Advertisement
Bisakah Pasien Kanker Mendapatkan Suntikan Vaksin Covid-19?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengidap kanker menjadi kelompok berisiko tinggi terinfeksi Covid-19. Pertanyaan pun muncul, apakah mereka bisa diberi vaksin.
Ketua Umum Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia, Tubagus Djumhana Atmakusuma menerangkan pasien kanker sejatinya perlu diberikan vaksin Covid-19 karena risiko tinggi tersebut.
Advertisement
Djumhana menerangkan sejauh ini Pengurus Pusat Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PP PHTDI) dan Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) menyebut pasien dengan hematologi, onkologi, dan transfusi darah belum layak mendapatkan vaksin Covid-19. Terutama bagi mereka yang mengalami stadium lanjut, leukemia akut, dan dalam pengobatan jangka panjang.
Namun Djumhana menjabarkan ada pasien kanker yang layak diberikan vaksin Covid-19 yakni yang telah mengalami remisi. Misal tumor padat pasca pembedahan yang dinyatakan remisi komplit dan pasien kanker yang mendapat kemoterapi lengkap dinyatakan remisi komplit.
Baca juga: Ini Daftar Barang yang Harus Dipersiapkan Saat Harus Karantina di RS
"Kanker yang sudah stadium awal dioperasi dan mengalami remisi, boleh mendapatkan vaksin," tuturnya baru-baru ini.
Selain remisi komplit, pasien juga harus memiliki performance status yang baik dan status imun yang baik. Untuk menilai status imun yang baik, akan dilihat dari sisi klinis yakni tidak mengalami gejala sistemik seperti demam atau berkeringat. Kemudian leukositnya pun tercatat normal.
"Dilihat sistem imunnya bagus nggak, berat badannya turun nggak, nafsu makan nggak, ada keringat nggak. Performance statusnya, ada nggak gangguan kelainan seperti jantung, ginjal," tuturnya.
Sementara itu, vaksin yang diberikan pada pasien kanker juga tidak sembarang. Djumhana mengatakan pasien kanker hanya bisa menerima vaksin dengan bahan virus yang dimatikan, mRNA, subunit, dan viral ventor (non-eplication competen). Pasien kanker tidak boleh menerima vaksin dengan virus hidup, dilemahkan, atau viral vector (replication competent).
"Sinovac merupakan vaksin yang virusnya tidak aktif, sayangnya pada penelitian tidak memasukkan pasien kanker atau yang mendapatkan imunoterapi," sebut Djumhana.
Baca juga: Tak Ada Rasa Sakit, Mayoritas Penderita Kanker Paru Terlambat Berobat
Divaksin atau tidak, selama masa pandemi ini pasien kanker diminta untuk menjalani aktivitas di rumah, membatasi kontak dengan orang di luar rumah, menerapkan jaga jarak dengan dilengkapi face shield dengan orang sekitar, dan tentunya selalu menggunakan masker di tempat umum seperti RS, serta menghindari menyentuh permukaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement