Jogjapolitan

Tidak Ada Klithih Apabila Remaja Berteater

Penulis: Media Digital
Tanggal: 19 Mei 2022 - 07:27 WIB
Suasana Dialog Teater di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (18/5/2022). - Harian Jogja - Sirojul Khafid

Harianjogja.com, GONDOMANAN — Meski secara jumlah banyak, teater remaja saat ini belum mampu menciptakan pentas yang spektakuler atau tokoh yang potensial.

Dalam hal pementasan, meski ruang pentas ramai dengan penonton, namun masih dari internal sekolah mereka sendiri. Belum bisa menyerap penonton dari luar atau menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Teater Yogyakarta, Wahyana Giri dalam Dialog Teater bertema “Perkembangan Teater Remaja: Apa Kabar Teater Remaja Hari Ini?” di Gedung Societet, Taman Budaya Yogyakarta, Gondomanan, Jogja, Rabu (18/5/2022).

Dalam kondisi seperti di atas, Giri mengatakan apabila teater remaja ada tapi tidak ada. Berbeda dengan era 80-an, selain pentas yang menggelegar, muncul pelaku teater andal seperti Butet Kartaredjasa.

"Memang zamannya beda, meski sama-sama ekstrakurikuler, tapi dulu lebih banyak kebebasan dalam latihan dan sebagainya. Sekarang latihannya di jam pelajaran, pelajaran juga ketat," kata Giri.

"Sekarang yang dianggap pinter orang yang jago akademis, teater tidak dianggap penting dalam membangun jiwa,” lanjutnya.

Selain itu, festival-festival teater yang menjadi tolak ukur kualitas juga jarang terlaksana.

"Teater bahkan bisa menangkal potensi munculnya klithih. Dulu waktu masih ada festival, peserta didik antar sekolah saling kenal. Anak-anak yang nakal juga punya tanggung jawab atau ambil bagian dalam proses produksi."

Pegiat Teater, Anes Prabu Sadjarwo mengatakan, teater remaja utamanya teater kampus, punya keunggulan seperti jumlahnya yang semakin banyak. Dari yang satu kampus hanya ada satu kelompok, kini tiap fakultas ada. Dari sisi pendanaan, teater kampus juga lebih stabil dibanding teater komunitas. Ada subsidi dana dari kampus.

"Namun juga ada kendala, seperti teater kampus tidak dianggap sebagai peta kemajuan teater Indonesia. Selain itu, meski anggotanya berasal dari berbagai jurusan, belum terlihat adanya eksplorasi," kata Anes.

Adapula pengaruh senior yang tidak jarang membatasi kebebasan anggota aktif. Belum lagi naskah drama yang hanya mengadaptasi yang sudah ada, belum banyak naskah ciptaan sendiri.

"Karena masa kuliah singkat, ilmu teaternya juga nanggung semua," katanya.

Peneliti Teater, M. Dinu Imansyah menyatakan keberlangsungan teater remaja juga terpengaruh pada senang atau tidaknya si pelaku. Apabila lebih banyak tertekan, termasuk dari senior atau lainnya, maka perkembangan teater remaja tidak akan maksimal. Ada salah satu metode Teater By Request (TBR) yang bisa menjadi pengungkit gairah berteater.

"TBR merupakan teater saat penonton turut terlibat menentukan nama, karakter, sampai cerita," katanya.

Adapula teater game yang didesain untuk mengasah keterampilan pemain teater. Hal ini agar pemain tetap menemukan gairah teater.

Salah satu teater remaja yang masih eksis mengeluarkan karya yaitu Jubah Macan dari SMAN 3 Jogja. Pelatih Teater Jubah Macan, Sugeng Prihatin, mengatakan, sejauh ini sudah ada 45 naskah yang ditampilkan. Penontonnya pun berkembang, dari 250 sampai 1.200 orang.

"Fenomena ini tidak terjadi di sekolah lain, meski teater kelas SMA, namun tiket pertunjukannya sampai dicaloin," katanya.

Sejauh ini, Sugeng tidak merasa ada kendala besar dalam mengelola teater remaja. Misalpun ada, hanya kendala kecil yang masih bisa untuk dikendalikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Album Peluk Maafku, Buktikan Talenta Guntur Narwaya sebagai Dosen yang Mencintai Dunia Musik
Ganjar Melayat ke Rumah Ki Bono, Pemeran Semar yang Meninggal Dunia Saat Kampanye Akbar
Seniman Ini Ciptakan Perahu yang Bisa Berlayar dari Pahatan Balok Es
Seniman Ini Gunakan Sepuluh Kuas untuk Melukis

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Los Angeles Lakers Melenggang ke Babak Playoff
  2. Jemaah Calon Haji Sragen Wajib Vaksin Polio dan Meningitis, Ini Jadwalnya
  3. Yura Yunita, Kahitna, Tipe-X, dan FSTVLST akan Guncang Solo, Ini Promo Tiketnya
  4. Yuk, Kelola THR Jadi Aset Masa Depan dengan Investasi Emas

Berita Terbaru Lainnya

Jelang Pilkada, KPU Jogja Siapkan Badan Adhoc dan Buka Konsultasi untuk Paslon Independen
Penganiaya Penjual Bakwan Kawi di Gowongan Akhirnya Dilepas, Ini Penyebabnya
Masuk Radar PKB, Sutrisna Wibawa : Semua Masih Cair
Zona Lama TPA Banyuroto Dirancang Jadi RTH, Zona Baru Bisa Tampung Sampah 5 Tahun ke Depan
UGM Tegaskan Kampus Tak Punya Sangkut Paut dengan Dosen yang Terlibat Penggelapan Uang
Pelaku Wisata Siapkan Strategi Ini untuk Atasi Kunjungan Wisatawan Mangunan yang Turun
Dinkes DIY Mewaspadai Sebaran Flu Singapura
Tunggu Pemberangkatan, Begini Persiapan Ibadah Haji asal Sleman
Kecelakaan Lalu Lintas Lebaran di Kulonprogo 33 Kejadian, 4 Orang Meninggal Dunia
Disnakertrans DIY Mengklaim Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat