Advertisement
Kenali Sindrom Tourette, Viral Diidap oleh Remaja di TikTok
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Seorang remaja 16 tahun di TikTok menjadi viral lantaran mengidap sindrom Tourette.
Berdasarkan video yang diunggahnya, sindrom tersebut membuatnya tidak bisa mengendalikan gerakan dan ucapannya.
Advertisement
Salah satu gejala yang paling umum terjadi pada penderita sindrom Tourette yakni mengalami kedutan, gerakan atau pun suara yang berulang-ulang secara tiba-tiba.
Hal tersebut dinamakan tics. Tics ini memiliki sifat yang tidak terkendali.
Seseorang bisa saja tiba-tiba berkedip berkali-kali ataupun mendengus berkali-kali, tanpa disadari.
Menurut dr. Ardiansyah dari RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang yang diunggah dalam laman yankes.kemenkes, sindrom tourette merupakan gangguan sistem saraf yang bisa menyebabkan terjadinya suara ataupun gerakan berulang yang tidak diinginkan, seperti tics pada wajah.
Terdapat dua jenis tics yakni motorik dan vokal. Tics motorik adalah gerakan tubuh secara tiba-tiba. Seperti berkedip, mengangkat bahu, ataupun menggerakkan lengan secara tiba-tiba tanpa ada maksud yang dipikirkan.
Lalu tics vokal yaitu berupa suara secara tiba-tiba. Contohnya adalah ketika seseorang secara tiba-tiba meneriakkan sesuatu, bersenandung ataupun berdehem. Intinya mengeluarkan suara tanpa maksud dan terjadi secara spontan.
Bagaimana gejala sindrom tourette?
Gejala sindrom tourette biasanya dimulai dari anak sejak berusia lima hingga sepuluh tahun dengan gejala tiks motorik pada daerah kepala serta leher.
Lama kelamaan, akan terjadi pada saat-saat menegangkan. Namun tics ini juga tidak akan muncul pada saat orang sedang tenang ataupun sedang fokus terhadap pekerjaan.
Sebagian anak yang mengalami tics pada masa kecil juga akan cenderung berkurang ketika beranjak remaja hingga dewasa, atau bahkan juga berkurang. Sebagian lagi justru ada yang berlanjut dengan tics yang lebih parah.
Salah satu kondisi yang sering ditemui adalah gagap. Kondisi ini bukan hal yang lucu, karena bisa jadi merupakan salah satu gejala mengalami sindrom tourette.
Apakah sindrom tourette bisa diobati?
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengobati sindrom tourette. Namun, dr. Ardiansyah menyebutkan, sindrom tourette bisa diobati dengan pengobatan gua sha.
Pengobatan gua sha merupakan teknik pengobatan yang digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah dengan memijat kulit. Di Indonesia, teknik gua sha juga biasa dengan sebutan kerokan.
Sebuah penelitian menyebutkan, melakukan kerokan dengan ditambah dengan berbagi terapi lain dapat membantu mengurangi tics yang merupakan gejala utama sindrom tourette.
Penelitian yang melibatkan seorang pria dengan sindrom tourette dari umur sembilan tahun, hingga pada saat diteliti berusia 33 tahun.
Hasilnya, setelah pria tersebut melakukan akupunktur, perawatan herbal, kerokan, dan mengubah gaya hidup, selama 35 minggu dengan intensitas seminggu sekali, pria tersebut merasakan gejala sindrom tourettenya berkurang hingga 70%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Mendaftar Cawawali di PDIP, Mayasari Timur Ingin Perbaiki Kerusakan Konstitusi
- Berita Terpopuler: Rober & Prihanto Ambil Formulir di PDIP-Bullying di Semarang
- Wawali Solo Sebut Penyebab Kebakaran di Kelurahan Manahan Masih Diinvestigasi
- Mau Dolan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Sukoharjo Minggu 19 Mei 2024
Berita Pilihan
Advertisement
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Minggu 19 Mei 2024: DIY Cerah Berawan
Advertisement
Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement