Lifestyle

Sering Disalahgunakan, Kenali Pil Sapi yang Kerap Menjerumuskan Anak Muda

Penulis: Media Digital
Tanggal: 10 Januari 2020 - 20:32 WIB
Ilustrasi pil. - Reuters

Harianjogja.com, JOGJA--Apakah Anda pernah tahu dan pernah mendengar mengenai Pil Sapi? orang tua yang punya anak remaja atau seumuran anak SMA/ mahasiswa perlu mengenal apa itu pilsapi.

Pil Sapi adalah nama yang populer di antara kalangan penggunanya dan juga dikenal dengan nama pil Trihex atau THP.

"Pil Sapi atau pil Trihex atau dengan nama lain THP, marak disebut sebagai pil," kata Kestri Harjanti dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melalui rilis, Jumat (10/1/2020).

Padahal bentuknya berupa tablet bulat.Mungkin karena berdekatan dengan sebutan pil koplo. Sesungguhnya adalah golongan obat keras atau obat yang harus menggunakan resep dokter dengan nama generik atau nama kimia Trihexyphenidyl.

Pil ini digunakan untuk mengatasi gangguan gerakan yang tidak normal dan tidak terkendali akibat penyakit Parkinson atau efek samping obat.

Trihexyphenidyl indikasinya untuk meningkatkan kendali otot dan mengurangi kekakuan. Saat gejala berkurang, obat ini akan membuat gerakan tubuh menjadi lebih normal. Trihexyphenidyl bisa digunakan sendiri atau bersama levodopa untuk mengobati penyakit Parkinson.

Trihexyphenidyl termasuk ke dalam golongan obat keras yang digolongkan dalam OOT (Obat Obat Tertentu) sesuai Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 10/2019. Kenapa digolongkan dalam golongan OOT karena Trihexyphenidyl termasuk obat yang sering disalahgunakan. Teman Trihexypenidyl yang termasuk OOT karena sering disalahgunakan adalah tramadol, klorpromazin, amitriptilin, haloperidol dan dekstrometorfan.

"Obat obat tersebut bekerja di sistem susunan syaraf pusat selain narkotika dan psikotropika, yang pada penggunaan di atas dosis terapi dapat menyebabkan ketergantungan dan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku," kata dia.

Kenapa pil Trihex sering disalahgunakan di kalangan anak muda? Karena pil ini relatif murah harganya jika dibanding obat lain untuk golongan pecandu atau pengguna obat.

Satu tablet berharga sekitar Rp 2000,- sampai Rp. 4000,- di pasaran ilegal. Sehingga masih terbilang terjangkau harganya di semua kalangan anak muda.

Menurut pengakuan pengguna pil Sapi ini menyebabkan kuat bergadang, tidak cepat lelah dan menimbulkan efek euforia (meningkatkan mood/ gembira yang berlebihan).

Modus yang digunakan bandar untuk menarik anak muda menggunakannya adalah. Pertama pil tersebut diberikan secara gratis, kemudian setelah merasakan “enaknya” menggunakan pil ini lalu pengguna harus membeli.

Karena mayoritas penguna adalah anak muda yang sebagian masih berstatus pelajar/mahasiswa dan belum mempunyai penghasilan sendiri maka mereka akan menyalahgunakan uang yang diberikan oleh ortu mereka yang mungkin seharusnya digunakan untuk keperluan sekolah misal bayar SPP atau bayar uang kost dll.

Kalau dari pos tersebut kurang kemungkinan mereka akan bertindak nekad. Misal menjual barang –barang yang mereka punya atau yang ada di rumah mereka, mencuri dan lainnya, yang penting bisa dapat uang untuk membeli pil Trihex.

Itulah kenapa pengguna obat bisa beralih bertindak kriminal karena kebutuhan tersebut. Pil Trihex yang sering digunakan anak muda adalah pil Trihex yang berlogo “Y” padahal pil tersebut diduga palsu dan ilegal karena tablet Trihexypenidyl 2 mg Produksi PT. Yarindo Farmatama telah dibatalkan nomor izin edarnya oleh Badan POM berdasar Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.04.1.35.04.15.2138 tahun 2015 tentang Pembatalan Izin Edar Trihexypenidyl tablet 2 mg Produksi PT. Yarindo Farmatama.

Apa efeknya mengonsumsi pil Trihex tanpa resep dokter? Penyalahgunaan pil Trihex jangka panjang bisa berujung fatal.

Efek samping jika menggunakan pil ini dengan dosis berlebih adalah mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas, konstipasi, retensi urin, takikardi, dilatasi pupil, sakit kepala dan halusinasi.

Tetapi yang lebih berbahaya lagi ada kecenderungan untuk bunuh diri bagi yang sudah lama menyalahggunakan pil ini.

Faktor-faktor yang memengaruhi risiko bunuh diri antara lain penyalahgunaan obat, temasuk obat ini. Maka jangan sekali-kali menggunakan obat ini kalau tanpa resep dari dokter karena risikonya adalah nyawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Pentingnya Izin Edar Produk Pangan UMKM
TNI AD Bakal Memproduksi Obat Murah untuk Dijual di Koperasi Desa Merah Putih
Daftar 15 Obat Herbal Berbahaya Temuan BPOM
Polresta Jogja Ringkus 14 Tersangka Residivis Kasus Narkoba, Menyita 72.000 Butir Obat Berbahaya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Adi Soemarmo Bandara Internasional, Asita: Kabar Baik untuk Dunia Pariwisata
  2. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  3. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Cara Menikmati Terong Lalap dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Konsumsi Pemanis Buatan Tinggi, Otak Bisa Menua Lebih Cepat
Cegah Penuaan Dini, 3 Makanan Ini Baik untuk Kulit
Air Tanah Perkotaan Rentan Tercemar, Tak Semua Layak Jadi Air Kemasan
Begini Cara Membuat SKCK Online dan Syaratnya
Jepang Segera Berlakukan Tilang untuk Pelanggaran Aktivitas Bersepeda
Masih Ada Penolakan, Kemenkes Beberkan Pentingnya Imunisasi Campak
Negara-Negara dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia
Besaran Dana dan Cara Mengecek Penerima Bansos Pangan Non Tunai
Jangan Sepelekan Kebiasaan yang Diam-diam Tingkatkan Hipertensi