Jogjapolitan

BBPOM DIY: Banyak Pangan Kedaluwarsa Beredar

Penulis: Arief Junianto
Tanggal: 25 April 2022 - 16:07 WIB
Jumpa pers BBPOM DIY. - Istimewa

Harianjogja.com, JOGJA--Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY melakukan intensiflkasi pengawasan pangan menjelang ldulfitri tahun ini sejak 28 Maret 2022 lalu. 

Berdasarkan rilis yang diterima Harianjogja.com, hingga 21 April 2022, dari total 99 sarana yang diperiksa, sebanyak 23 di antaranya masuk dalam kategori tidak memenuhi ketentuan (TMK). 

Selain itu, tercatat pula ada sejumlah produk pangan yang tidak memenuhi syarat edar, yakni 83 pcs dalam kondisi rusak; 96 produk dalam kondisi kedaluwarsa; dan 36 produk tanpa izin edar (TIE).

BACA JUGA: Sultan Memprediksi Pemudik Tahun Ini Bawa Lebih Banyak Uang

Khusus untuk kategori TMK, dari total 23 sarana yang ditemukan, jumlah terbanyak ada di Kabupaten Sleman (11). Sementara di daerah lainnya, yakni Kabupaten Gunungkidul ditemukan empat sarana; Kota Jogja dan Kabupaten Kulonprogo hanya ditemukan 3 sarana; dan Kabupaten Bantul yang ditemukan dua sarana.

Adapun jenis temuan produk pangan terbanyak adalah produk kedaluwarsa antara lain pada produk jamur kaleng, minuman ringan dan bumbu instan, bahan pangan kategori lulak (penyok, cembung) antara lain padi,  makanan kaleng berupa susu
kental manis, susu steril, dan ikan dalam kaleng.

Selain itu itu ditemukan produk TIE dengan jenis pangan berupa bumbu dan garam Himalaya. Tindak lanjut terhadap temuan tersebui adalah pemusnahan di tempat oleh pemilik barang dengan disaksikan oleh petugas.

Selain produk pangan secara umum, pengawasan juga dilakukan terhadap parsel yang akan diedarkan, ketentuan pembuat parsel adalah tidak nengedarkan atau memperjualbelikan produk pangan olahan, obat, obat tradisional dan kosmetik TlE, kedaluwarsa, rusak (penyok, kaleng berkarat, cembung, bocor, berubah warna serta mengandung bahan berbahaya). Selain itu, pembuat parsel wajib mencantumkan identitas distribuior/supermarket pembuat parcel.

Khusus untuk sentra makanan takjil, BBPOM DIY telah menerjunkan mobil laboratorium keliling untuk uji cepat bahan berbahaya formalin, boraks, rhodamin B dan methanyl yellow. Sampai saat ini telah dilaksanakan pengawasan di tujuh titik sentra takjil di kabupaten/kota dengan jumlah 1110 sampel yang hasilnya memenuhi syarat.

Kepala BBPOM DIY, Trikoranti Mustikawati mengatakan intensifikasi pengawasan pangan menjelang lduffitri 2022 merupakan salah satu pengawasan post-market yang dilakukan BBPOM di DIY untuk memastikan produk pangan di peredaran aman dan bermutu.

"Komiten kami dalam mengawal keamanan pangan terus dilakukan meski di tengah pandemi. Itulah sebabnya kami tetap mengedepankan penerapan protokol keshatan yang ketat," ucap dia melalui rilis, Senin (25/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Berhenti Makan Junk Food Gampang-Gampang Susah, Simak Kiatnya
Masih Ada Produk Makanan Kadaluarsa dan Tak Layak Beredar di Bantul
Mengenal Teh Ooloong dan Manfaatnya untuk Tubuh
Makanan di Alun-Alun Wates Diperiksa BBPOM DIY

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Dicari! Gadis SMP asal Jatinom Klaten Hilang saat Beli Teh pada Jam Sahur
  2. Ini Harga dan Spesifikasi Watch 2, Watch S3, dan Smart Band 8 Pro
  3. Diprediksi Macet Mudik Lebaran, Simak Jalur Utama & Alternatif Masuk Jogja Ini
  4. Pengendara Motor Tewas Tertabrak KA Sritanjung di Jember

Berita Terbaru Lainnya

Usulan Formasi PPPK-CPNS 2024 Disetujui Pusat, Pemkab Bantul: Kami Tunggu Kepastian Alokasinya
Pertobatan Ekologis dan Persoalan Sampah Jadi Topik Peragaan Jalan Salib di Gereja Ini
Bantuan Keuangan Politik Disalurkan Dua Tahap
Cegah Kecurangan Pengisian BBM, Polres Kulonprogo Cek SPBU
Dibanding 2019, KPU Sleman Klaim Pemilu 2024 Berjalan Lebih Sukses
Dishub DIY Buat Skema Jalur Utama dan Alternatif Masuk DIY Saat Mudik Lebaran 2024
Jelang Libur Lebaran 2024, Reservasi Hotel di Bantul Mulai Meningkat, Tarif Diperkirakan Naik
Masa Jabatan Lurah Diperpanjang, Apdesi Bantul: Harus Dioptimalkan Untuk Peningkatan Kinerja Lurah
Gunakan Drone, Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Oya Wonosari Terkendala Arus Deras
LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target