Advertisement
Bangun Kedaulatan Pangan, Pakar: Kuncinya Konsumsi Pangan Lokal
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pangan lokal merupakan jawaban bagi Indonesia dalam membangun kedaulatan pangan. Tinggal kemauan dan tekad bulat pemerintah dan masyarakat untuk menjalankannya.
“Jadi, kita tidak lagi bicara potensi (pangan lokal dalam kedaulatan dan ketahanan pangan). Itu (pangan lokal) justru jawaban bagaimana kita bisa berdaulat pangan,” ujar Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dwi Andreas Santosa, dikutip dari Antara, Kamis (19/10/2023).
Advertisement
Meskipun begitu, kata dia melanjutkan, masyarakat di Tanah Air belum sepenuhnya mengonsumsi pangan lokal sebagai pangan pokok. Menurut dia, masyarakat cenderung mengonsumsi pangan lokal sebagai camilan.
Andreas mengatakan masyarakat Indonesia justru menggunakan gandum yang diperoleh dari impor sebagai pangan pokok.
“Penggunaan pangan lokal sebatas camilan, umbi-umbian singkong, ataupun yang lain dijadikan camilan, bukan pangan pokok. Di Papua, dulu sagu sebagai pangan pokok, sekarang sudah enggak ada,” kata pengamat pertanian itu.
BACA JUGA: Kota Jogja Masih Paling Sumuk, Suhu Udara Bisa Mencapai 34 Derajat Celcius
Oleh karena itu, menurut Andreas, ke depannya perlu ada political will atau kemauan politik dari pembuat kebijakan dalam mendorong penggunaan pangan lokal sebagai pangan pokok.
Contohnya, pemerintah dapat membuat kebijakan optimalisasi anggaran seperti di Kementerian Pertanian untuk pengembangan produk pangan lokal.
Dia menekankan sudah saatnya pengembangan pangan lokal tidak hanya sebatas wacana ataupun kampanye dan tindakan seremonial seperti menanam padi dan sorgum.
Sementara itu, peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi berpendapat untuk membangun kedaulatan dan ketahanan pangan di Indonesia, pemerintah perlu mendorong produktivitas pengolahan pangan lokal dengan mengedepankan pemakaian bibit unggul dan teknologi pertanian.
Dia mencontohkan melalui pemanfaatan teknologi pertanian, pangan lokal Indonesia, yakni singkong dapat diolah menjadi pangan bergizi tinggi seperti tepung modified cassava flour (mocaf).
BACA JUGA: SHW Center: Pilih Pemimpin Yang Mendukung Sektor UMKM
Sejalan dengan itu, Azizah pun merekomendasikan agar Pemerintah Indonesia membuka diri terhadap investasi dan membuat regulasi yang memfasilitasi investasi di bidang pertanian itu demi mempercepat adopsi teknologi pertanian di Indonesia.
“Harapannya, adopsi teknologi sebagai salah satu cara meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia," kata Azizah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Antusiasme Pelamar Tinggi, KPU Kota Jogja Sebut Kebutuhan PPK Pilkada 2024 Telah Terpenuhi
- Pelaku UMKM Kuliner di DIY Diedukasi Mengurus Sertifikasi Halal
- Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
- Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement