Advertisement

Go International, Ini Kisah Film Pesantren

Tri Indah Lestari (ST22)
Senin, 29 Mei 2023 - 22:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Go International, Ini Kisah Film Pesantren Pesantren (2022). - Bioskop Online

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Film 'Pesantren' mengambil latar di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Cirebon tepatnya di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy. Film ini mengisahkan secara intim dan mendalam kehidupan para santri dan guru dalam ponpes. 

Disutradarai oleh Shalahuddin Siregar film kini telah tayang di platform streaming Bioskop Online sejak 24 Mei 2023 silam. Film ini digarap untuk menjawab rasa penasaran Udin, sapaan akrab sang sutradara, akan kehidupan nyata di pesantren.

Advertisement

Pada tahun 2019 lalu film "Pesantren" terpilih dan untuk pertama kali tayang di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) bahkan tayang pula di The University of British Columbia pada Maret 2022, hingga akhirnya rilis di bioskop pada Agustus 2022 silam.

Penasaran potret apa saja yang tersaji dalam film? Simak sinopsis berikut ini.

Sinopsis Pesantren

Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon, merupakan sebuah pesantren tradisional yang dipimpin oleh seorang perempuan bernama Nyai Masriyah Amva.

Baca juga: Deretan Musisi yang Tampil di Java Jazz Festival 2-4 Juli 2023

Kehidupan pesantren yang dianggap kolot dan hanya dipenuhi dengan kegiatan keagamaan seperti mengaji, hafalan Al-quran, mempelajari fiqih beragam hadits, membaca Kitab Kuning, dan seputar pelajaran agama lainnya.

Ponpes terbesar di Cirebon ini justru tampak berbeda bahkan tak kalah berwarna dari kehidupan di sekolah biasa. Jauh berbeda dengan pandangan kebanyakan masyarakat yang tak jarang mengaitkan pesantren dengan teroris

Sekolah sekaligus rumah bagi 2000 santri putra dan putri ini juga ada kegiatan seni musik, kompetisi stand up comedy, hingga diskusi antara guru serta murid yang kekinian. Salah satunya mendiskusikan, kira-kira apa hukumnya ketika seseorang menikah melalui video call?

Selain belajar agama dan diajak berpikir kritis tampak pula para santri yang turut diajarkan tentang kesetaraan gender serta menghargai keberagaman.

Melalui kisah dua santri dan dua guru muda, penonton dibawa mengenal lebih dekat kehidupan para santri dan pastinya apa saja yang mereka pelajari.

Misalnya saja seperti lika-liku sang guru yang mencari cara agar para santi dapat betah, hingga kisah suka duka para penghuni ponpes yang mengundang tawa maupun tangis haru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement