Lifestyle

Jaga Keuangan Keluarga dari Bujuk Rayu Medsos

Penulis: Mahardini Nur Afifah
Tanggal: 24 April 2019 - 07:57 WIB
Ilustrasi uang - Reuters

Harianjogja.com, JOGJA—Di ranah global, menabung kini bukan lagi menjadi prioritas. Kondisi tersebut juga terjadi di salah satu kiblat ekonomi dunia, Amerika Serikat. Di negara Adidaya ini daya menabung masyarakatnya terus merosot. Terutama sejak krisis besar melanda beberapa tahun lalu. Kendati tak punya tabungan, namun tren belanja masyarakatnya ajek.

Seperti dilaporkan Washington News, terdapat beberapa faktor yang membuat masyarakat tak lagi getol menabung. Antara lain pertumbuhan gaji yang melambat di tengah naiknya cicilan dan ongkos kesehatan yang kian melambung.

Selain itu tim pengamat ekonomi dari Amerika dan Kanada juga baru merumuskan penyebab lain kemerosotan daya menabung masyarakat setempat, yakni psikologi individu masyarakat. Perubahan lanskap media ternyata punya dampak signifikan terhadap cara orang menghabiskan uang.

Sebagai makhluk sosial, manusia punya kecenderungan untuk mengevaluasi alias membandingkan hidupnya dengan orang lain. Karena itulah ketika melihat orang lain menghabiskan uang, kita jadi punya kecenderungan untuk melakukan hal serupa.

“Sebuah mobil baru yang diparkir di halaman rumah tetangga bakal menarik perhatian. Hal yang sama terjadi saat teman atau kenalan menunjukkan foto lagi makan di luar atau jalan-jalan ke luar negeri,” jelas perwakilan tim pengamat ekonomi tersebut.

Salah satu tim pengamat ekonomi, David Hirshleifer, mengemukakan pendapat terdapat kesalahan mendasar pada cara orang memandang konsep menabung. Mereka yang merasa sudah cukup menabung lantas berpikir punya hak mendapatkan beberapa barang atau perayaan mewah sebagai hadiah untuk diri sendiri. “Ini berbahaya,” katanya.

David Hirshleifer menjelaskan, setengah abad lalu orang dewasa hanya berinteraksi dengan teman kerja atau tetangga. Tapi era tersebut berubah saat televisi menjadi keseharian. Praktik konsumerisme seperti belanja atau liburan mewah dipertontonkan lewat layar kaca tersebut.

Lantas datang era Internet, lengkap dengan media sosial dan situs belanja daringnya. Terdapat narasi produk baru yang lebih keren dan lebih mennarik baru saja diluncurkan. “Ini jadi semacam pengingat jika orang tersebut belum membeli apapun hari ini,” katanya.

Media sosial juga membuat generasi lebih muda terutama anak-anak akrab dengan kebiasaan unboxing alias membuka kotak mainan baru yang diunggah ke Youtube.

Facebook dan Instagram juga memungkinkan kita bisa melihat teman, kenalan, atau orang berpengaruh selalu tampak bahagia dengan berlibur. Kita juga jadi tahu produk keluaran terbaru apa saja yang mereka kenakan. Bahkan apa saja menu makan malam mereka.

Efek dari bombardir unggahan media sosial akhirnya tanpa sadar membentuk perilaku konsumtif. Orang secara tidak langsung diberi sinyal untuk terus ikut-ikutan beli, beli, dan beli. “Orang-orang pun jadi punya kesimpulan punya sedikit tabungan itu enggak apa-apa.”

Saat orang terjebak pada gaya hidup konsumtif di era media sosial, mereka tak sadar menjadi mangsa teknologi teranyar ini yang mampu mengembangkan algoritma canggih untuk memikat orang agar membeli sesuatu.

“Untuk menakar apakah kita cukup konsumtif, coba buat pengamatan sederhana dengan membandingkannya dengan beberapa lapisan orang sekaligus. Misalkan rentang waktu kita liburan akhir pekan atau usia mobil yang kita gunakan. Dari situ kita bisa berpikir lebih realistis,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Berita Terkait

DP3AP2KB Jogja Dorong Ketahanan Keluarga Melalui Puspaga
Generali Perkuat Peran Perempuan untuk Ketahanan Keluarga dengan Edukasi Finansial
Cekcok dengan Suami, Perempuan Muda Nekat Hendak Melompat dari Jembatan Bacem Sukoharjo
Perempuan Korea Selatan Adopsi Sahabatnya Agar Bisa Jadi Keluarga

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Orlando Magic Menang Telak 121-83 atas Cleveland Cavaliers
  2. Program Padat Karya di Bantul Diklaim Serap 8.000 Tenaga Kerja
  3. Mulai Unduh Video Instagram Tanpa Ribet dengan SSSgram Sekarang!
  4. Bawaslu Prioritaskan Eks Panwascam Pemilu 2024 Direkrut untuk Pilkada Sukoharjo

Berita Terbaru Lainnya

Bahaya Bahan Kimia pada Makanan Laut Patut Diwaspadai
Mulailah Perjalanan Kuliner di sepanjang Pesisir Aegea di Turki
25 April Jadi Hari Malaria Sedunia, Ini Sejarah dan Superfood Pencegah Penyakit Ini
Anak Kekurangan Vitamin D, Risiko Kena Eksim Meningkat
Tak Hanya Mengharumkan Masakan, Minyak Wijen Ternyata Kaya Manfaat bagi Tubuh
Tingkat Kolesterol Bisa Diturunkan dengan Beberapa Suplemen
Resep Jangan Ndeso Lombok Ijo Khas Gunungkidul yang Nikmat untuk Disantap
Perhatikan Gejala dan Dampak Depresi pada Pekerja agar Segera Tertangani
Kerap Mengonsumsi Makanan Olahan Picu Menstruasi Lebih Cepat
Ternyata Rokok Bisa Menghambat Perkembangan Otot