Advertisement
Hai Orang Tua, Lakukan 3 Cara Ini jika Anak Sulit Makan!
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Banyak anak yang bisa mengalami kekurangan zat gizi mikro. Ketika anak kurang mendapatkan asupan zat makanan yang terdiri dari mikro dan makro nutrisi, maka bisa menyebabkan terjadinya malnutrisi hingga gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan anak.
Ahli gizi independen Ulfah Mahardika Pramono Putri, S.Gz mengatakan kekurangan zat gizi bisa terjadi di saat anak memasuki fase picky eater atau pilih-pilih makanan sehingga nafsu makannya mulai menurun.
Advertisement
Padahal, asupan makanan yang terdiri dari mikro dan makro nutrisi sangat dibutuhkan untuk menjaga daya tahan atau imunitas tubuh anak. Fase ini umumnya ditandai ketika anak melakukan gerakan tutup mulut (GTM) ketika makanan disuapkan ke mulutnya.
Selain itu, ada juga yang memberontak saat diberi makan hingga menyingkirkan jenis makanan tertentu yang diberikan seperti sayur dan buah-buahan.
Baca juga: Virus Aneh Landa Skuat Prancis Jelang Final Piala Dunia 2022, Rabiot Diisolasi
Anak-anak yang berada dalam fase picky eater ini biasanya ada pada rentang usia 1 hingga 5 tahun, atau bisa juga pada bayi yang baru saja diberi makanan pendamping ASI (MPASI).
Kondisi ini tentu harus diatasi karena di saat anak tidak makan maka dia tidak akan mendapatkan asupan gizi seimbang sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu tumbuh kembangnya. Selain itu, kurangnya asupan nutrisi dan vitamin juga dapat menurunkan daya tahan tubuh anak.
Pada saat sistem imunitas kurang baik, maka anak akan mudah terserang berbagai virus dan bakteri penyebab penyakit, apalagi di kala musim pancaroba saat ini.
Apa yang harus dilakukan orang tua ketika anak sulit makan?
- Sajikan Makanan dengan Berbagai Variasi
Bisa jadi hal yang membuat anak sulit makan atau tidak mau makan karena menu yang dihadirkan itu-itu saja sehingga anak merasa bosan. Maka orang tua harus kreatif membuat berbagai jenis menu untuk ditawarkan kepada anak.
Selain itu, tampilkan makanan dengan bentuk yang menarik mulai dari bentuk, susunan, hingga warna yang berbeda sehingga si kecil tertarik untuk mencicipinya.
Sebab, ada sebuah studi yang menunjukkan ketika sayuran dan buah-buahan disajikan dengan tampilan menarik bisa sangat meningkatkan selera makan anak.
- Buat Suasana Menyenangkan dan Makan Bersama
Saat anak sulit makan memang cukup membuat frustasi ya moms, tapi jangan menyerah dan harus terus tawarkan anak untuk makan. Agar si kecil juga merasa senang saat makan buatlan suasana yang menyenangkan, jangan buat anak merasa stress dan tertekan karena kondisi itu malah membuatnya makin menolak untuk makan.
Kalau bisa, pada saat memberi makan anak, lakukan bersaman di meja makan saat seluruh keluarga besar sedang makan sehingga anak juga akan merasakan suasana yang menyenangkan ketika makan bersama. Biarkan si kecil makan dengan gaya dan keinginannya, misalnya dia ingin mengambil sendiri makanan dengan tangannya tapi pastikan tangan si kecil bersih ya moms
- Tambahkan Asupan Multivitamin
Jika si kecil masih tetap enggan untuk makan maka moms bisa melengkapinya dengan memberikan produk multivitamin sebagai pelengkap gizi anak. Bondan Abdul Malik, Product Manager Sprinkle Serbuk Multivitamin mengatakan selain dapat menjaga daya tahan tubuh, menjaga kesehatan, dan mendukung pertumbuhan anak, multivitamin juga bisa menambah nafsu makan anak.
Apalagi saat ini terdapat banyak varian multivitamin yang dapat dikonsumsi tidak hanya dalam bentuk pil, kapsul, maupun cair, tetapi juga serbuk yang dapat ditaburkan di atas makanan atau minuman si kecil.
Ulfah menambahkan lebih baik bila suplemen yang dipilih mengandung satu atau lebih bahan vitamin, mineral, asam amino, atau bahan lain yang berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan yang memiliki nilai gizi dan/atau efek fisiologis.
Menurutnya, zat-zat gizi yang terkandung dalam komposisi multivitamin dapat meningkatkan kadar hormon ghrelin atau hormon pengatur rasa lapar yang diproduksi di lambung. Hormon tersebut juga diproduksi dalam pankreas, usus halus, serta bagian hipotalamus di otak dalam proporsi lebih kecil.
"Dengan meningkatnya hormon ghrelin, maka nafsu makan anak juga akan meningkat, sehingga status gizi baik anak dapat dipertahankan. Pemberian zat gizi yang lebih spesifik sesuai dengan jenis dan dosisnya sangat penting untuk tumbuh kembang anak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- 100 Kloter Jemaah Haji Jateng-DIY akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo
- Mahasiswa KIP-K Hedon Tersebar di Medsos, UB bakal Panggil & Evaluasi Penerima
- Nenek Kadiyem, Pencari Kayu yang jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Magetan
- Great Eastern Life Indonesia Buka Kelas Literasi bagi Remaja, Intip Keseruannya
Berita Pilihan
Advertisement
Garuda Indonesia Kerahkan 976 Petugas untuk Layani Penerbangan Haji
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Dinsosnakertrans Kota Jogja Mendorong Perusahaan Bikin Koperasi Karyawan
- Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos
- Ada Pembuangan Sampah Ilegal di Gunungkidul, Begini Respons Pemda DIY
- Marbot Masjid di Kota Jogja Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
- Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Advertisement