Advertisement
Ngeri, Vape Bisa Picu Masalah Jantung dan Stroke
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Meskipun rokok elektrik dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat daripada rokok tradisional, dua penelitian baru dari Association Heart Amerika (AHA) menemukan fakta kalau rokok elektrik tidak hanya merusak paru-paru tapi juga memicu masalah jantung dan risiko stroke.
“Produsen rokok elektronik sepertinya menjanjikan semua orang bahwa produk mereka adalah alternatif yang sehat. Banyak orang menggunakannya karena ingin lepas dari rokok tembakau. Penelitian kami menunjukkan bahwa ada potensi masalah terjadi dalam waktu jangka panjang," kata Florian Rader, salah satu peneliti dan co-director Klinik Kardiomiopati dan Aortopati Hipertrofi di Institut Jantung Smidt di Pusat Medis Cedars-Sinai, Los Angeles dikutip dari Popular Science.
Advertisement
Naomi Hamburg, kepala bagian biologi vaskular di Fakultas Kedokteran Universitas Boston juga setuju kalau rokok elektrik juga memiliki pengaruh besar dalam efek kesehatan kardiovaskular.
Dijelaskannya, pada orang yang tidak merokok, aliran darah meningkat dengan olahraga pertanda kalau jantungnya berfungsi dengan normal, karena jantung mengirimkan lebih banyak darah teroksigenasi ke otot-otot di seluruh tubuh saat subjek bekerja lebih keras.
Menurutnya, untuk orang yang merokok vape, jantung tidak meningkatkan aliran darah sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan pada jantung. Aliran darah yang terganggu dapat menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah, yang dapat memicu pembekuan darah dan stroke.
Penelitian kedua yang dipresentasikan oleh Naomi meneliti kadar lemak tertentu, yang disebut lipid, dalam darah bagi pengguna rokok elektrik. Lipid, yang termasuk kolesterol, adalah ukuran penting kesehatan jantung. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan rokok tembakau memengaruhi kadar kolesterol, tetapi hal yang sama belum diteliti untuk rokok elektrik.
Lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa rokok elektrik memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih tinggi, dan sering dianggap sebagai kolesterol 'jahat', kadar tinggi yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti stroke.
“Orang-orang dalam penelitian ini menggunakan rokok elektrik sebagian besar memiliki hubungan dengan rokok tembakau, atau mantan pengguna rokok. Kami juga sedang mengembangkan penelitian mengenai orang yang berpindah dari rokok temabakau ke rokok eletrik,” tutup Naomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jumlah TPS Pilkada Bantul 2024 Diperkirakan Menyusut Dibanding Pemilu, Ini Alasannya
Advertisement
Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement