Sambut Lebaran, Masyarakat Magelang Diajak Ciptakan Rasa Aman dan Nyaman bagi Pemudik dan Wisatawan

MAGELANG—Momentum Hari Raya Idul Fitri menjadi waktu yang selalu dinantikan bagi para perantau untuk mudik ke Kabupaten Magelang. Tak hanya pulang untuk merayakan Lebaran, momentum ini juga akan diramaikan wisatawan yang liburan sehingga Magelang berpotensi menerima luberan pengunjung.

Pj. Bupati Magelang Sepyo Achanto mengungkapkan bahwa Kabupaten Magelang akan dipenuhi tidak hanya oleh pemudik, melainkan juga masyarakat yang akan bersilaturahmi dan liburan. Seperti diketahui, Kabupaten Magelang merupakan daerah perlintasan bagi masyarakat yang akan menempuh perjalanan dari sejumlah daerah di sekitarnya, seperti dari Jogja ke Semarang maupun sebaliknya.

“Jadi kami perkirakan akan ada lonjakan, selain dari masyarakat yang mudik tujuan ke Magelang, maupun yang transit saja karena Magelang adalah daerah perlintasan,” ujar Sepyo dalam Talk Show “Siap Menyambut Lebaran, Luberan, & Liburan di Magelang” yang disiarkan di YouTube Harian Jogja, Rabu (3/4/2024) siang.

Adapun talk show ini didukung oleh Diskominfo Kabupaten Magelang, Polresta Magelang, Kantor Kemenag Kabupaten Magelang, dan Pemimpin Perum BULOG Kantor Cabang Magelang.

Kabupaten Magelang memiliki sejumlah destinasi wisata populer yang selalu ramai dikunjungi setiap Lebaran. Selain Candi Borobudur dan Ketep Pass, Sepyo juga melihat potensi wisata baru populer yaitu di Negeri Sayur Sukomakmur di Lereng Gunung Sumbing.

“Harapannya semakin banyak potensi wisata yang dikembangkan, maka lama tinggal wisatawan di Magelang juga semakin lama. Selain wisata, jangan lupa juga untuk kulineran dan menikmati oleh-oleh khas Magelang, salah satunya Getuk,” terangnya.

Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di Kabupaten Magelang, Kapolresta Magelang Kombes Pol Mustofa sudah menyiapkan pos pengamanan lalu lintas di sejumlah titik, mulai dari Secang, Artos, Muntilan, Salaman, Salam, dan Borobudur. Tak hanya pospam lalu lintas, ia juga menempatkan sejumlah pospam pariwisata, karena kunjungan wisata di Kabupaten Magelang selalu meningkat setiap Lebaran.

“Pengalaman dari tahun lalu, kepadatan kunjungan wisata di Kabupaten Magelang itu mulai H+1 hingga H+5. Di Borobudur, sampai ada 14.000 pengunjung, sementara hari biasa hanya 1.000, maka perlu diantisipasi,” terang Mustofa.

Antisipasi itu berkaitan dengan kelancaran lalu lintas hingga ketersediaan kantong parkir di destinasi wisata populer. Selain itu, di Ketep Pass dan Tol Kahyangan, ia juga menyiapkan tim ganjal mobil lantaran jalurnya menanjak.

Dalam momentum Lebaran, Polresta Magelang akan melibatkan 510 personel dari berbagai unsur untuk mengamankan arus mudik, arus balik, serta aktivitas wisata masyarakat di Kabupaten Magelang. Sejak Ramadan tiba, pihaknya juga sudah melakukan operasi berkaitan dengan petasan, knalpot brong, serta balapan liar. Jelang malam takbiran, ia juga sudah mengimbau seluruh pihak untuk tertib dalam melakukan takbir keliling. Antara lain dengan cara melakukan takbir keliling di sekitar kecamatan, hindari jalan utama, tidak menggunakan knalpot brong, serta suara sound system yang terlalu keras.

BACA JUGA: Tol Fungsional Jogja-Solo Diprediksi Dilewati 1.000 Kendaraan Per Jam, Pengelola Siapkan SPBU Mobile, Derek Gratis hingga Ambulans

“Karena Magelang ini wilayah perlintasan, mari kita warga Magelang jadi tuan rumah yang baik. Kita berikan gambaran bagi seluruh wisatawan dan pemudik di Magelang bahwa Magelang bisa tertib, aman, dan nyaman. Dengan begitu, masyarakat pasti akan kembali ke Magelang jika bisa menikmati rasa aman nyaman,” ujar Mustofa.

Jaga Kerukunan

Di kalangan masyarakat sudah banyak yang bertanya-tanya apakah tahun ini Lebaran akan berlangsung pada tanggal yang berbeda. Terkait hal itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang Hedi Riyanto meminta masyarakat menunggu keputusan pemerintah terkait tanggal 1 Syawal Hari Raya Idulfitri.

“Misalpun nanti tanggal Lebaran berbeda, tetap perbedaan adalah rahmah, sehingga kita harus kedepankan kerukunan dan menghargai antar sesama,” jelas Hedi Riyanto.

Ia mencatat di seluruh Kabupaten Magelang akan ada 2752 masjid, 47 musala, dan 23 lapangan yang menjadi tempat penyelenggaraan Salat Idulfitri. Kepada para petugas dan penyuluh di KUA, ia telah meneruskan imbauan Menteri Agama terkait pemberian khotbah agar substansinya berkaitan dengan tema kerukunan.

“Harapan kami pelaksanaan Salat Idulfitri nanti bisa lancar dan aman,” ujarnya.

Dalam talkshow ini, Pemimpin Perum BULOG Kantor Cabang Magelang M. Ihsan Suraadilaga juga meminta masyarakat agar tetap tenang dalam membeli kebutuhan pokok dan tidak perlu melakukan panic buying. Ia menyadari harga sejumlah kebutuhan pokok yang meningkat sejak awal Ramadan hingga menjelang Lebaran tak jarang membuat masyarakat khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok.

“Memang kemarin harga beras sempat naik, itu karena di daerah yang akan panen terjadi banjir sehingga gagal panen. Di Kedu, pasokannya dari Purworejo dan Kebumen sekarang ini sudah panen dan kami sudah serap, sehingga ketersediaan stoknya sudah tidak ada masalah sampai Lebaran,” terang Ihsan.

Menurutnya, masyarakat yang menghendaki beras SPHP bisa menebusnya dengan HET Rp10.900 di pasar tradisional dan sejumlah retail modern di Kabupaten Magelang. Sementara untuk beras premium, HET Rp14.900.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras dan kebutuhan lain sudah dipastikan terjaga. Kalau mau ke BULOG juga pasti kami layani,” kata dia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News