“Melakukan gerakan merangkul bersama secara lebih masif, ibu PKK membahas bagaimana pengasuhan anak zaman sekarang sebagai upaya mengurangi risiko anak muda melakukan tindakan negatif. Karang taruna melalui kegiatan positif dan produktif yang bisa mengakomodasi anak muda, demikian juga bapak-bapak bahas isu pengasuhan dan lain-lain," katanya.

Poskamling di masa pandemi yang mulai berkurang diaktifkan kembali agar anak muda yang suka nongkrong diajak beraktivitas menjaga keamanan lingkungan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Beredar Narasi Klitih di Condongcatur Depok Sleman, Begini Penjelasan Polisi
Viral Pemuda di Jogja Mengaku Jadi Korban Klitih, Ternyata Melukai Diri Sendiri Karena Masalah Keluarga
Bukan Korban Klithih! Pria Ini Nekat Lukai Diri Sendiri karena Cintanya Terhalang Restu
Ketahuan Bawa Pedang dan Air Softgun Saat Kecelakaan Lalulintas, 2 Pemuda di Kulonprogo Ditangkap

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Adi Soemarmo Bandara Internasional, Asita: Kabar Baik untuk Dunia Pariwisata
  2. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  3. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

PPPK Paruh Waktu Pertanyakan Syarat Pendidikan Berubah-ubah
Kesadaran Rendah, Baru 5,6 Persen Warga Sleman Ikut CKG
Ratusan Sekolah di Gunungkidul Akan Diberi Bantuan Televisi
Jembatan Pandansimo, Harapan Ekonomi Baru Warga Selatan Kulonprogo
Lokasi Pemadaman Listrik di DIY Hari Ini, Mulai Jam 10.00 WIB
Jadwal DAMRI Jogja Ke YIA Kulonprogo Kamis 18 September 2025
Kota Jogja Targetkan Gunakan Parkir Digital di Semua Titik
Sultan Imbau OPD Kelola Sampah dan Penghijauan Lingkungan Kantor
14 Kejadian Kebakaran Lahan Terjadi di Bantul
Produksi Benih Ikan di Seluruh BBI Sleman Capai 4,44 Juta Ekor