Advertisement

Ladang Cuan dari Situs Cari Pasangan

Sirojul Khafid
Minggu, 05 Februari 2023 - 11:07 WIB
Budi Cahyana
Ladang Cuan dari Situs Cari Pasangan Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Aplikasi kencan daring terindikasi semakin populer di tengah masyarakat Indonesia. Tahun 2022 lalu misalnya, aplikasi kencan daring di Tanah Air meraup pasar senilai Rp358 miliar.

Dilansir dari dataindonesia.id per 18 Januari 2023, pengguna aplikasi kencan daring meningkat sejak pandemi Covid-19. Aplikasi ini semakin banyak digunakan sebagai ruang alternatif untuk bersosialisasi dan mencari pasangan.

Advertisement

Berdasarkan laporan data.ai, total pengeluaran yang digelontorkan konsumen Indonesia untuk aplikasi kencan daring mencapai US$23,66 juta atau senilai Rp358 miliar sepanjang 2022. Jumlah itu meningkat sebesar 45,15 persen dibandingkan tahun 2021 dengan nilai US$16,3 juta atau Rp247 miliar.

Meski tergolong tinggi, pengeluaran untuk aplikasi kencan daring di Indonesia termasuk rendah dibandingkan beberapa negara lainnya di Asia Pasifik. Di Jepang, pengeluaran untuk aplikasi kencan daring mencapai US$618,49 juta sepanjang tahun 2022. Pengeluaran untuk aplikasi kencan daring di China juga mencapai US$269,85 juta di tahun yang sama.

Sementara pengeluaran aplikasi daring di Korea Selatan sebesar US$140,22 juta. Adapun pengeluaran untuk aplikasi kencan daring secara global tercatat sebesar US$5,93 miliar pada 2022. Nilai itu mengalami kenaikan 12 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Tinder menjadi salah satu aplikasi kencan daring yang paling populer di dunia. Demi bisa mengakses semua fitur Tinder, para pengguna diharuskan membayar biaya berlangganan di aplikasi tersebut.

Hal itu mendorong jumlah pelanggan Tinder secara global mencapai 11,1 juta pada kuartal III/2022. Berdasarkan data perusahaan induk Tinder, Match Group Inc, jumlah pelanggan tersebut meningkat 6,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 10,4 juta orang.

Berdasarkan data Apptopia, Tinder menjadi aplikasi kencan daring yang paling banyak diunduh di dunia sepanjang 2021. Tercatat ada 67 juta unduhan aplikasi berlogo api berlatar warna pink tersebut sepanjang tahun lalu.

Posisinya disusul oleh Badoo dengan 35 juta unduhan. Kemudian, jumlah unduhan Bumble dan Tantan masing-masing sebanyak 22 juta kali dan 20 juta kali.

Gerakan Nasional Literasi Digital (GLND) Siberkreasi mengajak masyarakat, khususnya pengguna internet untuk bijak menggunakan aplikasi kencan daring demi menjaga keamanan diri dan data pribadi.

Aplikasi kencan online menjadi salah satu pilihan untuk bersosialisasi maupun mencari pasangan, terutama di masa pandemi Covid-19 sebelumnya. Sayangnya, tidak sedikit kasus penipuan bermula dari aplikasi kencan online, dengan kedok mengajak berkencan.

Pengguna aplikasi kencan daring wajib waspada ketika beraktivitas di platform tersebut. "Aplikasi kencan online memang sarat akan tindak kejahatan siber atau cybercrime. Diperlukan kewaspadaan yang tinggi terutama dalam memberikan data pribadi di dalam aplikasi tersebut," kata Nenden S. Arum dari Jaringan Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara (SAFENet).

Menurut Nenden, biasanya kesadaran perlindungan diri orang yang menggunakan aplikasi kencan daring ini rendah karena menganggap sedang bertemu dengan jodoh mereka. Demi menjaga keamanan diri di platform berkencan, Siberkreasi menyarakankan warganet untuk meninjau fitur keamanan di aplikasi kencan yang digunakan. Perhatikan fitur privasi dan keamanan yang ditawarkan.

Jangan ragu untuk mencoba fitur-fitur tersebut untuk melihat apakah berfungsi dengan baik, misalnya fitur untuk memblokir orang atau kontak di platform. Baca juga dengan teliti kebijakan apa saja yang ada di platform tersebut untuk menjamin keamanan pengguna agar data yang diberikan tidak disalahgunakan.

Menurut Siberkreasi, aplikasi kencan online yang memiliki proses verifikasi data yang panjang cenderung lebih aman, meskipun pada awalnya terkesan rumit. Verifikasi yang panjang ini berfungsi untuk menilai keaslian akun sehingga semakin kecil kemungkinan akun yang terdaftar adalah palsu.

Pengguna disarankan untuk tidak memakai aplikasi kencan yang bisa saling mengirim pesan sebelum saling "match" atau menyukai untuk membuka fitur obrolan. Sebaiknya jangan melayani obrolan dari pengguna yang tidak "match" dengan profil sendiri.

Jika sudah menemukan orang yang cocok, usahakan tetap berkomunikasi lewat platform tersebut, bukan lewat aplikasi pesan instan yang bersifat pribadi.

Ketika sudah merasa yakin orang tersebut tidak bermaksud jahat, pengguna bisa mempertimbangkan untuk mengontak secara pribadi. Ketika ada di tahap ini, pertimbangkan untuk menggunakan layanan seperti Google Voice Account agar nomor pribadi tidak terlacak.

Pertimbangkan juga untuk menggunakan aplikasi pelacak nomor ponsel untuk memastikan nomor teman kencan sesuai dengan data yang dimiliki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement