Lifestyle

Bunda, Ini Dia Terapi Efektif bagi Mata Minus Anak

Penulis: Newswire
Tanggal: 16 Agustus 2022 - 08:17 WIB
Ilustrasi. - Antara

Harianjogja.com, JAKARTA — Terapi Orthokeratology atau yang dikenal dengan metode Ortho K diklaim efektif untuk mengoreksi penglihatan mata minus anak. Demikian yang disampaikan oleh Optometry Doctor di VIO Optical Clinic, Andri Agus Syah.

Ortho K adalah metode membentuk ulang kornea mata pasien yang tidak beraturan kembali bulat normal sehingga penglihatan pasien menjadi jernih kembali.

"Ortho K ini bisa menjadi solusi untuk menekan pertumbuhan miopia pada anak karena ortho K mempunyai dua fungsi menghambat laju minus dan bisa menurunkannya," kata Andri, Senin (15/8/2022)

BACA JUGA: Tidur Siang Terlalu Lama Berbahaya untuk Jantung

Terapi ini bersifat alami bukan melalui proses pembedahan sehingga cukup diminati.

American Academy of Ophthalmology melansir bahwa Ortho K adalah prosedur nonbedah yang disebut dengan Corneal Refractive Therapy (CRT).

Caranya dengan menggunakan lensa kontak Rigid Gas Permeable (RGP) yang dipakai saat tidur minimal delapan jam di malam hari.

Pada saat tidur, lensa kontak tersebut akan membentuk ulang kornea mata pasien secara alami sehingga pada saat bangun dan beraktivitas pasien bisa memiliki penglihatan yang jernih.

BACA JUGA: Gara-Gara Pandemi Covid-19, Murid Sekolah di Jogja yang Periksa Mata Minus Tambah Banyak

Meskipun terbilang baru di Indonesia, metode ini sebenarnya sudah dikembangkan sejak 1940 oleh Dokter Optometri, George Jessen (1916-1987) dan telah mendapat Food and Drug Administrations (FDA) Approval sehingga penggunaan Terapi Ortho K ini dijamin keamanannya.

VIO Optical Clinic sudah membuktikan hal ini, sudah ada ribuan pasien yang menggunakan Terapi Ortho K. "Terapi Ortho K ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan terbukti mampu membantu para orang tua yang ingin anaknya bisa lepas kacamata tanpa harus operasi. Biayanya juga sangat terjangkau. Bahkan sudah banyak calon siswa Akmil, Akpol, Pilot, dan lain-lain yang lulus tes kesehatan matanya dengan metode Terapi Ortho K ini," kata dokter Spesialis Mata, dr. Weni Puspitasari.

Data dari National Library of Medicine pada 2021 menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 mengubah aktivitas anak-anak yang berpengaruh pada kesehatan matanya.

Kegiatan screen time selama pandemi meningkat dan menyebabkan anak-anak mudah mengalami gangguan mata minus.

Prevalensi miopia atau mata minus meningkat hingga tiga kali lipat pada 2020 dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan ini banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah, 6-8 tahun.

Kondisi ini juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang mengalami peningkatan myopia atau mata minus secara signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
Anak Kekurangan Vitamin D, Risiko Kena Eksim Meningkat
Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
Tak Hanya Mengharumkan Masakan, Minyak Wijen Ternyata Kaya Manfaat bagi Tubuh

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Kemiskinan dan Kesehatan Mental
  2. Seru! Ratusan Siswa Adu Cepat Lomba Permainan Tradisional di Semarang
  3. Dinkes Jogja Catat 70 Orang Terjangkit Flu Singapura, Kenali Gejalanya
  4. Festival Mangkunegaran MakaN-MakaN Hadirkan Kuliner Favorit Para Raja Pura MN

Berita Terbaru Lainnya

Hindari Minum Teh Setelah Makan, Ini Risikonya bagi Tubuh
Bahaya Bahan Kimia pada Makanan Laut Patut Diwaspadai
Mulailah Perjalanan Kuliner di sepanjang Pesisir Aegea di Turki
25 April Jadi Hari Malaria Sedunia, Ini Sejarah dan Superfood Pencegah Penyakit Ini
Anak Kekurangan Vitamin D, Risiko Kena Eksim Meningkat
Tak Hanya Mengharumkan Masakan, Minyak Wijen Ternyata Kaya Manfaat bagi Tubuh
Tingkat Kolesterol Bisa Diturunkan dengan Beberapa Suplemen
Resep Jangan Ndeso Lombok Ijo Khas Gunungkidul yang Nikmat untuk Disantap
Perhatikan Gejala dan Dampak Depresi pada Pekerja agar Segera Tertangani
Kerap Mengonsumsi Makanan Olahan Picu Menstruasi Lebih Cepat