Advertisement

Sering Jadi Bahan Ejekan, Hidup Menjomlo Ternyata Banyak Untungnya

Newswire
Sabtu, 17 Agustus 2019 - 22:17 WIB
Bhekti Suryani
Sering Jadi Bahan Ejekan, Hidup Menjomlo Ternyata Banyak Untungnya Ilustrasi simbol cinta - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Hidup menjomlo tak selamanya bermakna negatif, meski kerap dijadikan bahan ejekan.

Seseorang yang masih lajang atau yang sering disebut sebagai jomlo seringkali menjadi bahan ejekan teman-temannya. Apalagi jika orang itu jomblo yang sudah bertahun-tahun lamanya.

Advertisement

Bahkan apabila mengetahui ada seorang perempuan jomlo, sering diasumsikan bahwa ia kesepian. Sebuah kehidupan belum terpenuhi apabila belum memiliki seorang pasangan.

Sejatinya hidup tidak melulu soal cinta. Ketika seorang memutuskan menjalani hidup dengan status jomblonya, ia memiliki lebih banyak waktu untuk mengurus diri sendiri, membina hubungan pribadi dengan dirinya sendiri, fokus pada yang ia prioritaskan.

Melansir dari situs Bustle, berikut alasan mengapa menjadi seorang jomlo itu lebih baik.

1. Mendapatkan tidur lebih baik

Dengan tidur sendirian, Anda akan memiliki lebih banyak ruang untuk berbaring, berguling-guling, dan membuat suara aneh tanpa ada yang terganggu. Menurut survei Better Sleep Council, tidak memiliki teman satu ranjang berpotensi membuat Anda tidur lebih nyenyak dan waktu yang cukup untuk beristirahat. Kita semua tahu betapa bahagianya ketika Anda memiliki waktu tidur yang cukup.

2. Tidak terlalu stres memikirkan masalah keuangan

Anda mungkin memiliki hanya sedikit kesulitan dalam masalah keuangan ketimbang mereka yang berada dalam suatu hubungan. Sebagai contoh, Debt.org menemukan, 21 persen orang yang masih lajang melaporkan memiliki hutang kartu kredit. Hal ini justru lebih sedikit dari mereka yang berpasangan yaitu sebesar 27 persen dan mereka yang sudah memiliki anak sebesar 36 persen.

Selain itu, orang yang sudah menikah juga memiliki tekanan dalam masalah keuangan dengan pasangan mereka. Sebuah studi tahun 2014, menemukan bahwa satu dari tiga orang dewasa cenderung berbohong kepada pasangan mereka tentang masalah keuangan.

3. Menjaga hubungan persahabatan

Menurut Psychology Today, ‘efek dari pengantin baru’ adalah mereka akan menghabiskan tahun pertama pernikahan mereka dengan pasangan barunya, sehingga akan menimbulkan kerenggangan dengan hubungan persahabatan. Ditambah ketika sudah memiliki anak, orang akan menghabiskan waktu untuk mengurus dan membesarkan anak mereka.

Hal itu tidak terjadi kepada orang yang lajang. Psychology Today juga menemukan bahwa orang yang lajang hebat dalam membina persahabatan mereka dan akan menjaga hubungan dengan keluarganya. Mereka memiliki banyak waktu untuk menjaga hubungan tersebut dibandingkan dengan pasangan yang sudah menikah.

4. Lebih mandiri dan tangguh

Menjadi seorang yang mandiri bukanlah hal yang buruk. Sara Eckel, penulis It’s Not You: 27 (Wrong) Reasons You’re Single mengatakan bahwa ketika Anda lajang, Anda akan mengendalikan semua aspek kehidupan sendiri, mulai dari keuangan hingga tugas. Anda akan bertanggungjawab atas tindakan Anda sendiri.

Ilmuwan sosial dan penulis buku SIngled Out, Bella De Paulo percaya bahwa mereka bisa berkembang secara mandiri akan lebih tangguh meskipun didiskriminasi.

5. Lebih mudah mencari pekerjaaan

Orang yang lajang akan dapat lebih memprioritaskan karier mereka dibandingkan orang yang sudah menikah. Dalam sebuah studi 2012, para peniliti dari University of Chicago menemukan bahwa orang yang lajang lebih mungkin untuk mencari pekerjaan daripada pasangan yang sudah menikah. Selama krisis keuangan 2009, 6 juta orang Amerika yang lajang dilaporkan kehilangan pekerjaan mereka, tetapi memperoleh kembali pekerjaan 90 persen dari mereka. Sebaliknya, sekitar 6 juta pasangan menikah yang kehilangan pekerjaan, hanya 22 persen yang mendapatkan kembali pekerjaan.

6. Lebih aktif secara politik

Peduli sosial dan aktif secara politik sangat penting. Menurut sebuah penelitian tahun 2006, perempuan lajang lebih aktif secara politik, seperti ikut menandatangani petisi, menghadiri acara-acara politik, dan ikut mengumpulkan uang untuk tujuan sosial.

Eric Klineberg, penulis Going Solo: The Extraise Rise and Supriseing Appeal of Living Alone juga menemukan bahwa mereka yang hidup sendiri lebih memiliki gaya hidup yang ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement