Jogjapolitan

Menguatkan Ruang dan Kesempatan Kelompok Difabel dalam Pesta Demokrasi

Penulis: Media Digital
Tanggal: 19 Mei 2022 - 08:27 WIB
Workshop Pendidikan Politik bagi Kelompok Difabel "Partisipasi Kelompok Difabel dalam Kehidupan Berdemokrasi," di Hotel Gallery Prawirotaman, Mergangsan, Jogja, Rabu (18/5 - 2022) / Ist

Harianjogja.com, MERGANGSAN — Kesamaan hak dan kesempatan bagi warga negera Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945, termasuk bagi kelompok difabel. Hak dan kesempatan ini tidak terkecuali dalam perpolitikan. Negara memberi ruang yang terbuka bagi difabel untuk memilih atau dipilih dalam pesta demokrasi.

Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DIY, Ujang Kamaluddin, mengatakan, kelompok difabel menjadi bagian yang seksi setiap ada agenda politik. Selain jumlahnya yang banyak, sekitar 17-20 juta jiwa di Indonesia, kelompok difabel juga memungkinkan mengajak keluarganya untuk memilih.

"Sehingga partai politik berlomba-lomba merekrut difabel, agar suaranya masuk," kata Ujang dalam Workshop Pendidikan Politik bagi Kelompok Difabel "Partisipasi Kelompok Difabel dalam Kehidupan Berdemokrasi," di Hotel Gallery Prawirotaman, Mergangsan, Jogja, Rabu (18/5/2022)

Meski secara individu, difabel belum memiliki nilai tawar. Masih ada stigma negatif yang melingkupinya. Di satu sisi ada ruang terbuka untuk berpartisipasi, di sisi lain difabel belum independen menentukan sikapnya.

"Misal saat difabel hendak ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), itu merupakan kendala. Sehingga meski jumlah difabel banyak, yang berpartisipasi di pesta demokrasi belum banyak," katanya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY Ahmad Shidqi mengatakan, saat pemilu 2019, dari total target pemilih difabel sebanyak 11.445 orang di DIY, baru sekitar 4.550 atau 40 persen yang berpartisipasi.

Kendala sudah ada sejak pendataan. Mulai dari difabel yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk sampai tidak diakui oleh keluarga. Selain itu juga petugas TPS belum semua berperspektif atau ramah difabel.

"Pernah kejadian di DIY, ada satu pemilih tuna rungu, dia sudah datang awal. Namun petugas belum punya kepekaan pada difabel, meski dia mamanggil menggunakan pengeras suara, namun calon pemilih itu tetap tidak dengar. Akhirnya dia pulang," kata Shidqi.

KPU terus berupaya memperbaiki sistem, sarana prasarana, sampai Sumber Daya Manusia penyelenggara pemilu. "Kami juga mendorong kelompok difabel untuk aktif menjadi pelaku pesta demokrasi, baik menjadi calon legislatif, eksekutif, maupun petugas penyelengara. Saat petugas penyelenggara berasal dari difabel, maka ada perspektif difabel pula," katanya.

Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) Azka Abdi A mengatakan, dalam penelitiannya di pemilu DIY, masih ada beberapa TPS yang kurang ramah untuk difabel.

"Masih banyak TPS yang tidak aksesibel, TPS-nya berundak, berbatu, atau berpasir. Ini pekerjaan rumah kita bersama, untuk terus mengawasi penyelenggara pemilu," katanya.

Dengan berbagai masalah di atas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY berupaya membantu penyelenggara pemilu dalam mengedukasi masyarakat. Menurut Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol DIY, Slamet, fokus sosialisasi pemilu yaitu difabel, perempuan, dan pemilih pemula.

"Kesbangpol DIY maraton kesiapan pesta demokrasi 2024, yang saat ini sudah mulai disiapkan," kata Slamet. "Selain difabel secara individu, ke depan sosialisasi akan mengarah pada keluarganya."

Sosialisasi ini berlangsung selama dua hari pada 18-19 Mei 2022. Setiap harinya terdiri dari 50 peserta, sehingga total 100 peserta. Hari pertama peserta berasal dari Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD). Hari kedua, selain dari BRTPD, adapula dari lembaga lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
Tanggapi Putusan MK, PSHK FH UII Minta Peraturan Netralitas ASN hingga Bansos Disempurnakan
Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
Ketua Pemuda Muhammadiyah DIY Ramaikan Bursa Calon Wakil Bupati Gunungkidul

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Ditanya Soal Maju Pilkada 2024, Ini Jawaban Kaesang Pangarep
  2. Aksi Tim Akrobatik Slam Dunk Asal Hungaria Pukau Pengunjung Mal di Jakarta
  3. WiFi Terhubung tapi Tidak Bisa Akses Internet, Ini Sebabnya
  4. Megawati Minta Kader PDIP Tak Tebar Gombalan di Pilkada 2024

Berita Terbaru Lainnya

Pengadaan Lahan Tol Jogja-Bawen Capai 91 Persen, Pembayaran Ganti Rugi Bakal Dilakukan Dalam Waktu Dekat
Tarik Kunjungan Wisatawan ke Kotabaru, Pemkot Jogja Menggelar Kotabaru Ceria, Catat Tanggalnya
Polisi Tangkap Maling Perabotan Rumah Tangga di Kulonprogo
Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 46 minutes ago
31 Kg Bubuk Mesiu Bahan Petasan Dimusnahkan Polisi di Pantai Depok
Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Ratusan PNS Sleman Dapat Penghargaan Satyalancana Karya Satya
Tanah 3 SD Negeri Kulonprogo Masih Milik Warga, Disdikpora Fasilitasi Pembebasannya
70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat