Advertisement

Kenali Tanda-Tanda Depresi, Penyebab dan Faktor Risikonya

Reni Lestari
Rabu, 13 November 2019 - 06:37 WIB
Nina Atmasari
Kenali Tanda-Tanda Depresi, Penyebab dan Faktor Risikonya Sumber: Medical News Today

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Depresi dapat menyebabkan perasaan sedih, putus asa, dan hilang minat menjalani aktivitas yang berlangsung lama dan parah. Karenanya, depresi merupakan penyakit mental serius yang dapat mengganggu kehidupan seseorang.

Depresi juga dapat menyebabkan gejala fisik seperti nyeri, perubahan nafsu makan, dan masalah tidur.

Advertisement

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS menemukan bahwa hampir 10 persen orang dewasa berusia 40 hingga 59 tahun mengalami depresi antara 2009 dan 2012. Namun meskipun ada prevalensi, depresi tidak selalu mudah untuk diidentifikasi.

Gejala dan penyebab depresi dapat sangat bervariasi untuk setiap individu. Gender juga dapat memainkan peran penting mengapa seseorang mengalami depresi dan seperti apa rasanya bagi mereka.

Salah satu kesalahpahaman umum tentang depresi adalah bahwa kondisi itu mirip dengan perasaan sedih. Meskipun banyak orang dengan depresi merasakan kesedihan, tetapi depresi sebenarnya jauh lebih parah daripada emosi yang datang dan pergi sebagai respons terhadap peristiwa kehidupan.

Gejala-gejala depresi dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan dapat membuat sulit atau untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari.

Depresi dapat mengganggu karier, hubungan, dan tugas sehari-hari seperti perawatan diri dan pekerjaan rumah.

Dokter biasanya akan mencari gejala yang telah berlangsung setidaknya 2 minggu sebagai tanda-tanda kemungkinan depresi. Berikut ciri-ciri orang yang mengalami depresi.

1. Tidak ada kesenangan atau kegembiraan dalam hidup

Seseorang dengan depresi mungkin tidak menikmati hal-hal yang pernah mereka cintai dan mungkin merasa tidak ada yang bisa membuat mereka bahagia.

2. Konsentrasi atau fokus menjadi lebih sulit

Membuat keputusan, membaca, atau menonton televisi apa pun bisa terasa melelahkan karena orang tidak dapat berpikir jernih atau mengikuti apa yang terjadi.

Segalanya terasa tanpa harapan, dan tidak ada cara untuk merasa lebih baik. Depresi dapat membuat seseorang merasa bahwa tidak ada cara untuk merasa baik lagi.

3. Harga diri sering tidak ada

Orang dengan depresi mungkin merasa mereka tidak berharga atau gagal dalam segala hal. Mereka mungkin berkutat pada peristiwa dan pengalaman negatif dan tidak dapat melihat kualitas positif dalam diri mereka sendiri.

4. Tidur mungkin bermasalah

Tertidur di malam hari atau tidur sepanjang malam bisa terasa hampir mustahil bagi sebagian orang yang mengalami depresi. Seseorang mungkin bangun lebih awal dan tidak dapat kembali tidur. Orang lain mungkin tidur berlebihan, tetapi masih terbangun dengan perasaan lelah atau tidak segar, meskipun jam tidurnya ekstra.

5. Tingkat energi rendah hingga tidak ada

Beberapa orang merasa seperti mereka tidak bisa bangun dari tempat tidur, atau merasa lelah sepanjang waktu bahkan ketika cukup tidur. Mereka mungkin merasa terlalu lelah untuk melakukan tugas sehari-hari yang sederhana.

6. Tidak selera makan

Beberapa orang yang mengalami depresi merasa tidak ingin makan apa pun, dan harus memaksakan diri untuk makan. Ini bisa mengakibatkan penurunan berat badan.
Makanan dapat digunakan sebagai alat kenyamanan atau koping. Meskipun beberapa orang dengan depresi tidak mau makan, yang lain bisa makan berlebihan dan menginginkan makanan yang tidak sehat atau menenangkan. Ini bisa menyebabkan penambahan berat badan.

7. Nyeri di beberapa bagian tubuh

Beberapa orang mengalami sakit kepala, mual, sakit tubuh, dan sakit lainnya dengan depresi.

Banyak orang secara keliru percaya bahwa depresi adalah pilihan, atau bahwa mereka perlu memiliki sikap positif. Teman-teman dan orang-orang terkasih sering merasa frustrasi atau tidak mengerti mengapa seseorang tidak bisa "keluar dari situ". Mereka bahkan dapat mengatakan bahwa orang itu tidak perlu merasa tertekan.

Depresi adalah penyakit mental yang nyata. Mereka yang mengalami depresi tidak dapat dengan mudah memutuskan untuk berhenti merasa tertekan. Tidak seperti kesedihan atau kekhawatiran yang khas, depresi terasa melelahkan dan tanpa harapan.

Penyebab umum dan faktor risiko

Depresi dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Meskipun satu penyebab tidak selalu dapat ditemukan, para ahli mengenali hal-hal berikut sebagai kemungkinan penyebab:

1. Genetika: Depresi dan gangguan mood lainnya dapat terjadi dalam keluarga, meskipun riwayat keluarga saja tidak berarti seseorang akan mengalami depresi.

2. Peristiwa hidup: Perubahan besar dalam hidup dan peristiwa stres dapat memicu depresi. Peristiwa ini termasuk perceraian, kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau masalah keuangan.

3. Perubahan hormon: Depresi dan suasana hati yang rendah sering dikaitkan dengan Sumber mati haid, kehamilan, dan gangguan pramenstruasi.

4. Penyakit tertentu: Kecemasan, nyeri jangka panjang, diabetes, dan penyakit jantung dapat membuat seseorang lebih mungkin untuk mengalami depresi. Depresi adalah gejala gangguan bipolar.

5. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol: Dalam beberapa kasus, penyalahgunaan narkoba dan alkohol dapat menyebabkan depresi. Di lain waktu, depresi dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba atau alkohol.

6. Beberapa obat: Obat resep tertentu dapat meningkatkan risiko depresi. Ini termasuk beberapa obat tekanan darah tinggi, steroid, dan beberapa obat kanker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement