Advertisement
10 Kalimat Paling Menjengkelkan Dalam Rapat Jarak Jauh
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat sistem kerja menjadi baru, terlebih dalam hal pertemuan. Dengan era work from home (WFH) yang belum menunjukkan adanya tanda-tanda selesai, conference call akan terus menjadi media komunikasi andalan.
Video call atau panggilan video menjadi semakin lazim dilakukan selama pandemi, memungkinkan tim dan divisi untuk melakukan bisnis dari jarak jauh. Penting bagi peserta rapat untuk menampilkan diri mereka secara profesional selama rapat jarak jauh.
Advertisement
Terlepas dari kebutuhan profesionalitas dalam setiap conference call tatap muka, momen canggung selalu ada.
Dilansir melalui Small Business Trend, Kamis (13/10/2020), sebuah survei yang dilakukan oleh Easy Offices mencatat beberapa frasa paling menjengkelkan sering dikatakan selama conference call berlangsung.
Survei tersebut menanyakan 1.000 pekerja jarak jauh frasa apa yang paling mereka tidak disukai dan paling menjengkelkan ketika berpartisipasi dalam conference call.
- "Saya perlu melakukan panggilan lain."
Ini masuk akal mengapa seseorang menyatakan mereka perlu "melompat pada panggilan lain” mungkin dianggap kasar.
- "Audio Anda masih dalam keadaan mute."
Anda mungkin tahu bahwa Anda dalam mode bisu dan tidak perlu diberitahu demikian.
- “Kami kehilanganmu sebentar tadi.”
Sekali lagi, menyatakan hal yang jelas tentang kendala panggilan jarak jauh dianggap merendahkan dan menjengkelkan.
- “Apakah semuanya sudah hadir?”
Terdengar seperti seorang guru yang berbicara di kelas taman kanak-kanak…
- “Dapatkah Anda melihat layar saya?”
Pertanyaan lain yang biasa digunakan dan mengganggu di video call.
- “Bisakah semua orang menggunakan mode bisu?"
Satu lagi yang sedikit menjengkelkan.
- "Sebaiknya kita bahas ini secara offline."
Atau bisakah kita memperpanjang durasi rapat dan menyelesaikan masalah ini sekarang sehingga tidak perlu dibahas lagi nanti?
- "Karena waktunya hanya tinggal beberapa menit lagi..."
Jika hanya ada beberapa menit tersisa, mengapa tidak mengakhiri rapat dengan cara yang proaktif daripada menyatakan fakta yang sudah diketahui semua orang?
- "Feedbacknya buruk sekali.”
Gangguan yang disebabkan oleh feedback itu...sudah jelas mengganggu, jadi tidak perlu menyampaikannya lagi ke seluruh peserta rapat.
- "Saya harus undur diri tepat pada pukul sekian."
Dengan kata lain, rapat harus diakhiri tidak peduli apakah masalahnya sudah selesai atau belum rampung dibahas.
Bukankah akan lebih efektif untuk memperpanjang durasi rapat atau mengatur rapat lain untuk memastikan tidak ada yang terlewat? Frasa ini juga dianggap tidak menghargai waktu para peserta rapat lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement