Jogjapolitan

Sultan HB X Khawatir Siswa SD & PAUD Sulit Terapkan Prokes

Penulis: Sunartono
Tanggal: 14 Januari 2022 - 18:17 WIB
Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X memberikan sinyal kekhawatiran terkait sulitnya penerapan protokol kesehatan pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) SD dan PAUD. Oleh karena itu ia berharap agar guru tidak bosan dalam memantau prokes anak demi mencegah penularan Covid-19.

Sultan HB X meyakini semua guru di sekolah sudah memahami penerapan prokes. Maka sudah menjadi kewajibannya untuk mengingatkan penerapan prokes pada anak. Akan tetapi bagi pelajar SMP dan SMA kemungkinan bisa memahami perintah penerapan prokes. Akan tetapi Sultan mengkhawatirkan untuk jenjang PAUD hingga SD terutama saat bermain di luar kelas yang tidak terpantau penerapan prokesnya.

BACA JUGA: Lima Gunung Api Purba Ditemukan di Gunungkidul, Ada yang di Pantai

"Pertanyaan saya, mungkin kalau anak SMP, SMA kita kasih tahu agar jangan terlalu dekat dengan teman [jaga jarak], masih bisa, tetapi kalau makin turun [SD, PAUD] apa iya [bisa diterapkan]. Kalau sekedar duduk di bangku mungkin masih bisa diatur tetapi kalau sudah bermain?," katanya di Kepatihan, Jumat (14/1/2022).

Kalau anak, imunitasnya tinggi kalau sekarang diswab hasilnnya tanpa gejala mungkin kalau 10 hari lagi diswab mungkin sudah hijau, kira-kira kan seperti itu, kecuali kalau dia ada penyakit lain. Sultan HB X berharap semua pihak termasuk sekolah dapat mengambil pengalaman bersama yang nyaris dua tahun menghadapi pandemi. Ia menilai tidak perlu takut menghadapi kondisi Covid-19 saat ini. Guru harus mampu memberitahu anak dan menerapkannya terkait prokes.

"Kondisi seperti ini dua tahun sudah kita pelajari. Jadi kita tidak perlu takut menghadapi kondisi yang ada eritahu anak. Masalahnya hanya di situ. Kalau usianya makin kecil, apalagi kalau PAUD, SD saja agak susah," ujarnya.

HB X berharap kepada para guru agar tidak bisa dalam mengawasi anak didiknya menerapkan prokes. Di sisi lain anak biasanya memiliki imunitas cukup tinggi sehingga memungkinkan kesehatannya dapat terjaga dengan baik. "Hal-hal seperti ini mungkin guru dianggap juweh, tetapi perlu terus diingatkan. Saya kira kalau yang SMA mungkin no problem," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Sultan Minta Kemenag Kawal Penuh Embarkasi Yogyakarta
Kekuatan Jembatan Kewek Tinggal 20 Persen, Sultan Tunggu Pemkot Jogja
Gerindra Jogja: Keakraban Prabowo dan Sultan Sinyal Positif Bagi DIY
Duduk Satu Mobil, Kedekatan Prabowo Sri Sultan Jadi Sorotan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

SK PPPK Paruh Waktu Sleman Diserahkan, Gaji Baru 2026
Libur Nataru, Pemkot Jogja Tak Terapkan Full Pedestrian di Malioboro
Libur Nataru, DIY Perketat Mitigasi Saat Kunjungan Wisata Membludak
Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 4 Desember 2025
Ribuan Warga Jogja Terdata HIV-AIDS, Pemkot Perketat Penanganan
Pemkab Gunungkidul Incar Predikat Swasti Saba Lebih Tinggi
Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini di Jogja, Wates, Sleman dan Kalasan
Cek Tarif dan Jalur Trans Jogja Terkini

Cek Tarif dan Jalur Trans Jogja Terkini

Jogjapolitan | 5 hours ago
Antisipasi Kenaikan Harga Pangan, Pemkot Jogja Tambah Warung Mrantasi
Jadwal SIM Keliling di Jogja Hari Ini, Kamis 4 Desember 2025