Advertisement

Imlek 2024, Kisah Kecap Manis yang Jadi Perantara Akulturasi Budaya

Newswire
Jum'at, 09 Februari 2024 - 14:57 WIB
Maya Herawati
Imlek 2024, Kisah Kecap Manis yang Jadi Perantara Akulturasi Budaya Kecap manis - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTATahun Baru Imlek 2024 (2575 Kongzili) biasanya dirayakan masyarakat keturunan Tionghoa dengan kumpul keluarga dan makan bersama.

“Salah satu makanan yang menjadi khas setiap perayaan Imlek adalah Pindang Ikan Bandeng, namun menggunakan kecap manis,” kata Koki selebritas Ragil Imam Wibowo, Jumat (9/2/2024).

Advertisement

Ia mengatakan kecap manis di pakai akibat adanya perpaduan budaya Tionghoa dan Indonesia yang sudah turun temurun.

"Kalau Imlek itu banyak makanan juga yang mulai menggunakan kecap manis karena pengaruh Indonesia, karena harusnya kan pake mushroom sauce itu kecapnya masakan Chinese yang sebenernya rasanya asin tapi dulu susah dapatnya jadi akhirnya diganti kecap manis," kata Ragil.

BACA JUGA: Libur Isra Mikraj, Kereta Api Jadi Favorit Wisatawan ke Jogja

Ciri khas makanan imlek masih memiliki pengaruh Tiongkok sebesar 70%, namun karena kesulitan mencari bahan untuk kecap, masyarakat Tionghoa memakai kecap manis yang hanya ada di Indonesia sebagai penggantinya.

Rasa yang dihasilkan kata Ragil akan ada sedikit perbedaan, namun warna yang terlihat pada makanan tersebut masih sama dengan resep asli Ikan Pindang Bandeng khas Tionghoa.

Selain Ikan Pindang Bandeng, makanan khas Imlek yang juga menggunakan kecap manis adalah paha babi yang dimasak semur atau sering disebut Samchan. Ada juga Mie Panjang Umur yang terdiri dari belasan kondimen yang dijadikan satu sebagai simbol melimpahnya rezeki dan kesehatan.

Beberapa makanan tersebut menjadi ciri khas saat perayaan Imlek karena memiliki makna kemurahan dan berharap keberkahan rezeki selama satu tahun ke depan.

 "Yang penting ada beberapa yang jadi pakemnya [hidangan Imlek] mereka misalkan harus ada ikan sebagai simbol harus lincah nyari rezeki, aslinya ada potongan ham dari babi bisa diganti sebenarnya dari daging sapi," kata Ragil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement