Advertisement
UGM Singgung Penularan Covid-19 di Ruang Ber-AC
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Adanya klaster perkantoran semakin bermunculan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Menanggapi kasus tersebut, pakar Epidemiologi UGM, Bayu Satria Wiratama, mengungkapkan protokol kesehatan harus diterapkan di setiap kantor. Mereka yang penulannya cukup cepat yakni kantor dengan ruangan tertutup dan banyak orang.
Advertisement
“Risiko penularan termasuk tinggi di tempat kerja terutama tempat kerja tertutup dan interaksi dengan banyak orang. Karena itu perlu kontrol ketat dari tim kontrol Covid-19 di dalam tempat kerja,” kata Bayu dikutip dari website resmi UGM, Kamis (30/7/2020).
Dia menjelaskan, di dalam ruangan kantor yang tertutup, memudahkan droplet bergerak ke seluruh ruangan terutama dalam ruangan yang menggunakan pendingin atau AC. Dalam menerapkan kebijakan pemulihan aktivitas di kantor secara sebagian ataupun secara menyeluruh, setiap institusi menurutnya perlu melakukan asesmen risiko dan melakukan sejumlah penyesuaian terhadap kondisi kerja di kantor untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Idealnya, setiap kantor perlu memiliki sirkulasi udara yang baik, dan mengatur posisi tempat duduk dengan jarak minimal 1-1,5 meter. Sementara dari segi jam kerja, menurutnya penyesuaian diperlukan untuk mengurangi rasio jumlah pekerja di dalam ruangan, salah satunya dengan menerapkan sistem shift.
“Penyesuaian diperlukan untuk mengurangi intensitas pekerja di dalam ruangan tertutup, bentuknya bisa dalam berbagai cara seperti dibuat shift,” katanya.
Dia menambahkan, setiap pekerja perlu menerapkan prinsip 3M dan menghindari 3K, baik ketika beraktivitas di dalam kantor maupun di luar kantor.
Prinsip 3M yaitu wajib memakai masker di semua lokasi kantor, menjaga jarak dengan mengatur meja dan posisi masing-masing orang, meniadakan ruangan makan bersama, dan melakukan pengaturan musala dengan ketat, serta mencuci tangan dengan menyediakan fasilitas serta edukasi dan aturan ketat.
Bayu menekankan masker harus selalu dikenakan selama beraktivitas di kantor, meski sudah terdapat pemisah atau sekat antarmeja.
“Ketika makan boleh melepas masker, tapi dilarang keras berbicara,” katanya.
Sedangkan prinsip 3K yang harus dihindari adalah menghindari kerumunan, kontak terlalu erat dan dekat, serta kamar/ruangan tertutup.
“Yang sering terjadi di kantor waspada tapi di luar tidak waspada, kumpul-kumpul sama teman, makan terus sambil ngobrol dan lepas masker,” kata Bayu.
Berita ini sudah tayang di INews.id dengan judul "Kasus Covid-19 Muncul di Tempat Kerja, Pakar Epidemiologi UGM Bahas Ruangan ber AC".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : INews.id
Berita Lainnya
- Boston Celtics Kalahkan Cleveland Cavaliers di Semifinal NBA Wilayah Timur
- Penerbangan Carter Umrah Masih Dimungkinkan Dibuka di Bandara Adi Soemarmo Solo
- Pemkot Solo Gelar Nobar Timnas vs Guinea, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jensud
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
Berita Pilihan
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement