Advertisement

Profil dan Rute KA Turangga, Kereta Naas yang Bertabrakan dengan KRL Bandung Raya

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 05 Januari 2024 - 13:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Profil dan Rute KA Turangga, Kereta Naas yang Bertabrakan dengan KRL Bandung Raya Kondisi lokomotif KA Turangga yang terlibat kecelakaan dengan KRL Bandung Raya, Jumat (5 - 1 / 2024). Tangkapan layar @infomitigasi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kereta api Turangga mengalami kecelakaan dengan KRL Bandung Raya pada Jumat (5/1/2024) pagi ini di kawasan Cicalengka, Bandung. Tiga orang termasuk masinis dilaporkan meninggal dalam peristiwa ini.

Kereta Api Turangga selama ini menjadi salah satu moda transportasi perkeretaapiian yang sangat diandalkan oleh PT KAI. Selain belum pernah mengalami insiden, KA Turangga juga selalu setia melayani pelanggan.

Advertisement

Mengutip dari wikipedia.org, KA Turangga merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI). Kereta ini melayani relasi Bandung–Surabaya Gubeng di lintas selatan Pulau Jawa.

BACA JUGA: BREAKING NEWS, KA Turangga Adu Banteng dengan KRL Bandung Raya

Kereta api yang menempuh jarak sejauh 696 km dalam waktu sekitar 10 jam 14 menit ini memiliki waktu keberangkatan dari stasiun awal pada malam hari dan tiba di stasiun akhir pada keesokan paginya serta kereta ini berlawanan dengan kereta api Argo Wilis.

Sejarah KA Turangga

Kereta ini pertama kali beroperasi pada 1 September 1995. KA Turangga melayani rute Bandung-Surabaya dengan layanan kelas bisnis plus dan eksekutif.

Sejak 11 Oktober 1999, KA Turangga hanya melayani kelas eksekutif dan beroperasi menggunakan rangkaian kereta baru dari INKA keluaran 1999, sedangkan rangkaian kelas bisnisnya dimutasi ke Malang untuk pengoperasian kereta api Gajayana.

Sejak 19 Januari 2009, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta hasil penyehatan kereta buatan tahun 1960—sebagian besar warna tampak dalam kereta berwarna hijau.

Sejak pertengahan tahun 2018, rangkaian kereta berbahan baja nirkarat buatan Industri Kereta Api (INKA) digunakan untuk pengoperasian kereta api Turangga.

Dengan dikeluarkannya grafik perjalanan kereta api terbaru oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Kereta Api Indonesia mulai tanggal 1 Desember 2019, rute kereta api Turangga diperpanjang hingga Stasiun Gambir.

BACA JUGA: Kecelakaan KA Turangga Vs KRL Bandung Raya, Ini Tanggapan PT KAI

Per 1 September 2020, rute kereta api Turangga dikembalikan lagi menjadi seperti semula karena tingkat keterisian penumpang di rute Bandung–Jakarta dan sebaliknya menurun akibat pandemi Covid-19.

Mulai Tanggal 28 September 2022, bertepatan Hari Ulang Tahun PT Kereta api Indonesia ke 77 Tahun, Kereta api Turangga mengalami peningkatan kecepatan dari semula hanya 105 km/jam menjadi 120 km/jam.

Mulai Tanggal 1 Juni 2023 bertepatan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023, KA Turangga saling bertukar rangkaian dengan Kereta api Argo Wilis, yang direncanakan 2 Trainset Kereta api Turangga ini akan dimutasi 1 Trainset ke Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK) untuk keperluan pengoperasian Kereta api Manahan sedangkan 1 Trainset nya lagi telah dimutasi ke Depo Kereta Bandung (BD) itupun Kereta api Turangga juga diambil alih operasional ke Daerah Operasi II Bandung dari Daerah Operasi VIII Surabaya.

Pada tanggal 3 Juni 2023, dua hari setelah pemberlakuan Gapeka 2023 diikuti peluncuran layanan bagi kereta api lintas barat yaitu Argo Parahyangan, rangkaian kereta Panoramic di kereta api Argo Wilis dan Turangga di jalur selatan Pulau Jawa kini beroperasi setiap akhir pekan dan hari libur nasional dengan nomor KA 5 dan 6 untuk KA Argo Wilis serta nomor 65 dan 66 untuk KA Turangga.


Berikut Spesifikasi KA Turangga

Jenis layanan

Kereta api antarkota

Status
Beroperasi

Daerah operasi
Daerah Operasi II Bandung

Mulai beroperasi
1 September 1995

Operator saat ini
Kereta Api Indonesia

Lintas pelayanan

Stasiun awal
Bandung

Stasiun akhir
Surabaya Gubeng

Jarak tempuh
696 km

Waktu tempuh rerata
10 jam 14 menit

Frekuensi perjalanan
Satu kali keberangkatan tiap hari pada jadwal malam

Jenis rel
Rel berat

Pelayanan penumpang
Kelas
Eksekutif

Pengaturan tempat duduk
50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif) kursi dapat direbahkan dan diputar

Fasilitas restorasi
Ada

Fasilitas observasi
Kaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas

Fasilitas hiburan
Ada

Fasilitas lain
Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara, dan selimut
Teknis sarana dan prasarana

Lebar sepur
1.067 mm

Kecepatan operasional
70-120 km/jam

Pemilik jalur
Ditjen KA, Kemenhub RI

Nomor pada jadwal
65–66

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diduga Beri Gratifikasi Rp100 Juta, Suami Maia Estianty Terseret Kasus Kepala Bea Cukai Yogyakarta

News
| Rabu, 15 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement