Advertisement

Terganggu SMS Penawaran Kredit? Begini Cara Menghentikannya

Farida Trisnaningtyas
Rabu, 07 Agustus 2019 - 07:47 WIB
Nina Atmasari
Terganggu SMS Penawaran Kredit? Begini Cara Menghentikannya Ilustrasi (Reuters)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Meski media sosial kini telah beragam, layanan short messages servis (SMS) atau pesan pendek tetap masih digunakan oleh kalangan tertentu. Bahkan layanan ini dimanfaatkan untuk promo pinjaman instan. Tak hanya mengganggu, SMS blast ini berpotensi menjadi modus penipuan.

Di antaranya SMS yang mengganggu itu berisi pinjaman tanpa agunan dan pengajuan kredit tanpa perlu Bank Indonesia Checking (BI Checking). Selain itu, pelanggan pun mempertanyakan keamanan nomor pribadi mereka dan adanya kemungkinan penyalahgunaan data.

Advertisement

Salah satu pelanggan asal Solo, Noura, mengaku SMS blast semacam ini sangat mengganggu. Dalam sehari ia bisa menerima SMS berisi iklan, promo, dan penawaran sebanyak 5 kali.

“Kalau SMS dari provider bolehlah. Tapi, ini kebanyakan iklan dan penawaran. Bagaimana mereka ini tahu nomor pribadi saya? Khususnya pinjaman, padahal saya tidak pernah mengajukan kredit,” ujar karyawan swasta ini, Selasa (6/8/2019).

Dia kerap memperoleh SMS baik dari yang berisi iklan ataupun promo. Sedangkan pesan singkat dari nomor pribadi banyak berisi penawaran pinjaman dengan berbagai kemudahan, seperti pencairan proses cepat 1 hari, tanpa BI checking, hingga berdalih pinjaman online yang mengatasnamakan koperasi.

Menurutnya, upaya yang dilakukannya adalah mengeblok SMS dari nomor privat atau long number. Sementara dari SMS merchant, ia belum tahu bagaimana cara menyetopnya. Alhasil, sejumlah SMS penting kerap terlewatkan lantaran banyaknya pesan pendek blast yang masuk ke nomor pribadinya. Ia pun menyayangkan bocornya nomor pribadi kepada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

“SMS blast ini banyak masuk terutama setelah saya menelepon. Misalnya, kita sedang lewat area tertentu atau ke luar kota, maka SMS iklan langsung masuk. Ada juga penawaran jualan handphone. Bagaimana dia bisa masuk ke nomor saya. Apa karena beberapa kali saya beli pulsa di counter ya?”tanyanya.

Hal serupa diungkapkan Ali. Karyawan swasta asal Klaten ini khawatir data maupun nomor pribadinya disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia pun mempertanyakan dari mana pihak-pihak tersebut mengetahui nomor pribadinya.

Ali menambahkan dalam sehari ia bisa menerima SMS semacam ini sebanyak 3-4 kali. Kebanyakan pesan singkat tersebut berisi penawaran pinjaman dana online.

“Saya khawatir mereka itu dapat nomor saya dari mana, sedangkan saya tidak kenal dengan nomor-nomor tersebut. Jangan-jangan ini disalahgunakan,”ungkapnya.

Wiraswasta asal Solo, Joko Waluya, juga merasa terganggu dengan adanya SMS blast tersebut. Ini terutama SMS yang menagih pinjaman online. Menurutnya, nomor telepon seluler adalah data pribadi yang tidak semestinya disebarluaskan tanpa izin.

“Kadang setelah diblok nomor pun, bakal muncul lagi nomor lain. Bahkan, ada yang berbau mesum masuk ke handphone anak saya yang masih SMP. Bagaimana ini?”protesnya.

Marketing Communication Indosat Ooredoo Solo, Irwan Merandoko, mengatakan jika pelanggan merasa terganggu terkait SMS blast ini bisa langsung melapor dengan menekan layanan tertentu Indosat melalui *185*4#. Dalam hal ini pihaknya bakal mengecek laporan pengaduan tersebut disertai tindakan yang sesuai.

“Kami juga sudah menyosialisasikan ini kepada masyarakat. Jika pengirimnya ada nama Indosat itu resmi dari kami. Begitu pula sender dengan nomor tiga digit,”paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sultan Jogja Beri Pesan untuk Sleman saat Hadiri Syawalan Pejabat

Sleman
| Selasa, 30 April 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Kualitas Pelayanan Publik Meningkat, Pj Gubernur Jateng Raih Anugrah Inovasi Pembangunan Terpuji

News
| Selasa, 30 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement