Lifestyle

Masker Scuba dan Masker Buff Tidak Efektif Mencegah Covid-19, Ini Penjelasannya

Penulis: Newswire
Tanggal: 17 September 2020 - 10:57 WIB
Masker scuba dan masker buff. - Ist

Harianjogja.com, JOGJA - Di masa Pandemi Covid-19, orang diwajibkan memakai masker saat keluar rumah, berdasarkan Protokol kesehatan Covid-19. Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan virus Corona.

Namun, ternyata masker scuba dan buff yang sering dipakai masyarakat tidak efektif mencegah penularan virus asal Wuhan tersebut.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan masker kain yang bagus adalah masker berbahan katun dan tiga lapis.

Baca juga: Polisi Susuri Jalan Malioboro Imbau Warga Patuhi Protokol Kesehatan

Hal ini dikarenakan masker berbahan kain tiga lapis memiliki kemampuan filterasi atau penyaringan partikel virus yang lebih baik, dibanding masker scuba ataupun buff.

"Mengapa hal itu penting karena kemampuan filtrasi atau penyaringan partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan yang lebih banyak dalam hal ini tiga lapisan berbahan katun," ujar Wiku dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/9/2020) lalu.

Wiku menuturkan, masker scuba atau buff yang berbahan tipis tidak bisa menyaring partikel virus.

Baca juga: Pemkot Jogja Pilih-Pilih Gedung Sebelum Putuskan Lokasi Shelter Pasien Covid-19

"Masker scuba atau buff hanya satu lapis saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus tidak bisa menyaring lebih besar," kata dia.

Karena itu pemerintah tidak menyarankan penggunaan masker scuba atupun buff di tempat-tempat umum di masa pandemi.

Wiku meminta masyarakat menggunakan masker yang baik dan berkualitas untuk melindungi area hidung, mulut dan dagu dari penularan virus corona.

"Maka dari itu disarankan untuk menggunakan masker yang berkualitas untuk bisa menjaga," katanya.

Lebih lanjut, dilansir dari Science Alert, para ilmuwan di Duke University melakukan eksperimen yang membandingkan 14 jenis masker dan penutup wajah dalam keefektifannya mencegah penularan Covid-19.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masker N95 memblokir sebagian besar tetesan pernapasan yang dilepaskan oleh orang yang berbicara, diikuti oleh masker bedah, kemudian masker yang dibuat dengan polipropilen.

Namun dalam hal menghalangi tetesan, bahan buff dan masker scuba adalah yang paling buruk dari sekian masker yang diuji. Lapisannya yang tipis serta kualitas bahannya justru dapat membahayakan.

"Kami mengamati bahwa jumlah tetesan meningkat saat orang menggunakan buff. Kami yakin bahwa bahannya akan memecah tetesan besar yang dipancarkan selama berbicara menjadi beberapa tetesan yang lebih kecil. Hal ini dapat membuat pemakaian buff menjadi kontraproduktif, karena tetesan yang lebih kecil lebih mudah terbawa arus udara dan membahayakan orang di sekitar," kata Martin Fischer, pemimpin dan spesialis pencitraan molekuler dari Duke University seperti dikutip dari Science Alert.

Jadi alih-alih memakai masker scuba atau buff, sebaiknya pilih masker bedah atau masker kain beberapa lapis.

WHO sendiri merekomendasikan masker kain memiliki tiga lapisan, yakni lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah yang menyaring, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan non-penyerap seperti poliester.

Sebuah studi Universitas Illinois menemukan bahwa tiga lapis kain sutra atau kaus katun 100 persen mungkin sama protektifnya dengan masker kelas medis. Sutra khususnya memiliki sifat elektrostatis yang dapat membantu menjebak partikel virus yang lebih kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Pencairan BSU Tahap 2 dan 3, Begini Cara Mengecek NIK Penerima
Kandungan Gizi Sayur Kubis dan Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Dua Jenis Makanan Ini Bantu Turunkan Kolesterol, Dipercaya Seampuh Obat
Penjelasan tentang Merica dan Manfaatnya untuk Tubuh
Hasil Studi Sebut Manfaat Olahraga Dukung Proses Penuaan yang Sehat
Penyebab Nyeri Sendi di Lutut dan Cara Mengatasinya
Berikut Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram, Dibaca 3 Kali
Malam 1 Suro 2025 di Jumat Kliwon, Sakral Penuh Ritual
Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram
Tanda-Tanda Fisik Saat Anda Mengalami Gagal Jantung