Advertisement
Kabut Asap Parah di Singapura, Bisa Bahayakan Jiwa
Advertisement
[caption id="attachment_418302" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/22/kabut-asap-parah-di-singapura-bisa-bahayakan-jiwa-418301/kabut-asap-antara-2" rel="attachment wp-att-418302">http://images.harianjogja.com/2013/06/kabut-asap-ANTARA1-370x270.jpg" alt="" width="370" height="270" /> Foto Ilustrasi Kabut Asap
JIBI/Harian Jogja/Antara[/caption]
SINGAPURA-Kabut asap di Singapura kian parah. Bahkan indeks asap di negeri Singa itu hari Jumat ini telah mencapai level kritis 400. Ini artinya, kabut asap ini berpotensi membahayakan jiwa para lanjut usia dan mereka yang sedang sakit.
Advertisement
Seperti diberitakan AFP, Jumat (21/6/2013), level rekor ini tercatat pada pukul 11.00 waktu setempat setelah Indeks Standar Polutan, PSI terus meningkat dengan cepat di Singapura. PSI merupakan ukuran krisis asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Sumatera.
Pejabat-pejabat Indonesia dan Singapura telah mengadakan pembicaraan darurat tentang bagaimana memadamkan kebakaran-kebakaran hutan yang meluas di Sumatera tersebut.
Seorang dokter bernama Philip Koh menuturkan, dalam sepekan terakhir, terdapat lonjakan 20 persen dari jumlah orang yang datang untuk memeriksakan kesehatan. Bahkan menurut Koh, sekitar 80 persen pasiennya menderita penyakit-penyakit terkait asap.
"Pasien-pasien saya bilang ke saya kalau mereka khawatir soal sampai kapan ini akan berakhir dan sampai setinggi apa lagi kabut ini akan meningkat. Jika sekarang sudah berada di angka 400, lantas akan setinggi apa lagi?" kata Koh.
Menurut pedoman pemerintah Singapura, level rata-rata PSI di atas 400 dalam 24 jam "bisa membahayakan nyawa orang-orang yang berusia lanjut dan yang sakit".
Jika angka indeks 400 ini bertahan lebih dari 24 jam, pemerintah Singapura menyerukan semua anak-anak, orang lanjut usia dan orang-orang yang sakit untuk tetap dalam ruangan, menutup jendela-jendela dan menghindari latihan fisik yang melelahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement