Advertisement

Dokter: Gas Air Mata Berbahaya bagi Mata, Saluran Nafas dan Kulit

Bernadheta Dian Saraswati
Rabu, 05 Oktober 2022 - 12:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Dokter: Gas Air Mata Berbahaya bagi Mata, Saluran Nafas dan Kulit Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut. - ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Belakangan ini topik seputar gas air mata banyak diperbincangkan masyarakat setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.  Pihak kepolisian menembakkan gas air mata untuk mereda kericuhan suporter di stadion tersebut usai laga Arema FC vs Persebaya.

Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo, Sp.T.H.T.K.L., M.Sc., menerangkan gas air mata membawa dampak yang membahayakan bagi tubuh manusia.  Gas air mata ini akan menimbulkan reaksi dengan organ atau bagian tubuh yang terpapar, terlebih jika sampai masuk terhirup ke saluran pernapasan.

Advertisement

"Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran nafas [hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru], serta kulit," tulisnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, belum lama ini. 

Anton menyebutkan apabila gas air mata mengenai bagian mata bisa mengiritasi mata. Kondisi itu dapat menyebabkan mata perih, berair, dan membuat pandangan menjadi kabur.

Baca juga: Bukan Kali Pertama, 2018 Tembakkan Gas Air Mata Juga Terjadi di Stadion Kanjuruhan

Ia menjelaskan bahwa gas air mata yang mengenai kulit juga dapat menimbulkan reaksi pada kulit itu sendiri. Salah satunya adalah menyebabkan iritasi pada kulit.

Tak hanya itu, gas air mata yang terhirup masuk ke saluran pernapasan juga sangat membahayakan tubuh. Sebab, gas tersebut dapat mengiritasi selaput mukosa saluran nafas, menyebabkan sesak atau kesulitan bernapas, pada kondisi tertentu dapat berakibat fatal.

Penanganan terhadap pasien yang terpapar gas air mata tergantung dengan kondiai pasien, organ yang terkena, dan derajat keparahannya. Namun, ia menyebutkan ada beberapa hal yang dapat segera dilakukan untuk mengurangi dampak dari gas air mata ini. Salah satu yang bisa segera dilakukan adalah segera menjauh dari sumber gas air mata.

"Segera menjauh dari sumber gas air mata untuk mengurangi dosis paparannya," ucapnya.

Selanjutnya, bersihkan sisa gas yang masih menempel ditubuh. Upayakan mengganti pakaian yang telah terkontaminasi gas air mata. Lalu segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement