Jogjapolitan

Puncak Merapi Berubah, Kawasan Bahaya Kini Makin Jauh

Penulis: Lugas Subarkah
Tanggal: 27 Januari 2022 - 16:17 WIB
Luncuran awan panas Gunung Merapi menuju hulu Sungai Krasak sekitar pukul 12.44 WIB terlihat dari Kawasan Turi, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman, Kamis (7/1/2021). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Harianjogja.com, SLEMAN—Bahaya erupsi Gunung Merapi meluas. Badan Geologi memperbarui rekomendasi bahaya Gunung Merapi menyusul perkembangan aktivitas erupsi dan perubahan topografi di puncak Merapi.

Namun, tidak ada perubahan status dalam pemutakhiran ini. Merapi masih berstatus Siaga.

BACA JUGA: Update Erupsi Merapi: Kubah Lava Terus Tumbuh, Awan Panas & Guguran Lava Teramati

Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono, menjelaskan perubahan rekomendasi bahaya berada di barat daya meliputi Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng. Semula potensi bahayanya hanya sejauh 5 km, kini menjadi 7 km.

“Dengan menggunakan data topografi terbaru, hasil pemodelan menunjukkan apabila kubah lava barat daya longsor secara masif, akan menimbulkan awan panas guguran ke Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 6,3 km,” ujarnya, Kamis (27/1/2022).

Sementara, rekomendasi bahaya pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Dengan rekomendasi bahaya terbaru ini, masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya tersebut dan mewaspadai ancaman lahar, terutama saat turun hujan di seputar Gunung Merapi.

Hasil analisis data drone dan kamera DSLR menunjukkan kondisi kedua kubah lava dan tebing-tebing puncak sekitarnya masih stabil. Guguran lava atau rockfall (RF) dan awan panas guguran (APG) saat ini bersumber di bagian atas kiri kubah lava barat daya yang merupakan pusat ekstrusi magma saat ini.

Topografi di hulu-hulu sungai sektor barat daya berubah akibat penumpukan material guguran dan awan panas. Berdasarkan data pantauan selama 2021, terjadi guguran lava sebanyak 61.446 kali dan awan panas guguran sebanyak 424 kali.

BACA JUGA: Terus Tumbuh, Wajarkah Volume Kubah Lava Merapi?

Kubah lava tengah kawah dan barat daya terus tumbuh dengan laju rata-rata masing-masing sebesar 5.000 meter kubik per hari dan 10.000 meter kubik per hari. Pada 20 Januari 2022, volume kubah tengah kawah terhitung sebesar 3.007.000 meter kubik dan kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik.

Intensitas data pemantauan seismik internal (VT dan MP) dan deformasi dalam fase erupsi Merapi ini cukup signifikan, tetapi tidak meningkat secara menerus. Ekstrusi magma diperkirakan masih akan berlangsung dengan tipe erupsi cenderung bersifat efusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Merapi Gugurkan Lava 7 Kali dalam 30 Menit Sore Tadi, Ini Penyebabnya Menurut BPPTKG
Aktivitas Merapi Terpantau Tinggi dalam Sepekan, Ada 139 Guguran Lava
Erupsi Gunung Merapi, Hari Ini Luncurkan Lima Kali Guguran Lava ke Dua Sungai
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 189 Kali dari 9-15 Februari 2024

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Bawaslu: Jokowi Tak Langgar Netralitas Meski Bagi-bagi Bansos Jelang Pilpres
  2. Timnas 3X3 Putri Akhiri Babak Kualifikasi Grup C FIBA 3X3 Asia Cup dengan Manis
  3. Jamu RANS Nusantara, Persis Solo Andalkan Sananta demi Kejar Posisi 4 Besar
  4. Dicari! Gadis SMP asal Jatinom Klaten Hilang saat Beli Teh pada Jam Sahur

Berita Terbaru Lainnya

Daftar Tarif Tol Trans Jawa untuk Mudik Lebaran 2024, Jakarta-Jogja Rp507 Ribu
Jadwal Buka Puasa untuk wilayah Jogja dan Sekitarnya Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
Cek SPBU Kulonprogo, Polres Pastikan Sanksi Tegas untuk Pom Bensin Curang
Usulan Formasi PPPK-CPNS 2024 Disetujui Pusat, Pemkab Bantul: Kami Tunggu Kepastian Alokasinya
Pertobatan Ekologis dan Persoalan Sampah Jadi Topik Peragaan Jalan Salib di Gereja Ini
Bantuan Keuangan Politik Disalurkan Dua Tahap
Cegah Kecurangan Pengisian BBM, Polres Kulonprogo Cek SPBU
Dibanding 2019, KPU Sleman Klaim Pemilu 2024 Berjalan Lebih Sukses
Dishub DIY Buat Skema Jalur Utama dan Alternatif Masuk DIY Saat Mudik Lebaran 2024
Jelang Libur Lebaran 2024, Reservasi Hotel di Bantul Mulai Meningkat, Tarif Diperkirakan Naik