Advertisement
Mengenal Lupus, Penyakit Autoimun yang Lebih Berisiko Menyerang Perempuan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Setiap 10 Mei, dunia memperingati Hari Lupus Sedunia. Lupus merupakan penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh seseorang.
Peradangan ini dapat menyerang persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru. Berbagai gejala di seluruh tubuh ini termasuk nyeri sendi, sakit kepala, ruam, demam, kelelahan, sakit mulut, kebingungan, pembengkakan kelenjar, pembekuan darah dan lainnya.
Advertisement
BACA JUGA: Siklus Menstruasi Anda Bisa Jadi Barometer Kesehatan
Kondisi ini juga dapat melemahkan tulang dan menyebabkan osteoporosis dan dapat mempengaruhi jantung sehingga menyebabkan masalah kardiovaskular.
Melansir Hindustan Times, kemungkinan terkena penyakit ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, hormon, faktor lingkungan, merokok atau stres.
Diketahui, hampir 5 juta orang di seluruh dunia menderita Lupus, dan 1,5 juta di antaranya tinggal di Amerika Serikat.
Hari Lupus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Mei, didedikasikan untuk orang-orang di seluruh dunia yang menderita penyakit yang melemahkan ini dan berjuang dengan berbagai gejala di seluruh tubuh mereka.
Peringatan tahunan ini berfokus pada perlunya peningkatan layanan kesehatan pasien, peningkatan penelitian mengenai penyebab dan pengobatan lupus, diagnosis dini dan pengobatan lupus.
Hari Lupus Sedunia juga mempertemukan organisasi dan orang-orang yang terkena penyakit ini di seluruh dunia dan juga bertujuan untuk menemukan cara untuk mengurangi penderitaan orang-orang dengan penyakit autoimun yang berpotensi fatal ini.
Menurut Days of The Year, sejarah Hari Lupus Sedunia dimulai pada tahun 2004 ketika didirikan oleh Lupus Kanada untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit yang kurang dikenal ini, yang dapat berdampak besar pada mereka yang menderita penyakit tersebut dan keluarga mereka.
Organisasi lupus dari tiga belas negara berkumpul untuk menyelenggarakan hari ini dan berupaya mendanai penelitian, memberikan layanan pasien yang lebih baik, meningkatkan data epidemiologi, dan meningkatkan kesadaran.
Saat ini, peringatan ini populer diperingati di sebagian besar benua di seluruh dunia seperti di Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa.
BACA JUGA: Penting Dimiliki, Mari Mengenal Lebih Jauh Proteksi Penyakit Kritis
Lupus biasanya didiagnosis antara usia 15 hingga 44 tahun dan berlangsung seumur hidup.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan hampir 90% penderita penyakit ini adalah wanita, sementara hanya 10% pria yang terdiagnosis penyakit ini.
Pada abad ke-13, Lupus mendapatkan namanya dari kata Latin yang berarti serigala, untuk menggambarkan luka pada wajah yang menyerupai gigitan serigala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : ANTARA
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
ShariaCoin Luncurkan Tabungan Emas Syariah Pertama di Indonesia, Ini Keunggulannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Senin 20 Mei 2024: DIY Cerah Berawan!
- Jalur Trans Jogja: Tujuan ke Kampus, Sekolah, Tempat Wisata Jogja hingga Rumah Sakit
- Jadwal Kereta Bandara YIA Senin 20 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Cucu Pendiri Ponpes Sunan Pandanaran Gus Nahdy Dikabarkan Akan Maju Pilkada Sleman 2024
- Pemkab Bantul Belum Berencana Dampingi Perangkat Kalurahan Muntuk Terseret Kasus Korupsi
Advertisement
Advertisement