Advertisement
Olahraga Tak Teratur Sebabkan Penyakit Jantung?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Orang dengan kondisi jantung tidak stabil dan orang yang tidak berolahraga secara teratur berisiko lebih besar terhadap kejadian kardiovaskular ketika melakukan latihan atau olahraga yang intens.
Pernyataan tersebut dikeluarkan langsung oleh American Heart Association (AHA). Mereka juga menyarankan orang dengan gaya hidup tetap harus mengembangkan pola latihan perlahan untuk membangun latihan yang intens.
Advertisement
AHA juga mengharuskan orang-orang dengan penyakit jantung untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai program latihan olahraga tertentu.
Pernyataan mereka menyatakan bahwa peningkatan kesadaran untuk hidup sehat melalui program olahraga intens telah mendorong banyak orang menjadi lebih aktif. Akan tetapi, ini juga meningkatkan jumlah orang yang melakukan latihan intens dengan kondisi tubuh yang tidak siap.
Manfaat Olahraga
Penelitian telah secara definitif menunjukkan pentingnya aktivitas fisik untuk hidup yang lebih sehat. Dalam hal ini, olahraga memiliki berbagai manfaat seperti penurunan risiko masalah kesehatan fisik utama dan memberi manfaat bagi kesehatan mental.
Secara khusus, sebuah studi yang diterbitkan di European Journal of Preventive Cardiology menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi risiko terkena kardiovaskular hingga 35 persen dan menurunkan risiko kematian karena penyakit lainnya.
Studi lain yang diterbitkan di British Journal of Pharmacology menyatakan bahwa olahraga berdampak sangat efektif bagi kesehatan sehingga dianggap sebagai obat. Para penulis studi menyatakan bahwa saat ini orang lebih banyak terlibat dalam aktivitas fisik dan olahraga.
“Partisipasi orang di seluruh dunia dalam pelatihan ketahanan, acara ketahanan yang kompetitif, dan pelatihan interval dengan intensitas tinggi telah meningkat tajam,” kata penulis studi seperti dikutip Medical News Today, Sabtu (14/3).
Risiko Olahraga
Walaupun aktivitas fisik dan olahraga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, kegiatan tersebut juga dapat membawa risiko bagi kelompok orang tertentu.
Barry A Franklin, seorang profesor fisiologi di Wayne State University mengatakan bahwa latihan fisik merupakan obat-obatan dan jelas bahwa aktivitas sedang hingga berat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.
“Namun, seperti halnya juga obat-obatan, olahraga memiliki tingkatan overdosis yang memiliki dampak tidak baik bagi kesehatan jantung, terutama ketika dilakukan oleh individu yang sebelumnya tidak aktif dan orang dengan penyakit jantung,” katanya.
Dia menjabarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh AHA bertujuan untuk menempatkan manfaat dan risiko dari program latihan yang intens, sehingga diharapkan masyarakat memiliki kebijaksanaan dalam penentuan latihan yang akan dilakukan.
Dia melanjutkan bahwa berdasarkan pernyataan ilmiah yang telah diperbarui dengan mempertimbangkan lebih dari 300 penelitian terkait, merekomendasikan orang untuk berolahraga lebih banyak.
Akan tetapi sekali lagi, untuk orang-orang yang tidak aktif secara fisik dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, tidak diperbolehkan secara tiba-tiba melakukan latihan intens secara signifikan, karena dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskuler seperti serangan jantung.
Mulai dengan Perlahan
Untuk itu, Franklin menyarankan mereka yang tidak terbiasa olahraga dan memiliki kondisi medis tertentu agar melakukan latihan secara perlahan, “penting untuk mulai berolahraga, tetapi lakukan dengan lambat bahkan jika Anda seorang atlet di sekolah,” katanya.
Dia mencontohkan untuk melakukan aktivitas fisik mulai dari berjalan kaki secara teratur, kemudian lambat laun beralih ke lari (jogging) ringan. Akhirnya, akan lebih bijak untuk melakukan konsultasi ke dokter sebelum melakukan kegiatan fisik berat dan intens.
Adapun terlepas dari potensi risiko yang diuraikan, masyarakat tidak boleh beranggapan bahwa mereka harus menghindari olahraga intensitas tinggi. Bagi sebagian orang, kegiatan itu memiliki banyak manfaat ketika dilakukan secara terkontrol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Naik 10%, Volume Kendaraan Diprediksi sampai 9 Juta di Solo saat Lebaran 2024
- Berbagi Kebahagiaan, Tuntas Subagyo Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sukoharjo
- Kabar Gembira Persis Solo, Irfan Jauhari Merumput Lagi setelah Absen Semusim
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
Berita Pilihan
Advertisement
Stok Cabai Melimpah, Harga Cabai di Sleman Anjlok Ancam Petani
Advertisement
Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement