Advertisement
Mengenal Vasektomi dan Efek Sampingnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI) menerangkan bahwa vasektomi adalah metode kontrasepsi dengan cara memotong atau mengikat saluran sperma (vas deferens). Setelah vasektomi, air mani yang keluar saat ejakulasi tidak mengandung sperma.
Vasektomi berbeda dengan kebiri. Vasektomi hanya memotong atau mengikat saluran sperma kanan dan kiri. Prosedur ini tidak mempengaruhi fungsi testis dan produksi testosteron tetap normal.
Advertisement
Sementara itu, proses kebiri menghilangkan fungsi organ reproduksi (buah zakar) dan bisa mempengaruhi produksi sperma serta testosteron.
Vasektomi tidak akan mempengaruhi hasrat seksual, juga tidak mengganggu ereksi atau ejakulasi. Ereksi dan ejakulasi akan tetap normal, hanya saja semen yang keluar tidak mengandung sperma.
Melansir Antara, dokter spesialis urologi Prof.Ponco Birowo dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan tidak ada efek samping dari sebagian besar prosedur vasektomi. "Efek samping vasektomi sebagian besar tidak ada," kata Ponco dikutip dari Antara, Sabtu (19/11/2022)
Ponco mengatakan, efek samping yang terjadi dalam persentase kecil 1-2 persen adalah timbulnya perdarahan, pembengkakan daerah skrotum, dan infeksi luka operasi.
Namun, jumlah orang yang mengalami efek samping tersebut disebutnya sangat sedikit dan kondisi pasien akan kembali pulih dalam kurun waktu satu minggu.
Efek samping lain yang jumlahnya lebih sedikit, kurang dari 0,1 persen, adalah rasa nyeri yang menetap serta terjadinya penyambungan kembali secara spontan.
Metode kontrasepsi ini tidak menyebabkan penyakit jantung atau meningkatkan risiko kanker. Operasi rawat jalan dengan risiko komplikasi atau efek samping yang rendah ini memungkinkan pasien untuk langsung pulang ke rumah setelah mendapat tindakan.
Vasektomi memiliki keuntungan karena murah dan efektif di mana hanya perlu dilakukan sekali dengan angka kegagalan di bawah 1 persen dan berlaku untuk jangka panjang.
Bagi umat Islam, fatwa MUI 2012 menyatakan vasektomi hukumnya boleh dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam karena tidak menyebabkan kemandulan permanen. Prosedur ini reversibel karena bisa dilakukan rekanalisasi.
Angka keberhasilan rekanalisasi vasektomi bervariasi, tergantung dari rentang waktu vasektomi dan refertilisasi, tipe vasektomi, tipe rekanalisasi dan tergantung dari apakah rekanalisasi dilakukan pada satu atau dua saluran.
Setelah vasektomi, efeknya tidak langsung terjadi. pasien harus menunggu sekitar 8-16 pekan untuk merasakan efek dari vasektomi. Metode kontrasepsi ini juga tidak mencegah penyakit menular seksual sehingga setiap orang harus menerapkan hubungan seks yang aman serta sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Advertisement