Advertisement
Hati-Hati, Obat-obatan Ini Bisa Memicu Stroke
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sejumlah obat-obatan ternyata berisiko memicu stroke. The American Heart Association mengatakan obat-obatan yang mengandung hormon estrogen wanita terkait dengan peningkatan risiko penggumpalan darah.
Obat ini termasuk kontrasepsi oral yang diberikan kepada wanita untuk mencegah kehamilan, dan terapi penggantian hormon (HRT) yang diberikan kepada wanita menopause.
Advertisement
"Diperkirakan risiko terjadinya pembekuan darah dua hingga empat kali lebih tinggi dari biasanya pada wanita yang memakai tablet HRT," tulis pernyataan asosiasi itu seperti dilansir dari Express UK, Senin (12/4/2021).
Adapun gumpalan darah biasanya terbentuk di area arteri yang menyempit. Ketika gumpalan darah mengganggu aliran darah ke otak, itu disebut stroke iskemik. Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada area otak yang terdampak akan segera mati.
Kendati demikian Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyebut karena risiko awal wanita menopause mengembangkan pembekuan darah biasanya sangat rendah, dengan demikian risiko keseluruhan dari penggunaan tablet HRT masih kecil.
Diperkirakan bahwa untuk setiap 1.000 wanita yang memakai tablet HRT, kurang dari dua yang akan mengalami pembekuan darah.
Obat-obatan tertentu, seperti kokain dan amfetamin menurut NHS juga meningkatkan risiko stroke dengan merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Ini juga berlaku untuk obat-obatan yang meningkatkan kinerja olahraga.
Tak hanya itu, American Cancer Society membuat daftar obat anti kanker yang juga terkait dengan pembekuan darah, antara lain cisplatin, penghambat faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) seperti bevacizumab, penghambat reseptor tirosin kinase VEGF seperti sorafenib atau sunitinib, L-asparaginase, thalidomide, lenalidomide, dan tamoxifen.
Sementara itu, The Stroke Associated memperingatkan bahwa faktor gaya hidup, seperti diet, minum alkohol, mengonsumsi obat-obatan terlarang, merokok, dan kurang gerak berisiko memicu stroke.
Jika ingin meminimalkan risiko stroke, perubahan gaya hidup menjadi kuncinya. Pola makan yang sehat, rendah lemak jenuh, akan membantu menurunkan kadar kolesterol.
Kadar kolesterol merupakan aspek penting dalam menjalani gaya hidup sehat, karena terlalu banyak kolesterol dapat menyumbat arteri dan menyebabkannya menyempit.
Arteri yang menyempit dapat membatasi aliran darah ke organ vital, seperti otak. "Jika berusia di atas 40 tahun, Anda harus memeriksakan kolesterol Anda secara teratur", kata Asosiasi Stroke itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement